Mubadalah.id. – Baru-baru ini khalayak heboh dengan berita perceraian antara artis Ria Ricis dan Teuku Ryan. Seakan tidak pernah lupa dengan kesan mesra yang selalu ditampilkan di media sosial, pernikahan keduanya pada akhirnya harus berakhir di Pengadilan. Memang dalam pernikahan yang terkesan mesra bagi banyak orang belum tentu juga manis di dalam.
Sebelumnya pada Jum’at, 12 November 2021, Ria Ricis dan Teuku Ryan melangsungkan pernikahan secara mewah di Hotel Intercontinental, Pondok Indah, Jakarta Selatan. Kala itu banyak yang terbaper-baper dengan postingan kebahagiaan keduanya, bahkan berita pernikahan tersebut sempat menjadi trending topik di media sosial.
Sempat juga mendengar teman sebaya yang juga berekspektasi mendapatkan jodoh seperti Teuku Ryan. Sudah tampan, berpendidikan dan tentunya sabar ketika melihat citra karakter Ria Ricis yang terkenal tidak bisa diam dan slenge-an.
Antara Kesan dan Realitas Kehidupan
Perkembangan teknologi mendorong masing-masing individu untuk membagikan story kehidupannya di media sosial. Tak hanya masalah pekerjaan, namun juga romansa kehidupan. Informasi yang tersebar seakan ingin memberikan kesan kepada publik bahwa kehidupan yang dijalani benar-benar penuh kemudahan, kebahagiaan dan berjalan mulus tanpa hambatan. Padahal realitasnya tidak demikian.
Mempercayai kesan media sosial yang telah masuk dalam penggorengan tentu bukanlah sikap yang bijak. Kita tidak boleh mempercayai kesan media sosial begitu saja. Ingat bahwa cover buku yang bergambar, dalamnya bisa jadi lembaran kertas kosong, garis-garis atau bahkan strimin.
Kehidupan rumahtangga memang menyimpan beribu rasa dan akan ada banyak ujian yang mengiringinya. Citra-citra keromantisan yang ada pada media sosial harus disikapi dengan bijaksana. Jangan sampai hanya karena ingin ikutan-ikutan kemudian membuat kita ngoyo, menuntut pasangan melebihi kemampuan dan mengesampingkan realitas kehidupan.
Hiduplah Apa Adanya dan Jangan Hanya Ingin Terkesan!
Jaman sekarang susah sekali hidup sederhana dan apa adanya. Malah kebanyakan banyak yang bergaya mewah dan flexing di media sosial.
Banyak orang suka berdandan seperti orang kaya, padahal terlilit banyak hutang. Gaya hidup yang demikian tentu akan menyeret seseorang pada pusaran kesengsaraan. Berita yang masih hangat beredar pada media misalnya, karyawan apotek yang menilap uang sebesar 1,3 miliar untuk hidup hedon. Gara-gara ingin terkesan sukses dan kaya raya, akhirnya malah membawa sengsara.
Banyak yang suka memamerkan kemesraan yang ternyata realitasnya hancur berantakan. Berita yang viral tahun lalu misalnya, rumahtangga antara Rizky Billar dan Lesti Kejora yang terekspose mesra namun terjadi KDRT di dalamnya.
Alhamdulillahnya setelah peristiwa itu, pasangan tersebut introspeksi dan membina rumah tangga dengan rukun kembali. Sehingga kesan-kesan yang tampil di media sosial sebelumnya, seringkali hanyalah sekedar pencitraan kehidupan.
Putusan Pengadilan Bukanlah Jalan Terbaik untuk Pernikahan
Kembali pada kasus yang sedang viral. Tindakan yang Ria Ricis lakukan dengan melayangkan gugatan perceraian kepada Teuku Ryan tentu menjadi harapan salah satu pihak untuk mencapai kebahagiaan antara keduanya. Namun, tindakan tersebut sangat disayangkan, mengingat perceraian bukanlah jalan terbaik untuk memberikan pelajaran kepada keduanya.
Godaan tersebut memanglah berasal dari syetan yang selalu mengganggu manusia agar terjerumus dalam lubang kenistaan. Termasuk dalam ibadah pernikahan. Sebagaimana mengutip sebuah hadits dari Jabir, r.a. dari Nabi saw bersabda, yang artinya:
“Sesungguhnya Iblis meletakkan singgasananya di atas air (laut), kemudian ia mengutus bala tentaranya. Maka yang paling dekat dengannya adalah yang paling besar fitnahnya. Datanglah seorang dari bala tentaranya dan berkata, “Aku telah melakukan begini dan begitu”. Iblis berkata, “Engkau sama sekali tidak melakukan sesuatupun”. Kemudian datang yang lain lagi dan berkata, “Aku tidak meninggalkannya (untuk digoda) hingga aku berhasil memisahkan antara dia dan istrinya. Maka Iblis pun mendekatinya dan berkata, “Sungguh hebat (setan) seperti engkau”. (HR Muslim IV/2167 no 2813).
Begitulah kesan mewah maupun romantis yang ingin terlihat dan mengesankan, bisa jadi bagian dari nafsu hati yang menjadi jalan syetan untuk menjerumuskan manusia ke dalam kenistaan. Karena ingin terkesan sukses maka harus bemewah-mewah dengan menghalalkan segala cara. Karena ingin terkesan romantis sehingga menuntut pasangan untuk begini-begitu jauh dari asli pribadinya dan mengubahnya menjadi orang lain.
Pesan pernikahanya, hiduplah apa adanya dan jangan lupa, ujian pernikahan layaknya orang yang berpuasa. Ketika kamu makan atau minum untuk membatalkan puasa sebelum waktu berbuka, maka makan minum yang tak seberapa itu akan menjadikanmu menyesal dalam waktu yang lama, bahkan bisa sepanjang usia! []