• Login
  • Register
Selasa, 3 Juni 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom

Istri Tidak Cantik Lagi

Fajriatul Kamelia Fajriatul Kamelia
24/10/2022
in Kolom
0
Istri Tidak Cantik Lagi

Istri Tidak Cantik Lagi

174
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.Id- Bagaimana jika istri tidak cantik lagi? Menjaga keharmonisan rumah tangga supaya tetap langgeng dan bahagia bisa dilakukan dengan berbagai macam cara. Memanjakan suami, memuji sang istri, menikmati waktu liburan khusus untuk keluarga dan masih banyak cara yang bisa dilakukan.

Namun ada dilema tersendiri bagi kaum istri. Ancaman perselingkuhan maupun poligami menjadi hal yang amat menakutkan.

Banyak curhatan seorang suami yang mengatakan bahwa istrinya sudah tak cantik lagi setelah sekian lama menikah. Lalu ada juga yang mengatakan bahwa banyak di luar sana yang jauh lebih cantik dari istrinya.

Meskipun istri juga bisa berselingkuh, namun perasaan takut ini lebih dirasakan oleh kaum istri, terlebih yang sudah terbiasa bergantung kepada suami, kekurangan skill, dan kurang berpendidikan.

Memang ada faktor-faktor sosial dan ekonomi yang melatari mengapa perempuan takut berselingkuh. Contohnya anggapan mayoritas masyarakat kita yang menjadikan laki-laki sebagai tulang punggung keluarga, sedangkan istri hanya mengurus urusan domestik saja.

Baca Juga:

Dekonstruksi Pandangan Subordinatif terhadap Istri dalam Rumah Tangga

Budaya Gosip dan Stigma atas Perempuan dalam Film Cocote Tonggo (2025)

Pola Relasi Suami-Istri Ideal Menurut Al-Qur’an

5 Kewajiban Suami untuk Istri yang sedang Menyusui

Sehingga seorang suami memiliki perasaan mampu untuk berselingkuh karena kekuatan finansial yang dia punya. Sedangkan istri akan berpikiran kalau nanti cerai bagaimana nasib anak-anak atau nantinya  mau kerja apa,  kan tidak bisa apa-apa apalagi cuman lulusan sekolah menengah atas. Palingan jadi pegawai usaha laundry.

Hal ini juga didukung oleh Kompilasi Hukum Islam tentang kewajiban istri Pasal 8 ayat 1 mengatakan “Kewajiban utama bagi seseorang istri ialah berbakti lahir dan batin kepada suami di dalam yang dibenarkan oleh hukum Islam.”

Hukum ini lebih dibebankan kepada istri karena bertujuan untuk menjaga kerukunan di dalam rumah tangga. Tak heran bukan jika istri melakukan perawatan demi berbakti lahir dan batin kepada suami, menjaga suami agar tidak mendua.

Padahal, yang harus menjaga kerukunan bukan hanya seorang istri saja, namun juga tugas suami. Karena pernikahan bukan hanya tentang satu orang, tapi melibatkan dua orang yakni istri dan suami.

Akhirnya mereka melakukan berbagai cara agar tetap menjaga suami tidak lari ke pelukan orang lain seperti menjaga fisik agar tetap terlihat cantik di mata suami. Menjaga fisik bisa dilakukan dengan berbagai macam cara, namun hari ini kaum perempuan diserbu oleh iklan-iklan perawatan dari ujung rambut sampai ke telapak  kaki.

Iklan tadi merekonstruksi kecantikan dengan representasi perempuan yang kulit wajahnya kencang tanpa keriput atau perempuan yang berkulit putih bersih tanpa ada selulit di pinggangnya.

Seperti iklan minuman pelangsing we er pe yang dibawakan oleh seorang perempuan berbadan tinggi dan berkulit putih cerah bersinar, berjalan lenggak-lenggok memamerkan pinggangnya yang ramping.

Banyak yang tergiur dengan iklan-iklan tersebut, meskipun harus merogoh kocek dalam-dalam. Padahal cantik itu relatif, cantik itu penilaian subjektif seseorang. Jadi salah kalau kita ikut-ikutan iklan.

Terkadang uang keperluan rumah tangga harus dikurangi agar bisa tetap pergi ke salon. Kalau uang gaji bulanan suami tidak cukup maka sang istri akan protes dengan mengatakan “ya kerja keras dong mas, kalau aku cantik kan kamu juga yang senang”.

Kalau suami tidak memberi juga, maka sang istri harus rela bekerja dua kali, yakni di luar rumah dan di dalam rumah agar punya uang tambahan buat perawatan tubuh. Sungguh ini sesuatu yang amat menggelikan.

Proses penuaan dan perubahan fisik seseorang adalah suatu hal yang alamiah, itu sudah kodrat manusia. Tidak ada suatu obat atau perawatan yang bisa menghentikan laju penuaan, kalau memperlambat mungkin iya.

Tapi itu butuh biaya mahal, padahal kebutuhan rumah tangga itu tidak sedikit. Biaya makan sehari-hari, biaya sekolah anak, beli paket data, belum lagi kalau ingin jalan-jalan. Nantinya malah menimbulkan masalah baru di keluarga karena alasan finansial.

Suami juga manusia, dia bisa menua dan fisiknya akan melemah seiring berjalannya waktu. Hanya saja karena dia memiliki kemampuan independen untuk menghasilkan uang maka dia lebih berani selingkuh.

Kalau istri sudah tidak cantik lagi bukan suatu alasan yang tepat untuk suami diperbolehkan selingkuh atau poligami. Karena seperti yang sudah saya bahas tadi bahwa bukan masalah fisik, tetapi dari hati yang tak puas dan mata yang selalu silau akan keindahan.

Semua akan menua pada waktunya, hanya bagaimana kita bisa menahan nafsu agar rumah tangga tetap langgeng selamanya.[Baca juga: Istri Tinggal di Mana Setelah Menikah?]

Tags: istriIstri Tidak Cantik Lagipernikahansuami istri
Fajriatul Kamelia

Fajriatul Kamelia

Terkait Posts

Trans Jogja

Trans Jogja Ramah Difabel, Insya Allah!

3 Juni 2025
Tubuh yang Terlupakan

Luka Cinta di Dinding Rumah: Tafsir Feminis-Spiritual atas Tubuh yang Terlupakan

3 Juni 2025
Perbedaan Feminisme

Perbedaan Feminisme Liberal dan Feminisme Marxis

2 Juni 2025
Teknologi Asistif

Penyandang Disabilitas: Teknologi Asistif Lebih Penting daripada Mantan Pacar

2 Juni 2025
Kurban

Kurban Sapi atau Kambing? Tahun Ini Masih Kurban Perasaan! Refleksi atas Perjalanan Spiritual Hari Raya Iduladha

2 Juni 2025
Ketuhanan

Ketuhanan yang Membebaskan: Membangun Perdamaian dengan Dasar Pancasila

1 Juni 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Tubuh yang Terlupakan

    Luka Cinta di Dinding Rumah: Tafsir Feminis-Spiritual atas Tubuh yang Terlupakan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Membaca Ulang Makna Aurat dalam Al-Qur’an

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Perbedaan Feminisme Liberal dan Feminisme Marxis

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Trans Jogja Ramah Difabel, Insya Allah!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Menyoal Jilbab dan Hijab: Antara Etika Sosial dan Simbol Kesalehan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Ali Mustafa Yaqub: Haji Pengabdi Setan dan Ujian Keimanan Kita
  • Tafsir Perintah Menutup Aurat dalam al-A’raf Ayat 31
  • Nilai Ekonomi dan Sosial dalam Ibadah Kurban
  • Aurat Menurut Pandangan Ahli Fiqh
  • Trans Jogja Ramah Difabel, Insya Allah!

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID