• Login
  • Register
Selasa, 20 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Pernak-pernik

Dokter Wayan, Bukti Orang Baik masih Ada

Kita sedang membutuhkan banyak dokter dengan kepedulian seperti dokter Wayan. Sebab kita tahu sendiri, biaya kesehatan semakin mahal

Mamang Haerudin Mamang Haerudin
17/05/2023
in Pernak-pernik
0
Dokter Wayan

Dokter Wayan

790
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Lokasi rumahnya di Bali. Sesuai nama panggilannya dokter Wayan. Sosoknya viral di media sosial, terutama TikTok. Seorang dokter, seorang manusia biasa seperti kita pada umumnya, tetapi ia mengabdikan hidupnya untuk melayani sekaligus membantu orang-orang sakit yang memerlukan uluran tangan. Bukan uluran tangan biasa atau seadanya, melainkan uluran tangan terbaik sesuai dengan keahliannya sebagai dokter. Lalu apa yang inspiratif dari sosok dokter Wayan?

Ia memilih untuk tidak hidup bermewah-mewahan, apalagi terjerumus gaya hidup hedonis. Rumahnya yang ia gunakan untuk praktik medis begitu tidak terawat, kumuh dan sangat tidak terurus. Namun, yang mengesankan, dokter Wayan tidak hidup mewah, karena lebih memilih fokus menolong warga yang sakit, dengan diagnosa dan resep obat terbaik. Bahkan digratiskan. Sebuah perilaku yang sangat mulia.

Berawal dari seorang kreator konten, kisah inspiratif sekaligus memprihatinkan itu diliput dan akhirnya viral. Lalu seiring berjalannya waktu, kehidupan dokter Wayan semakin menyebar dan viral. Banyak membuat hati warganet tersentuh. Dokter Wayan ini mirip sekali dengan Bu Ida Dayak yang juga banyak membantu warga yang sakit dan sama sekali tidak mematok bayaran. Tak pelak, amal baiknya banyak membuat dokter spesialis berang.

Rasa-rasanya mustahil di zaman serba instan dan hedon ini bisa menemukan orang sebaik dokter Wayan. Orang baik, sebagaimana janji Allah, akan dibalas dengan kebaikan berlipat,  memang disambut dan diterima dengan baik oleh warga. Kebaikannya meneladani kebaikan Allah. Tiada hari tanpa berbuat baik. Terus saja berbuat baik. Dan sampai sementara ini, ada banyak pihak yang berusaha membalas kebaikan dokter Wayan yakni dengan bergotong-royong membersihkan rumah dokter Wayan yang kumuh itu.

Viral Berkah vs Viral tidak Berkah

Seseorang viral di media sosial itu sedikitnya ada dua jenis. Viral yang berkah dan viral yang tidak berkah. Saya berdo’a, semoga dokter Wayan ini seseorang yang viral dengan kualitas berkah. Viral karena kebaikan dan ketulusan hatinya dalam membantu orang lain yang membutuhkan. Setidaknya ciri-cirinya menjurus ke arah sana, di mana dokter Wayan begitu dicintai warga, termasuk saat kisah inspiratifnya viral, banyak orang yang akhirnya membantu membersihkan rumah dokter Wayan yang semrawut itu.

Dokter Wayan ini kritik sosial yang telak. Di tengah kehidupan yang instan, hampir setiap orang menginginkan kehidupan yang kaya raya, sampai menghalalkan segala cara. Bahkan ada istilah “biar tekor asal kesohor.” Padahal kalau saja memahaminya, apalagi kalau kita kaitkan dengan tuntunan agama, bahwa kaya tidak menjamin orang tersebut hidup mulia. Kekayaan bukan tanpa tolok ukur hidup yang berkualitas secara hakikat. Kekayaan justru dekat dengan ujian yang rentan membuat siapa pun terlena.

Baca Juga:

Memanusiakan Manusia Dengan Bersyukur dalam Pandangan Imam Fakhrur Razi

Merangkul yang Terasingkan: Memaknai GEDSI dalam terang Dialog Antar Agama

Membuka Tabir Keadilan Semu: Seruan Islam untuk Menegakkan Keadilan

Kemanusiaan sebelum Aksesibilitas: Kita—Difabel

Kita sedang membutuhkan banyak dokter dengan kepedulian seperti dokter Wayan. Sebab kita tahu sendiri, biaya kesehatan semakin mahal. BPJS pun tak menjamin. Kalau bukan karena kepedulian, mustahil sekali ada dokter yang malah berbaik hati, banyak menggratiskan biaya pengobatan kepada pasiennya. Praktik-praktik hitam di dunia kesehatan juga bukan rahasia umum lagi. Semoga akan semakin banyak orang dengan kepedulian seperti dokter Wayan, di segala bidang kehidupan.

Sudah saatnya kita pun belajar menjadi orang yang baik dan peduli. Ibadah sekali pun tanpa berdampak pada kebaikan dan kepedulian, berarti ibadahnya masih jomplang. Semakin kaya seseorang, mestinya semakin banyak ia berbagi. Sebab kekayaan ini sejatinya milik Allah, kita hanya dititipi. Yang namanya titipan pasti akan diambil oleh pemiliknya. Atas dasar apa kita pelit sampai kemudian enggan berbagi. Bukankah kebaikan bersedekah justru membuat hidup kita semakin berkah? []

Tags: Dokter WayanIbadah Sosialkebaikankemanusiaankesehatansedekah
Mamang Haerudin

Mamang Haerudin

Penulis, Pengurus LDNU, Dai Cahaya Hati RCTV, Founder Al-Insaaniyyah Center & literasi

Terkait Posts

Pemukulan

Menghindari Pemukulan saat Nusyuz

18 Mei 2025
Gizi Ibu Hamil

Memperhatikan Gizi Ibu Hamil

17 Mei 2025
Pola Relasi Suami Istri

Pola Relasi Suami-Istri Ideal Menurut Al-Qur’an

17 Mei 2025
Peluang Ulama Perempuan

Peluang Ulama Perempuan Indonesia dalam Menanamkan Islam Moderat

16 Mei 2025
Nusyuz

Membaca Ulang Ayat Nusyuz dalam Perspektif Mubadalah

16 Mei 2025
Poligami dalam

Menggugat Poligami, Menegakkan Monogami

16 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Kekerasan Seksual Sedarah

    Menolak Sunyi: Kekerasan Seksual Sedarah dan Tanggung Jawab Kita Bersama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rieke Diah Pitaloka: Bulan Mei Tonggak Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Nyai Nur Channah: Ulama Wali Ma’rifatullah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Memanusiakan Manusia Dengan Bersyukur dalam Pandangan Imam Fakhrur Razi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Alasan KUPI Jadikan Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Rieke Diah Pitaloka Soroti Krisis Bangsa dan Serukan Kebangkitan Ulama Perempuan dari Cirebon
  • Nyai Nur Channah: Ulama Wali Ma’rifatullah
  • Rieke Diah Pitaloka: Bulan Mei Tonggak Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia
  • Menolak Sunyi: Kekerasan Seksual Sedarah dan Tanggung Jawab Kita Bersama
  • KUPI Dorong Masyarakat Dokumentasikan dan Narasikan Peran Ulama Perempuan di Akar Rumput

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version