• Login
  • Register
Kamis, 22 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom

Disebut Pasal Karet, Ada Apa dengan UU Pornografi?

Baru-baru ini tokoh public yang mengalami kasus pornografi penyebaran video syur yang menyeret GA dan MYD menjadi tersangka setelah  sebuah video pribadi milik mereka tersebar dan viral.

Atu Fauziah Atu Fauziah
31/12/2020
in Kolom, Publik
0
Pornografi

Pornografi

263
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Belakangan ini UU No 44/2008 yang membahas tentang Pornografi menjadi topik yang hangat diperbincangkan di media. Mengingat masalah pornografi kerap kali bersinggungan dengan Kekerasan Siber Berbasis Gender (KSBG) di mana isu kekerasan berbasis gender ini tengah gecar-gencarnya diangkat kepermukaan oleh para aktivis untuk mendorong pengesahan RUU Penghapusan Kekerasan Seksual.

Dalam UU Pornografi yang disebut-sebut sebagai pasal karet dan bermasalah adalah pasal 4 ayat 1 yaang berbunyi, “Setiap orang dilarang memproduksi, membuat, memperbanyak, menggandakan, menyebarluaskan, menyiarkan, mengimpor, mengekspor, menawarkan, memperjualbelikan, menyewakan, atau menyediakan pornografi yang secara eksplisit memuat: persenggamaan, termasuk persenggamaan yang menyimpang; kekerasan seksual; masturbasi atau onani; ketelanjangan atau tampilan yang mengesankan ketelanjangan; alat kelamin; atau pornografi anak.”

Jika kita membaca pasal tersebut seolah tidak ada yang mesti dipermasalahkan. Namun ternyata pasal tersebut justru sering kali dijadikan alat untuk mengkriminalisasi korban penyebaran pornografi. Orang yang menjadi korban penyebaran konten non konsensual dijerat oleh pasal ini menjadi tersangka.

Padahal banyak kasus ditemui penyebaran video atau gambar yang mengandung pornografi dilakukan oleh pihak ketiga dengan berbagai motif dibelakangnya. Entah itu ingin menjatuhkan korban, mempermalukan, atau mengambil keuntungan dengan penyebaran video atau gambar pornografi tesebut.

Menurut Lembaga Institute for Criminal Justice Reform (ICJR) dan juga Komnas Perempuan, dalam pasal 4 ayat 1 tentang Pornografi, yang menyebutkan  kata  “Membuat”  yang ada dalam pasal tersebut terdapat pengecualian untuk dirinya sendiri dan kepentingan dirinya.

Baca Juga:

Kontekstualisasi Ajaran Islam terhadap Hari Raya Waisak

Wajah Perempuan Bukan Aurat, Tapi Keadilan yang Tak Disuarakan

Bagaimana Gerakan Kesalingan Membebaskan Laki-laki Juga?

Nilai Kesetaraan dan Keadilan

Bisa dibilang video atau gambar yang dibuat oleh seseorang untuk konsumsi pribadi, bukan untuk disebarkan, tidak termasuk ke dalam pasal ini dan tidak bisa dipidanakan. Tetapi sampai sekarang hal ini masih menjadi pro kontra berbagai pihak.

Pasal 4 ayat 1 UU Pornografi yang sekarang tengah dipermasalahkan dan disebut pasal karet tidak tiba-tiba diperbincangkan tanpa sebab. Pasal ini telah menjerat beberapa korban. Baru-baru ini tokoh public yang mengalami kasus pornografi penyebaran video syur yang menyeret GA dan MYD menjadi tersangka setelah  sebuah video pribadi milik mereka tersebar dan viral. Hal yang sama juga pernah dialami  public figure lainnya yaitu AR, LM, dan CT pada tahun 2010.

Pasal UU Pornografi yang dianggap karet ini juga telah memakan korban inisial V di Garut, V dipidanakan setelah videonya yang tengah berhubungan seksual viral. Yang padahal video tersebut direkam oleh suaminya sendiri dan diperjualbelikan. V yang seharusnya korban dalam kasus ini justru dipidanakan dan divonis tiga tahun penjara.

Komnas Perempuan juga menyatakan sering menerima pengaduan korban perempuan yang dikriminalisasi atas kasus pornografi dan Kekerasan Siber Berbasis Gender (KSBG)  non konsensual dan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO). Dan sejak Januari sampai awal Oktober 2020 Komnas Perempuan menerima pengaduan KSBG sebanyak 659 kasus yang diantaranya ancaman dan penyebaran konten intim. Hal inilah yang dialami oleh GA dan MYD.

Yang disayangkan oleh Komnas Perempuan dan ICJR adalah korban GA dan MYD menjadi tersangka, yang padahal dalam kasusnya ini, justru merekalah yang dirugikan. Dan jika kita coba perhatikan dalam kasus-kasus seperti ini, yang selalu menjadi sorotan utama media dan public adalah korban yang ada di konten tersebut.

Artinya, yang justru dihakimi bukan penyebar konten pornografinya, tetapi korban yang video syur milik pribadinya disebarkan. Seolah public tidak melihat letak kesalahan pelaku penyebaran dan tidak mau tahu,  pokoknya siapa saja yang ada di dalam konten tersebut, salah, tidak peduli siapa yang menjadi korban dan dirugikan.

Di zaman yang serba mudah mengakses segala hal, di mana segala informasi dan konten apapun ada digenggaman untuk dinikmati. Pornografi menjadi rentan dialami siapa saja, bahkan KSBG berpeluang lebih besar terjadi. Setuju atau tidak, KSBG menimbulkan efek yang lebih berbahaya. Kenapa? Karena budaya sekarang yang dikit-dikit share, dikit-dikit retweet menjadikan sesuatu mudah viral, juga meninggalkan jejak digital.

Yang perlu menjadi titik fokus kita sekarang adalah tentang bagaimana seharusnya hukum melindungi para korban kekerasan seksual, baik kekerasan siber ataupun  bukan, secara adil. Dan juga pentingnya untuk kita menjadi warga net  yang tidak mudah menyalahkan dan menyudutkan korban (siapa pun dan masalah apapun). []

Tags: keadilanKekerasan berbasis gender onlinekekerasan terhadap perempuanPornografiSahkan RUU PKSUU Pornografi
Atu Fauziah

Atu Fauziah

Mahasiswi Akidah Filsafat Islam di UIN Banten.

Terkait Posts

Catcalling

Catcalling Masih Merajalela: Mengapa Kita Tidak Boleh Diam?

21 Mei 2025
Berpikir Positif

Rahasia Tetap Berpikir Positif Setiap Hari, Meski Dunia Tak Bersahabat

21 Mei 2025
Puser Bumi

Ulama Perempuan sebagai Puser Bumi

21 Mei 2025
Peran Aisyiyah

Peran Aisyiyah dalam Memperjuangkan Kesetaraan dan Kemanusiaan Perempuan

20 Mei 2025
Peluang Kerja bagi Penyandang Disabilitas

Ironi Peluang Kerja bagi Penyandang Disabilitas: Kesenjangan Menjadi Tantangan Bersama

20 Mei 2025
Bangga Punya Ulama Perempuan

Saya Bangga Punya Ulama Perempuan!

20 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Pengepungan di Bukit Duri

    Film Pengepungan di Bukit Duri : Kekerasan yang Diwariskan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KB dalam Pandangan Fiqh

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hadits-hadits yang Membolehkan Azl

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Catcalling Masih Merajalela: Mengapa Kita Tidak Boleh Diam?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulama Perempuan sebagai Puser Bumi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • KB dalam Pandangan Fiqh
  • Catcalling Masih Merajalela: Mengapa Kita Tidak Boleh Diam?
  • Hadits-hadits yang Membolehkan Azl
  • Film Pengepungan di Bukit Duri : Kekerasan yang Diwariskan
  • Pengertian dan Hadits Larangan Melakukan Azl

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version