• Login
  • Register
Minggu, 1 Juni 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Hadis tentang Pentingnya Kasih Sayang kepada Anak

Nabi Saw memandangnya (penuh heran) lalu berkata: “Orang yang tidak menyayangi (anak, atau orang lain), akan sulit Tuhan dan atau manusia sayangi (Shahih al-Bukhari, no. 6063).

Redaksi Redaksi
16/02/2025
in Hikmah, Pernak-pernik
0
Kasih sayang anak

Kasih sayang anak

708
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Dalam berelasi dengan anak, kedua orang tua harus mendasarkan pada prinsip kasih sayang yang muaranya pada kepentingan anak.

Ketika berbicara dan berperilaku yang dimaksudkan untuk mendidik anak, pastikan sang anak yang akan memperoleh manfaat.

Pilar ini merujuk Hadis-hadis tentang prinsip utama relasi dengan anak adalah dasar kasih sayang. Di antaranya termuat dalam kitab Shahih al-Bukhari Hadis no. 6063 dan Sunan al-Tirmidzi Hadis no. 2046.

Dari az-Zuhri diceritakan kepada kami, oleh Abu Salamah bin Abdurrahman, bahwa Abu Hurairah r.a berkata: Rasulullah Saw mencium sang cucu, Hasan bin Ali, dengan penuh kasih sayang.

Di samping beliau ada Aqra’ bin Habis al-Tamimi r.a menimpali: “Aku punya anak sepuluh, tidak ada satu pun yang aku cium.”

Baca Juga:

Fenomena Inses di Indonesia: Di Mana Lagi Ruang Aman bagi Anak?

Pentingnya Menanamkan Moderasi Beragama Sejak Dini Ala Gus Dur

Pentingnya Membangun Kesadaran Inklusivitas di Tengah Masyarakat yang Beragam

Alarm Kekerasan Terhadap Anak Tak Lagi Bisa Diabaikan

Nabi Saw memandangnya (penuh heran) lalu berkata: “Orang yang tidak menyayangi (anak, atau orang lain), akan sulit Tuhan dan atau manusia sayangi (Shahih al-Bukhari, no. 6063).

Dari Ibn Abbas r.a berkata, Rasulullah Saw bersabda: “Bukan dari kelompok kami orang yang tidak menyayangi anak-anak kecil kami. Dan tidak menghormati orangorang tua kami, tidak memerintahkan kebaikan dan tidak mencegah kemungkaran.” (Sunan al-Tirmidzi, no. 2046).

Kemudian hadis dari Ibn Abbas r.a berkata, Rasulullah Saw bersabda: “Bukan dari kelompok kami orang yang tidak menyayangi anak-anak kecil kami dan tidak menghormati orang-orang tua kami. Kemudian tidak memerintahkan kebaikan dan tidak mencegah kemungkaran.” (Sunan al-Tirmidzi, no. 2046).

Anak Memiliki Fitrah

Dalam melakukan kerja pengasuhan (mengasuh, mendidik, dan membesarkan anak) harus memahami bahwa anak memiliki fitrah dasarnya sendiri dan dunia perkembangannya sendiri.

Anak bukan orang dewasa yang dalam bentuk mini. Bayi usia O-1 tahun, lalu usia 1-3 tahun, kanak-kanak, dan remaja, dan seterusnya memiliki fitrah dasarnya masing masing. Baik secara biologis, psikis, maupun mental.

Pilar ini merujuk pada teks Hadis di kitab Shahih al-Bukhari no. 1401 tentang fitrah tersebut.*

*Sumber: tulisan Faqihuddin Abdul Kodir dalam buku Perempuan (Bukan) Makhluk Domestik.

Tags: anakkasih sayangmendidikpentingnyaprinsip
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Jilbab

Ketika Jilbab Menjadi Alat Politik dan Ukuran Kesalehan

1 Juni 2025
Sukainah

Tren Mode Rambut Sukainah

31 Mei 2025
IUD

Bagaimana Hukum Dokter Laki-laki Memasangkan Kontrasepsi IUD?

31 Mei 2025
Kodrati

Mengenal Perbedaan Laki-laki dan Perempuan secara Kodrati

31 Mei 2025
Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

Menilik Peran KUPI Muda dalam Momen Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

30 Mei 2025
Surah Al-Ankabut Ayat 60

Refleksi Surah Al-Ankabut Ayat 60: Menepis Kekhawatiran Rezeki

28 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • IUD

    Bagaimana Hukum Dokter Laki-laki Memasangkan Kontrasepsi IUD?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dekonstruksi Pandangan Subordinatif terhadap Istri dalam Rumah Tangga

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tren Mode Rambut Sukainah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pengalaman Kemanusiaan Perempuan dalam Film Cocote Tonggo

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ketuhanan yang Membebaskan: Membangun Perdamaian dengan Dasar Pancasila

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Ketika Jilbab Menjadi Alat Politik dan Ukuran Kesalehan
  • Ketuhanan yang Membebaskan: Membangun Perdamaian dengan Dasar Pancasila
  • Luka Ibu Sebelum Suapan Terakhir (Bagian 1)
  • Tren Mode Rambut Sukainah
  • Dekonstruksi Pandangan Subordinatif terhadap Istri dalam Rumah Tangga

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID