• Login
  • Register
Jumat, 4 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Islam Melarang Menghina dan Mencemooh Mereka yang Berbeda Agama

Relasi antar para pemeluk agama haruslah tetap kita jaga. Caranya adalah masing-masing tidak menghina atau mencaci maki agama atau keyakinan yang lain

Redaksi Redaksi
23/04/2024
in Hikmah, Pernak-pernik
0
Berbeda Agama

Berbeda Agama

594
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Islam merupakan agama yang melarang keras menghina dan mencemooh mereka yang berbeda agama. Bahkan larangan ini sangat tegas dari al-Qur’an maupun Hadis Nabi saw. Al-Qur’an menyatakan:

وَلَا تَسُبُّوا الَّذِيْنَ يَدْعُوْنَ مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ فَيَسُبُّوا اللّٰهَ عَدْوًاۢ بِغَيْرِ عِلْمٍۗ كَذٰلِكَ زَيَّنَّا لِكُلِّ اُمَّةٍ عَمَلَهُمْۖ ثُمَّ اِلٰى رَبِّهِمْ مَّرْجِعُهُمْ فَيُنَبِّئُهُمْ بِمَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ

“Dan janganlah kamu memaki sembahansembahan yang mereka sembah selain Allah, karena mereka nanti akan memaki Allah dengan melampaui batas tanpa pengetahuan. Demikianlah Kami jadikan setiap umat menganggap baik pekerjaan mereka. Kemudian kepada Tuhan merekalah kembali mereka, lalu Dia memberitakan kepada mereka apa yang dahulu mereka kerjakan” (QS. al-An’am, 6: 108).

Ayat ini turun menyusul tindakan kaum Muslim yang mencaci maki tuhan-tuhan atau apa yang dianggap sebagai tuhan oleh orang-orang kafir Quraisy.

Tindakan ini kemudian memancing reaksi keras dari kaum musyrik Makkah tersebut. Mereka membalas mencaci maki Allah, Tuhan kaum muslimin. Ini dikemukakan oleh Ibnu Abbas. Ia mengatakan:

Baca Juga:

Mengapa Islam Harus Membela Kaum Lemah?

Tafsir Sakinah

Islam Menolak Kekerasan, Mengajarkan Kasih Sayang

Kisah Ibunda Hajar dan Sarah dalam Dialog Feminis Antar Agama

“Abu Thalib, paman Nabi, mengatakan, “Orang-orang kafir Ouraisy menuntutmu dan para pengikutmu untuk menghentikan caci maki atau penghinaan kepada tuhan mereka. Jika tidak maka mereka akan membalas dengan lebih berat terhadap Tuhanmu”.

Ahli tafsir besar, Ibnu Katsir menjelaskan dalam Tafsir al-Qur’an al-‘Ahzim, bahwa Allah SWT melarang Rasulullah SAW dan orang-orang yang beriman untuk mencaci maki sesembahan-sesembahan kaum musyrik. Sekalipun cacian itu mengandung kemaslahatan atau kebaikan.

Menurutnya caci maki terhadap sesembahan orang yang berbeda agama dapat menimbulkan permusuhan dan konflik yang mungkin tak akan mudah diselesaikan dalam waktu singkat.

Dua Nilai

Ayat di atas mengandung beberapa pelajaran:

Pertama, menegaskan tentang larangan bagi kaum muslimin melakukan caci-maki atau menghina orang-orang yang beragama dan berkeyakinan di luar Islam, apapun agama dan keyakinan tersebut.

Alasannya adalah bahwa caci maki terhadap mereka akan berdampak buruk terhadap agama Islam sendiri. Mereka akan membalas mencaci maki Tuhan, Nabi dan segala simbol-simbol suci Islam. Bahkan mungkin lebih keras dan lebih kejam. Dan ini tentu saja berakibar Islam menjadi tercemar dan merugikan.

Para ulama mengambil kesimpulan dari ayat ini bahwa suatu tindakan kebaikan atau ketaatan kepada Tuhan. Jika kemudian membawa akibat negatif yang merugikan agama, maka harus ditinggalkan.

Kedua, ayat di atas menyampaikan pesan bahwa setiap pemeluk agama selalu memandang bahwa agamanyalah yang paling benar dan paling baik. Mereka merasa bahagia dengan keyakinannya itu. Sedangkan agama atau keyakinan orang lain adalah keliru.

Cara pandang ini sesungguhnya adalah alamiah. Tetapi walaupun demikian, relasi antar para pemeluk agama haruslah tetap kita jaga. Caranya adalah masing-masing tidak menghina atau mencaci maki agama atau keyakinan yang lain, baik terhadap apa yang ia yakini sebagai Tuhan, kitab suci maupun apa saja yang ia anggap suci. []

Tags: berbeda agamaislammelarangMencemoohmenghina
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Islam Harus

Mengapa Islam Harus Membela Kaum Lemah?

3 Juli 2025
Laki-laki dan Perempuan dalam fikih

Hak dan Kewajiban Laki-laki dan Perempuan dalam Fikih: Siapa yang Diuntungkan?

3 Juli 2025
Perceraian untuk

Mengapa Perceraian Begitu Mudah untuk Suami?

2 Juli 2025
Boys Don’t Cry

Boys Don’t Cry: Membongkar Kesalingan, Menyadari Laki-laki Juga Manusia

2 Juli 2025
Perceraian dalam

Perceraian dalam Fikih: Sah untuk Laki-Laki, Berat untuk Perempuan

1 Juli 2025
Fikih Perempuan

Fikih yang Kerap Merugikan Perempuan

1 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Konten Kesedihan

    Fokus Potensi, Difabel Bukan Objek Konten Kesedihan!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ketika Istilah Marital Rape Masih Dianggap Tabu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengapa Perceraian Begitu Mudah untuk Suami?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Meninjau Ulang Cara Pandang terhadap Orang yang Berbeda Keyakinan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bisnis Mentoring Poligami: Menjual Narasi Patriarkis atas Nama Agama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Pak Bahlil, Kritik Tambang Bukan Tanda Anti-Pembangunan
  • Mengapa Islam Harus Membela Kaum Lemah?
  • Komitmen Disabilitas untuk Isu Iklim
  • Merencanakan Anak, Merawat Kemanusiaan: KB sebagai Tanggung Jawab Bersama
  • Kisah Jun-hee dalam Serial Squid Game dan Realitas Perempuan dalam Relasi yang Tidak Setara

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID