• Login
  • Register
Minggu, 6 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Publik

Islam Memuliakan Perempuan

Euis Nurul Aeni Euis Nurul Aeni
29/08/2019
in Publik
0
Islam memuliakan perempuan

Ajaran Islam jelas memuliakan perempuan dalam berbagai ekspresi ayatnya.

22
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Apa yang dianggap ‘modern’ kini, belum tentu suatu kebenaran. Dan apa yang dipikir ‘kolot’, tak selalu ketinggalan zaman. Jika ditilik dengan seksama, sejak ratusan abad silam, datangnya Islam menjadi penanda diakuinya keberadaan perempuan; dari menentang praktik penguburan bayi perempuan hidup-hidup, sampai menempatkan surga di bawah telapak kaki seorang perempuan.

Lebih jauh, bukti Islam memuliakan perempuan semakin dikuatkan dengan membandingkan bahwa perempuan ‘solehah’ dengan sebaik-baik perhiasan dunia. Hingga membuat cemburu para bidadari surga.

Lantas, pantaskah kiranya jika hanya karena aturan-aturan yang bertujuan menjaga kemuliaan perempuan itu tidak sesuai dengan selera masa kini, teori baru atas nama hak asasi dan eksistensi menjadi satu-satunya solusi? Kesetaraan seperti apa yang hendak diperjuangkan? Bukankah itu kian lama justru kian abu-abu?

Bentuk memuliakan perempuan direpresentasikan dengan kehadiran Islam yang rahmatan lil ‘alamin. Ini termanifestasi saat Islam hadir. Dahulu, hadirnya perempuan justru dianggap aib, hingga menjadikannya objek bahkan dianggap ‘sesuatu’ yang bisa dihadiahkan, Islam menolak mentah-mentah praktik ‘Jahiliyyah’ tersebut dengan menyebutkan keutamaan-keutamaan memiliki anak perempuan serta ikut andilnya mereka dalam mendapat bagian hak waris.

Selain itu, sejarah mencatat bahwa praktik poligami dilakukan oleh hampir semua peradaban di bumi, manakala raja-raja yang agung tersebut memiliki pendamping perempuan lebih dari satu. Belum menghitung hadirnya selir. Jika dihitung, jumlahnya bisa mencapai perempuan sekelurahan.

Baca Juga:

Yang Benar-benar Seram Itu Bukan Hidup Tanpa Nikah, Tapi Hidup Tanpa Diri Sendiri

Hak dan Kewajiban Laki-laki dan Perempuan dalam Fikih: Siapa yang Diuntungkan?

Perceraian dalam Fikih: Sah untuk Laki-Laki, Berat untuk Perempuan

Fikih yang Kerap Merugikan Perempuan

Islam hadir dengan pembatasan boleh beristri (camkan: “boleh” bukan “harus”) sebanyak empat orang saja. Maka, terdengar ‘absurd’ jika kemudian hal ini menjadi kambing hitam untuk menyatakan Islam tidak berpihak kepada perempuan.

Di sisi lain, perempuan dengan segala hal yang melekat padanya, diamanahi tugas mulia. Mendidik generasi, cikal bakalnya peradaban. Banggalah dengan hal ini. Karena dengan teknologi paling mutakhir pun, tak ada laki-laki yang bisa memiliki perangkat untuk bisa mengandung, melahirkan dan menyusui seperti halnya perempuan.

Karenanya, jika masih ada yang menyebutkan bahwa Islam membatasi hak-hak dan peran perempuan, menjadikannya inferior dibanding laki-laki, coba menuntut ilmunya jangan cuma pakai akal, tetapi juga hati. Karena aturan-aturan yang berlaku semata-mata untuk menjaga kemuliannya. Adil itu seimbang meski tak sama.

Jangan menyamakan sesuatu yang memang diciptakannya saja sudah berbeda.[]

Tags: perempuantafsir
Euis Nurul Aeni

Euis Nurul Aeni

Terkait Posts

Ahmad Dhani

Ahmad Dhani dan Microaggression Verbal pada Mantan Pasangan

5 Juli 2025
Tahun Hijriyah

Tahun Baru Hijriyah: Saatnya Introspeksi dan Menata Niat

4 Juli 2025
Rumah Tak

Rumah Tak Lagi Aman? Ini 3 Cara Orang Tua Mencegah Kekerasan Seksual pada Anak

4 Juli 2025
Kritik Tambang

Pak Bahlil, Kritik Tambang Bukan Tanda Anti-Pembangunan

4 Juli 2025
Isu Iklim

Komitmen Disabilitas untuk Isu Iklim

3 Juli 2025
KB sebagai

Merencanakan Anak, Merawat Kemanusiaan: KB sebagai Tanggung Jawab Bersama

3 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Gerakan KUPI

    Berjalan Bersama, Menafsir Bersama: Epistemic Partnership dalam Tubuh Gerakan KUPI

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Jun-hee dalam Serial Squid Game dan Realitas Perempuan dalam Relasi yang Tidak Setara

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ISIF akan Gelar Halaqoh Nasional, Bongkar Ulang Sejarah Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Islam Memuliakan Orang yang Bekerja

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kholidin, Disabilitas, dan Emas : Satu Tangan Seribu Panah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Bekerja itu Ibadah
  • Menemukan Wajah Sejati Islam di Tengah Ancaman Intoleransi dan Diskriminasi
  • Jangan Malu Bekerja
  • Yang Benar-benar Seram Itu Bukan Hidup Tanpa Nikah, Tapi Hidup Tanpa Diri Sendiri
  • Islam Memuliakan Orang yang Bekerja

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID