• Login
  • Register
Kamis, 3 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Personal

Gendut, I Wanna Be Oke!

Bentuk tubuh yang langsing, kulit putih menjadi salah satu faktor kecantikan seseorang. Tidak heran, ketika perempuan memiliki bentuk tubuh yang gendut, ia seperti seolah-olah memiliki ruang yang sedikit untuk merasa aman menjalani kehidupan yang sesuai dengan passionnya

Muallifah Muallifah
12/08/2021
in Personal
0
Gendut

Gendut

255
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Baru-baru ini, netizen dibikin ramai dengan kehadiran komentar body shaming dengan kata-kata gendut, yang mengarah pada Nurul Akmal, seorang atlet angkat besi perempuan yang memiliki tubuh yang dianggap jauh dari standar kecantikan kaca mata orang-orang. Video yang ramai tersebut memicu berbagai respon netizen yang beragam. Ada yang marah-marah, adapula yang mengecam komentar tersebut, pun sebagian justru mempermasalahkan orang yang memberikan kecaman tersebut lantaran respon Nurul Akmal yang menganggap bahwa komentar body shaming itu sebagai candaan biasa.

Perlu diapresiasi bahwa komentar Nurul tersebut sangatlah berbeda dari para netizen, ia tidak menggubris dengan respon negatif, justru tanggapannya hanya ingin fokus terhadap berbagai latihan yang harus dipersiapkannya untuk berbagai olimpiade yang akan datang, seperti PON dan SEA GAMES.

Seperti dilansir dari berbagai kanal berita, prestasi Nurul Akmal bukan main, patut diacungi jempol dengan segudang pencapaian di bidang angkat besi. Apalagi ia menjadi atlet pertama dari Aceh yang tampil di olimpiade. Nurul berhasil meraih posisi lima besar cabang angkat besi kelas 87 kilogram putri di Olimpiade Tokyo 2020

Pemahaman tentang body image tidak semua orang bisa menerima dengan baik. Apalagi kepada orang yang menganggap bahwa bahwa body shaming yang dilontarkan kepada Nurul tersebut adalah candaan biasa. Pun adanya tanggapan dari Nurul Akmal sebetulnya adalah sebuah kepasrahan yang dilatih. Karena sudah biasa, dan akhirnya mau tidak mau ia harus menerima segala komentar ketubuhan yang datang kepadanya.

Body shaming mematikan mental seseorang

Baca Juga:

Hak dan Kewajiban Laki-laki dan Perempuan dalam Fikih: Siapa yang Diuntungkan?

Boys Don’t Cry: Membongkar Kesalingan, Menyadari Laki-laki Juga Manusia

Perceraian dalam Fikih: Sah untuk Laki-Laki, Berat untuk Perempuan

Fikih yang Kerap Merugikan Perempuan

Budaya candaan dengan body shaming dalam bentuk apapun tidak bisa dibenarkan. Apalagi pada momen penghargaan yang diterima oleh Nurul Akmal itu membuktikan bahwa nilai-nilai ketimuran yang selalu dipegang oleh masyarakat Indonesia nyatanya semakin menipis. Sebetulnya kejadian ini bukan tentang sikap Nurul Akmal yang menganggapnya biasa. Akan tetapi, perilaku untuk saling menghormati dan saling menghargai dengan segala bentuk kondisi ketubuhan seseorang haruslah bisa dipahami dengan baik.

Lagi pula, memangnya ada apa dengan orang gendut? Lebih jauh pemahaman tentang gendut dimaknai sebagai bentuk tubuh yang jauh dengan standar kecantikan. Pola pikir semacam ini kemudian membuat orang-orang yang memiliki bentuk badan tidak gendut, atau langsing merasa superior dan memiliki otoritas untuk berkomentar semaunya kepada orang-orang gendut. Padahal tindakan semacam ini bisa dikatakan diskriminatif.

Fenomena tersebut sangat mematikan mental seseorang. Barangkali kita perlu menerima kenyataan bahwa setiap orang memiliki tingkat kepercayaan diri yang berbeda. Sebagian orang merasa bahwa ia tidak baik-baik saja ketika menerima komentar body shaming. Sebagian yang lain, justru menerima lantaran sudah sering mendapatkannya. Tapi hal ini tidak bisa menjadi dasar bahwa body shaming itu bisa dibenarkan.

Anehnya, masyarakat kita selalu menemukan celah pada diri seseorang yang memiliki kemampuan lebih. Pada kasus Nurul Akmal, salah satunya. Berprestasi, tapi memiliki bentuk tubuh yang sama dengan kebanyakan orang, akan dianggap buruk, lebih lanjut seperti prestasinya tertutup dengan bentuk badannya.

Menggugat standar kecantikan

Kompleksitas masalah perempuan salah satunya terletak pada standar kecantikan yang tercipta oleh masyarakat. Bentuk tubuh yang langsing, kulit putih menjadi salah satu faktor kecantikan seseorang. Tidak heran, ketika perempuan memiliki bentuk tubuh yang gendut, ia seperti seolah-olah memiliki ruang yang sedikit untuk merasa aman menjalani kehidupan yang sesuai dengan passionnya.

Nurul Akmal, jika dalam pemaknaan standar kecantikan. Ia jauh memenuhi standar kecantikan. Namun, ia memiliki kecantikan yang berbeda, tidak sepertinya pemaknaan kebanyakan orang-orang. Apakah pemaknaan kecantikan tersebut salah? Tidak, barangkali kita perlu balik ke sebuah kalimat bahwa cantik itu relatif.

Kisah Nurul Akmal merupakan bagian dari masalah perempuan yang hampir sering kali dijumpai oleh kebanyakan perempuan lainnya. Dari kasus ini, perlu kita pahami bahwa menjadi perempuan, tidaklah perlu berkompetisi untuk memperoleh standar kecantikan. Nurul Akmal adalah perempuan gendut yang tetap bangga menjadi dirinya sendiri dengan segudang prestasi dan passion yang ditekuni. []

 

Tags: AtletBody ShamingKesehatan MentalMitos KecantikanNurul AkmalOlimpiade Tokyo 2020perempuanStandar Kecantikan
Muallifah

Muallifah

Penulis asal Sampang, sedang menyelesaikan studi di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Tinggal di Yogyakarta

Terkait Posts

Vasektomi

Vasektomi, Gender, dan Otonomi Tubuh: Siapa yang Bertanggung Jawab atas Kelahiran?

2 Juli 2025
Narasi Pernikahan

Pergeseran Narasi Pernikahan di Kalangan Perempuan

1 Juli 2025
Toxic Positivity

Melampaui Toxic Positivity, Merawat Diri dengan Realistis Ala Judith Herman

30 Juni 2025
Second Choice

Women as The Second Choice: Perempuan Sebagai Subyek Utuh, Mengapa Hanya Menjadi Opsi?

30 Juni 2025
Tradisi Ngamplop

Tradisi Ngamplop dalam Pernikahan: Jangan Sampai Menjadi Beban Sosial

29 Juni 2025
Humor Seksis

Tawa yang Menyakiti; Diskriminasi Gender Di Balik Humor Seksis

26 Juni 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Boys Don’t Cry

    Boys Don’t Cry: Membongkar Kesalingan, Menyadari Laki-laki Juga Manusia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Demianus si ‘Manusia Pembalut’ dan Perlawanan terhadap Tabu Menstruasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Egoisme dan Benih Kebencian Berbasis Agama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ironi: Aktivis Lingkungan Dicap Wahabi Lingkungan Sementara Kerusakan Lingkungan Merajalela

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Vasektomi, Gender, dan Otonomi Tubuh: Siapa yang Bertanggung Jawab atas Kelahiran?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Hak dan Kewajiban Laki-laki dan Perempuan dalam Fikih: Siapa yang Diuntungkan?
  • Fokus Potensi, Difabel Bukan Objek Konten Kesedihan!
  • Mengapa Perceraian Begitu Mudah untuk Suami?
  • Ketika Istilah Marital Rape Masih Dianggap Tabu
  • Melihat Lebih Dekat Nilai Kesetaraan Gender dalam Ibadah Umat Hindu: Refleksi dari SAK Ke-2

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID