• Login
  • Register
Senin, 27 Juni 2022
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom

Dalam Berita Pelacuran, Kenapa Selalu Perempuan yang Disorot?

Tia Isti'anah Tia Isti'anah
07/01/2019
in Kolom
0
Perempuan dalam media

Ilustrasi: adaptasi dari pixabay[dot]com

11
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Bad news is a good news” sudah menjadi semboyan mayoritas media kita saat ini. Demi mendapatkan klik, media rela membunuh kemanusiaan. Kita bisa melihat itu dari banyaknya media yang memberitakan kasus VA dengan hanya menyorot perempuan. Ya, menyorot satu jenis kelamin saja secara membabi buta.

Objektifikasi perempuan, perempuan dijadikan objek untuk “disantap” bersama, dalam pemberitaan bukan hanya kali ini saja terjadi di media kita. Pola ini terus berulang dan menjadi semacam makanan rutin masyarakat. Kita juga ikut-ikutan “menuduh” segala keburukan itu disebabkan perempuannya.

Tagar #80juta pun menjadi trending topic di twitter. Dan kutukan-kutukan pada perempuan yang dianggap melacur bermunculan. Masyarakat kita lihai benar mengutuki dosa-dosa orang. Padahal negara kita juga tidak memiliki dasar hukum tentang pelacuran.

Anehnya, perempuan dirundung dan si laki-laki yang seharusnya kita pertanyakan tidak dibahas sama sekali. Padahal sungguh harusnya kita berpikir laki-laki mana yang memiliki uang 80 juta untuk satu malam? Uang yang didapatkannya dari mana? Bukankah ia berarti bukan laki-laki sembarangan?

Lagi-lagi saya mengingatkan bahwa ini bukan untuk menyerang laki-laki. Tapi agar media kita seimbang membuat berita. Jika laki-lakinya tidak disebutkan namanya, mengapa perempuannya disebutkan dan disebarluaskan?

Baca Juga:

Perlawanan Perempuan terhadap Narasi Budaya Patriarki

6 Cara Penangan saat Menjadi Korban KDRT

Kehidupan Perempuan Kini dalam Hegemoni Domestik

Apakah Semua Perempuan Terlahir Menjadi Ibu?

Masih pulih ingatan kita tentang kasus asusila polisi perempuan. Kita tidak tahu bagaimana nasib anak dan keluarganya karena pemberitaan media kita. Berita yang selalu menyudutkan perempuan demi klik.

Efek lainnya, masyarakat kita juga jadi latah membicarakan aib dan dosa orang lain. Menghakiminya dan menyatakan bahwa mereka berzina. Padahal Nabi Muhammad sendiri tidak pernah mencari-cari orang yang berzina. Beliau malah memalingkan muka dan menyuruh mereka pulang bahkan tidak mencari mereka lagi kecuali mereka kembali kepada Nabi.

Firdaus, tokoh utama dalam “Novel Perempuan di Titik Nol” karya Nawal El-Saadawi mengatakan kita semua adalah pelacur. Malah sangat mungkin pelacur lebih tinggi derajatnya dibanding kita. Karena dia menentukan sendiri tempat dan tarifnya.

Sedang kita, melacurkan diri pada uang, jabatan, kehormatan, juga dosa-dosa orang lain.[]

Tags: Artisberat sebelahmedianabipelacurpelacuranpemberitaanperempuanVA
Tia Isti'anah

Tia Isti'anah

Tia Isti'anah, kadang membaca, menulis dan meneliti.  Saat ini menjadi asisten peneliti di DASPR dan membuat konten di Mubadalah. Tia juga mendirikan @umah_ayu, sebuah akun yang fokus pada isu gender, keberagaman dan psikologi.

Terkait Posts

Darurat Sampah

Re Grow Solusi Darurat Sampah Pangan di Indonesia

26 Juni 2022
Kecantikan Perempuan

Kecantikan Perempuan dan Luka-Luka yang Dibawanya

26 Juni 2022
Pendidikan Islam

Pentingnya Memberikan Dasar Pendidikan Islam bagi Anak-anak

25 Juni 2022
emosi anak

Mengenal 6 Ciri Khas Emosi Anak

25 Juni 2022
Budaya Patriarki

Perlawanan Perempuan terhadap Narasi Budaya Patriarki

25 Juni 2022
Saling berbuat baik

Pasangan Suami Istri Diminta untuk Saling Berbuat Baik

25 Juni 2022

Discussion about this post

No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Kecantikan Perempuan

    Kecantikan Perempuan dan Luka-Luka yang Dibawanya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Makna Wukuf di Arafah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Re Grow Solusi Darurat Sampah Pangan di Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Doa Ketika Wukuf di Arafah Sesuai Anjuran Rasulullah Saw

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Perlawanan Perempuan terhadap Narasi Budaya Patriarki

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Doa Ketika Wukuf di Arafah Sesuai Anjuran Rasulullah Saw
  • Makna Wukuf di Arafah
  • Re Grow Solusi Darurat Sampah Pangan di Indonesia
  • Kecantikan Perempuan dan Luka-Luka yang Dibawanya
  • 3 Hikmah Pelaksanaan Ibadah Haji

Komentar Terbaru

  • Tradisi Haul Sebagai Sarana Memperkuat Solidaritas Sosial pada Kecerdasan Spiritual Menurut Danah Zohar dan Ian Marshal
  • 7 Prinsip dalam Perkawinan dan Keluarga pada 7 Macam Kondisi Perkawinan yang Wajib Dipahami Suami dan Istri
  • Konsep Tahadduts bin Nikmah yang Baik dalam Postingan di Media Sosial - NUTIZEN pada Bermedia Sosial Secara Mubadalah? Why Not?
  • Tasawuf, dan Praktik Keagamaan yang Ramah Perempuan - NUTIZEN pada Mengenang Sufi Perempuan Rabi’ah Al-Adawiyah
  • Doa agar Dijauhkan dari Perilaku Zalim pada Islam Ajarkan untuk Saling Berbuat Baik Kepada Seluruh Umat Manusia
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2021 MUBADALAH.ID

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Login
  • Sign Up

© 2021 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist