• Login
  • Register
Rabu, 21 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Faktor Penyebab Trafiking

Faktor yang sangat berpengaruh terhadap trafiking dan terkait erat dengan kemiskinan adalah tingkat pendidikan masyarakat yang rendah, dan perkawinan di bawah umur. Kemudian perceraian, dan kekerasan dalam rumah tangga

Redaksi Redaksi
14/05/2023
in Hikmah, Pernak-pernik
0
trafiking

trafiking

722
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Ada sejumlah faktor mengapa trafiking terjadi dan marak di Indonesia saat ini. Faktor pertama adalah kemiskinan. Saat ini diperkirakan ada sekitar 32,53 juta jiwa dari 273 juta penduduk Indonesia yang berada di bawah garis kemiskinan. Jumlah penduduk miskin terutama terdapat di desa-desa.

Faktor lainnya yang sangat berpengaruh terhadap trafiking dan terkait erat dengan kemiskinan adalah tingkat pendidikan masyarakat yang rendah, dan perkawinan di bawah umur.

Kemudian perceraian, kekerasan dalam rumah tangga, sempitnya lapangan kerja, pengangguran yang besar, dan sebagainya.

Tingkat pendidikan yang rendah, pengangguran, dan kelangkaan lapangan kerja di negeri ini telah mendorong dan menggerakkan banyak perempuan Indonesia, terutama remaja perempuan, untuk menyerah dan tidak berdaya secara penuh dan total kepada siapa saja yang “berjasa” memberinya pekerjaan, apapun bentuknya.

Hal ini pada gilirannya membuka ruang bagi banyak orang untuk melakukan trafiking. Hari ini saja Indonesia tercatat sebagai negara pengirim tenaga kerja migran, terutama perempuan, terbesar di dunia.

Baca Juga:

Ketika Sejarah Membuktikan Kepemimpinan Perempuan

Qiyas Sering Dijadikan Dasar Pelarangan Perempuan Menjadi Pemimpin

Membantah Ijma’ yang Melarang Perempuan Jadi Pemimpin

Tafsir Hadits Perempuan Tidak Boleh Jadi Pemimpin Negara

Konsorsium Buruh Migran Indonesia (KOPBUMI) mencatat ada sekitar 5 juta buruh migran Indonesia, terbanyak berasal dari Jawa Barat, NTB, dan Jawa Timur. Satu hingga satu setengah juta di antaranya adalah korban trafiking.

Budaya Patriakhi

Di samping itu, faktor utama terjadinya trafiking adalah masih kuatnya budaya patriarkhi. Perempuan di dalam budaya ini dianggap sebagai manusia yang lemah, tak berdaya, sangat tergantung kepada laki-laki, dan sebagainya.

Dalam kasus buruh migran di atas, dengan jelas terlihat betapa besar jumlah perempuan daripada laki-laki yang menjadi korban trafiking. Posisi tersebut pada gilirannya banyak pihak manfaatkan dan mengeksploitasi untuk memperoleh keuntungan.

Perdagangan manusia (trafficking) menurut deklarasi universal hak-hak asasi manusia (HAM) merupakan bentuk pelanggaran HAM dalam bentuk yang sangat kompleks.

Pelanggaran tersebut meliputi pelanggaran atas hak-hak hidup, seperti hak kebebasan pribadi, hak tidak disiksa, hak kebebasan berfikir, hak tidak diperbudak, hak sebagai pribadi dengan kedudukan yang sama di depan hukum, hak reproduksi secara sehat, dan sebagainya.

Dalam praktiknya trafiking selalu mengandung unsur ancaman, penyiksaan fisik, penyekapan dan kekerasan seksual. Semua praktik-praktik ini jelas juga merupakan pelanggaran terhadap hak-hak dasar manusia. []

Tags: FaktorPenyebabPerdagangan Manusiaperempuantrafiking
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

KB

KB dalam Pandangan Riffat Hassan

20 Mei 2025
KB

KB Menurut Pandangan Fazlur Rahman

20 Mei 2025
KB dalam Islam

KB dalam Pandangan Islam

20 Mei 2025
Bersyukur

Memanusiakan Manusia Dengan Bersyukur dalam Pandangan Imam Fakhrur Razi

19 Mei 2025
Pemukulan

Menghindari Pemukulan saat Nusyuz

18 Mei 2025
Gizi Ibu Hamil

Memperhatikan Gizi Ibu Hamil

17 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Bangga Punya Ulama Perempuan

    Saya Bangga Punya Ulama Perempuan!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KB Menurut Pandangan Fazlur Rahman

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KB dalam Pandangan Islam

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengenal Jejak Aeshnina Azzahra Aqila Seorang Aktivis Lingkungan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rieke Diah Pitaloka Soroti Krisis Bangsa dan Serukan Kebangkitan Ulama Perempuan dari Cirebon

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Peran Aisyiyah dalam Memperjuangkan Kesetaraan dan Kemanusiaan Perempuan
  • KB dalam Pandangan Riffat Hassan
  • Ironi Peluang Kerja bagi Penyandang Disabilitas: Kesenjangan Menjadi Tantangan Bersama
  • KB Menurut Pandangan Fazlur Rahman
  • Saya Bangga Punya Ulama Perempuan!

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version