• Login
  • Register
Jumat, 4 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Catat, Ini Keutamaan Shalat Sunah pada Malam Hari di Bulan Dzulhijjah

Bagi yang melaksanakan shalat sunah pada malam di bulan Dzulhijjah maka dia akan diberikan pahala sebagaimana orang berhaji, berziarah ke makam Nabi Saw, dan berjihad di jalan Allah

Redaksi Redaksi
01/07/2022
in Hikmah, Pernak-pernik
0
Keutamaan Shalat Sunah pada Malam Hari di Bulan Dzulhijjah

Keutamaan Shalat Sunah pada Malam Hari di Bulan Dzulhijjah

264
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Jika merujuk pada teks hadis mengenai shalat sunah pada malam hari di bulan Dzulhijjah maka banyak sekali keutamaan yang akan didapatkan bagi yang mampu mengerjakannya.

Keutamaan shalat sunah pada malam hari di bulan Dzulhijjah ini merujuk pada hadis yang diriwayatkan oleh Aisyah Ra, bahwa Nabi Saw bersabda;

من أحيا ليلة من ليالي عشر ذي الحجة، فكأنما عبد الله عبادة من حج واعتمر طول سنته ومن صام فيها يومًا فكأنما عبد الله تعالى سائر سنته

Artinya : Barang siapa menghidupkan satu malam dari malam-malam sepuluh Dzulhijjah, maka dia seakan beridah kepada Allah seperti ibadahnya orang yang berhaji dan umrah sepanjang hidupnya.

Barang siapa berpuasa sehari di sepuluh Dzulhijjah, maka dia seakan beribadah kepada Allah sepanjang tahun.

Baca Juga:

Tujuan Utama Rumah Tangga Menurut Al-Qur’an

Refleksi Buku Umat Bertanya, Ulama Menjawab: Apakah Perempuan Tak Boleh Keluar Malam?

Mandat Utama Manusia di Muka Bumi

Tauhid sebagai Fondasi Utama

Hadis selanjutnya, seperti yang diriwayatkan oleh Sayidina Ali, seperti yang dikutip di website Bincangsyariah.com, bahwa Nabi Saw bersabda;

إذا دخل عشر ذي الحجة، فجدوا في الطاعة، فإنها أيام فضلها الله تعالى وجعل حرمة ليلها كحرمة نهارها، فمن صلى في ليلة من ليالي العشر في الثلث الأخير أربع ركعات يقرأ في كل ركعة بالحمد مرة، والمعوذتين، ويكرر سورة الإخلاص ثلاثًا، ويقرأ آية الكرسي، ويكرر ذلك في كل ركعة

فإذا فرغ من صلاته رفع يديه وقال: سبحان ذي العزة والجبروت، سبحان ذي القدرة والملكوت، سبحان الله الحي الذي لا يموت، لا إله إلا هو يحيى ويميت، وهو حي لا يموت، سبحان الله رب العباد والبلاد، والحمد لله حمدًا كثيرًا طيبًا مباركًا على كل حال، الله أكبر كبيرًا، ربنا جل جلاله وقدرته بكل مكان -قال الشيخ: يعني علمه بكل مكان -ثم يدعو بما شاء، فإن له من الأجر بإزاء من حج إلى بيت الله الحرام وزار قبر النبي -صلى الله عليه وسلم -وجاهد في سبيل الله، ولم يسأل الله شيئًا إلا أعطاه إياه، وإن صلاها في كل ليلة من ليالي العشر، أحله الله تعالى الفردوس الأعلى، ومحا عنه كل سيئة

Artinya : Jika datang sepuluh hari pertama Dzulhijjah, maka hendaklah kalian semua bersungguh-sungguh untuk beribadah kepada Allah. Karena sepuluh hari pertama tersebut adalah hari yang diutamakan oleh Allah, dan Allah menjadikan kemuliaan siang harinya sama dengan kemuliaan malam harinya.

Barang siapa shalat pada salah satu malam dari sepuluh malam pertama Dzulhijjah tersebut di sepertiga malam terakhir sebanyak empat rakaat yang mana pada setiap rakaat membaca al-Fatihah sekali, al-Falaq dan an-Nas dan surat al-Ikhlas tiga kali, ayat Kursi sekali, dan itu diulang-ulang dalam setiap rakaat.

Setelah selesai shalat, lalu mengangkat kedua tangan sambil berdoa;

Subhaana dzil ‘izzati wal jabaruut, subhaana dzil qudrati wal malakuut, subhaanallaahil hayyil ladzii laa yamuut, laa ilaaha illaa huwa yuhyii wa yumiit, wa huwa hayyun laa yamuut, subhaanallaahi rabbil ‘ibaadi wal bilaad, walhamdu lillaahi hamdan katsiiran thayyiban mubaarakan ‘alaa kulli haalin. Allahu akbar kabiiran, rabbanaa jalla jalaaluhuu wa qudratuhuu bikulli makaan.

Maka dia akan diberikan pahala sebagaimana orang berhaji, berziarah ke makam Nabi Saw, dan berjihad di jalan Allah. Dan tidaklah orang tersebut memohon kepada Allah sesuatu kecuali akan dikabulkan oleh Allah, dan jika shalat tersebut dikerjakan penuh selama sepuluh malam berturut-turut, maka ia dijamin mendapat tempat di surga firdaus dan Allah akan melebur seluruh dosa-dosanya. (Rul)

Tags: bulan dzulhijjahkeutamaanmalamshalatshalat sunahsunahutama
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Oligarki

Islam Melawan Oligarki: Pelajaran dari Dakwah Nabi

4 Juli 2025
Islam Harus

Mengapa Islam Harus Membela Kaum Lemah?

3 Juli 2025
Laki-laki dan Perempuan dalam fikih

Hak dan Kewajiban Laki-laki dan Perempuan dalam Fikih: Siapa yang Diuntungkan?

3 Juli 2025
Perceraian untuk

Mengapa Perceraian Begitu Mudah untuk Suami?

2 Juli 2025
Boys Don’t Cry

Boys Don’t Cry: Membongkar Kesalingan, Menyadari Laki-laki Juga Manusia

2 Juli 2025
Perceraian dalam

Perceraian dalam Fikih: Sah untuk Laki-Laki, Berat untuk Perempuan

1 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Konten Kesedihan

    Fokus Potensi, Difabel Bukan Objek Konten Kesedihan!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ketika Istilah Marital Rape Masih Dianggap Tabu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Meninjau Ulang Cara Pandang terhadap Orang yang Berbeda Keyakinan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bisnis Mentoring Poligami: Menjual Narasi Patriarkis atas Nama Agama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengapa Perceraian Begitu Mudah untuk Suami?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Islam Melawan Oligarki: Pelajaran dari Dakwah Nabi
  • Pak Bahlil, Kritik Tambang Bukan Tanda Anti-Pembangunan
  • Mengapa Islam Harus Membela Kaum Lemah?
  • Komitmen Disabilitas untuk Isu Iklim
  • Merencanakan Anak, Merawat Kemanusiaan: KB sebagai Tanggung Jawab Bersama

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID