• Login
  • Register
Selasa, 26 September 2023
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Aktual

Hari Valentine, Perayaan Lupercalia dan Prinsip Kesalingan

Fachrul Misbahudin Fachrul Misbahudin
14/02/2018
in Aktual
0
Hari Valentine

Hari Valentine

62
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Hari Valentine kerap menjadi hari yang ditunggu-tunggu banyak pasangan manusia, baik yang muda atau yang sudah tua sekalipun. Tanggal 14 Februari dianggap menjadi momen yang pas untuk dirayakan dengan orang-orang tercinta, menghabiskan waktu bersama, bertukar hadiah, atau mengirim kartu ucapan bernada ungkapan kasih sayang.

Valentine juga identik dengan pemberian cokelat, bunga, dan boneka. Mengapa cokelat? Karena coklat itu manis dan dipercaya dapat menciptakan suasana lebih romantis, perasaan yang santai, kebersamaan, dan sebagainya.

Selanjutnya bunga. Siapa juga orang yang tidak bahagia jika dikasih bunga. Apalagi dari seseorang yang istimewa. Bunga merupakan salah satu bentuk ungkapan kasih sayang. Jika pasangan kamu sering memberikan bunga, maka itu artinya dia ingin menunjukkan kalau kamu adalah pujaan hatinya.

Dan terakhir adalah boneka. Boneka bisa dikatakan menjadi simbol untuk memberi perhatian. Jadi jika pasanganmu memberi boneka, mungkin dia menganggap bahwa kamu pantas untuk diberikan perhatian lebih.

Bicara Valentine juga bicara sejarahnya. Bersumber dari salah satu media online, CNN Indonesia, perayaan Hari Valentine merupakan kelanjutan dari perayaan tahunan Lupercalia yang diadakan setiap 15 Februari. Profesor dari University of Colorado, Noel Lenski, mengatakan perayaan ini diadakan saat zaman Romawi Kuno. Dalam perayaan ini para lelaki telanjang dan mencambuki perempuan dengan menggunakan cambuk yang terbuat dari kulit kambing atau kulit anjing. Hal ini dilakukan dengan harapan bisa meningkatkan kesuburan para perempuan.

Daftar Isi

  • Baca Juga:
  • Misrepresentasi Tafsir Ayat Tabarruj di Media Sosial
  • Kawin Tangkap Adat Sumba dalam Lensa Keislaman
  • Meneladani Sifat Nabi: Melanjutkan Misi Kesetaraan
  • Mengenal Fikih Perempuan Modern Asghar Ali Engineer

Baca Juga:

Misrepresentasi Tafsir Ayat Tabarruj di Media Sosial

Kawin Tangkap Adat Sumba dalam Lensa Keislaman

Meneladani Sifat Nabi: Melanjutkan Misi Kesetaraan

Mengenal Fikih Perempuan Modern Asghar Ali Engineer

Namun, ada juga versi cerita yang mengatakan perayaan Lupercalia dilakukan untuk melindungi masyarakat Romawi Kuno dari serangan serigala. Pada perayaan ini para lelaki mencambuki orang-orang dengan cambuk yang berasal dari kulit hewan. Dan bagi perempuan cara ini dianggap bisa meningkatkan kesuburan mereka. Festival Lupercalia itu pun berlangsung selama 150 tahun.

Sementara itu, cerita lain tentang Hari Valentine datang dari abad ketiga pada masa Kaisar Romawi Claudius II. Saat itu, Claudius II melarang para pemuda untuk menikah. Sebab, menurutnya, menikah dapat membuat mereka tidak produktif lagi dan tidak bisa membuat mereka jadi prajurit yang baik.

Namun, seorang pendeta bernama Valentine kala itu, melanggar peraturan Claudius II. Diam-diam ia menikahkan beberapa pasangan muda. Namun, kisahnya berakhir tragis. Akhirnya ia ditangkap dan dipenjarakan. Bahkan kisah itu mengatakan dia dihukum penggal pada tanggal 14 Februari pada masa tersebut.

Andai cerita di atas benar, betapa perempuan waktu itu diperlakukan tidak dengan seharusnya. Perempuan dianggap lebih rendah dari laki-laki. Perempuan dianggap hanya berfungsi untuk reproduksi saja, hanya bermanfaat di wilayah domestik saja. Dan pemberontakan terhadap tradisi kejam tersebut bisa dikategorikan sebagai upaya untuk menempatkan perempuan pada posisi yang setara.

Perempuan dan laki-laki adalah mitra yang saling melengkapi dengan tugas dan fungsinya masing-masing. Apalagi di zaman ini, prinsip kesalingan antara keduanya perlu diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari karena telah banyak perempuan yang bahkan lebih hebat kiprah publiknya dibandingkan dengan laki-laki.

Lalu bagaimana dengan perayaan Hari Valentine yang berkembang sekarang di Indonesia? Banyak yang mengatakan, merayakan Valentine tidak dilarang. Namun kasih sayang itu sebenarnya bisa dilakukan kapan saja. Akan lebih baik jika kasih sayang itu kita tebarkan setiap hari kepada pasangan, agar keharmonisan akan selalu bisa dirasakan setiap saat.

Ada juga anggapan yang berulang di setiap tahunnya bahwa mengucapkan Hari Valentine itu haram. Alasannya, Valentine produk Barat. Maka orang Indonesia yang mengucapkan selamat Hari Valentine bisa dihukumi haram. Begitu pun dengan produk budaya Barat lainnya seperti mengucapkan selamat Hari Natal, Imlek dan sebagainya.

Padahal, untuk sekadar mengucapkan selamat saja sebenarnya tidak apa-apa alias boleh. Toh, ucapan tersebut tidak akan membawa kita kepada kesesatan apalagi kemurtadaan. Masak hanya sekedar mengucapkan saja bisa mengganggu keimanan kita sih. Jadi untuk para jomblo, kalian tidak usah baper, boleh kok mengucapkan selamat Hari Valentine kepada mantan.[]

Tags: bonekabungacokelatFahrulislamRomawiValentine
Fachrul Misbahudin

Fachrul Misbahudin

Biasa disapa akrab dengan panggilan Arul, lulusan S1 Ekonomi Syariah di Institut Studi Islam Fahmina (ISIF) Cirebon, tukang masak di gunung, tapi lebih banyak diam, mendengarkan dan menulis.

Terkait Posts

Hari Santri 2023

Jelang Hari Santri 2023, Kemenag Harap Jadi Momen Glorifikasi Pesantren

17 September 2023
Stabilitas Wakaf

Pengembangan Instrumen Wakaf Dinilai Efektif Jaga Stabilitas Sosial Ekonomi Masyarakat

11 September 2023
Suara Perempuan Pemilu

Suara Perempuan untuk Pemilu 2024: Pertegas Pemilu yang Setara, Adil dan Inklusif

29 Agustus 2023
Perempuan Nasional

5 Rekomendasi Kongres Perempuan Nasional Semarang

27 Agustus 2023
Kongres Perempuan Nasional

Kongres Perempuan Nasional Hasilkan Maklumat Semarang dan 5 Rekomendasi

27 Agustus 2023
Ponpes Kebon Jambu

Ponpes Kebon Jambu Merdeka Sampah Plastik di Hari Kemerdekaan Indonesia

17 Agustus 2023
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Kasus Rempang

    Kasus Rempang, Investasi yang Kurang Humanis?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Melihat Relasi Pertemanan dalam Lagu “Teman-temanku Udah Nikah Aku Masih Nonton SpongeBob”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Menekuk Konstruk “Semua Lelaki Sama Saja” dalam Sajian Film Redeeming Love

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Moralitas Rumah Tangga dalam Teladan Nabi Saw

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bekerja adalah Bagian dari Ibadah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Kebangkrutan Nilai Ibadah
  • Misrepresentasi Tafsir Ayat Tabarruj di Media Sosial
  • Bekerja adalah Bagian dari Ibadah
  • Kawin Tangkap Adat Sumba dalam Lensa Keislaman
  • Melihat Relasi Pertemanan dalam Lagu “Teman-temanku Udah Nikah Aku Masih Nonton SpongeBob”

Komentar Terbaru

  • Ainulmuafa422 pada Simple Notes: Tak Se-sederhana Kata-kata
  • Muhammad Nasruddin pada Pesan-Tren Damai: Ajarkan Anak Muda Mencintai Keberagaman
  • Profil Gender: Angka tak Bisa Dibiarkan Begitu Saja pada Pesan untuk Ibu dari Chimamanda
  • Perempuan Boleh Berolahraga, Bukan Cuma Laki-laki Kok! pada Laki-laki dan Perempuan Sama-sama Miliki Potensi Sumber Fitnah
  • Mangkuk Minum Nabi, Tumbler dan Alam pada Perspektif Mubadalah Menjadi Bagian Dari Kerja-kerja Kemaslahatan
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist