Mubadalah.id – Jika ada seseorang memiliki pandangan bahwa Islam adalah agama yang paling benar. Selain Islam adalah keliru, sesat, dan sebagainya.
Demikian pula orang Kristen, Yahudi, dan yang lainnya meyakini bahwa agamanya adalah yang paling benar. Agama yang lainnya salah dan keliru.
Hal ini tentu saja wajar dan bahkan seharusnya demikian. Lalu masing-masing diperintahkan menyampaikan kebenarannya itu. Ini juga dapat dimengerti.
Meskipun demikian, seyogyanya hal itu dilakukan dengan cara-cara yang bijaksana, tutur kata yang baik atau berdiskusi. Cara-cara seperti ini sudah dikemukakan dalam al-Qur’an.
Tuhan mengatakan antara lain, “Ajaklah mereka menempuh jalan Tuhanmu dengan kebijaksanaan, tutur-kata yang baik dan berdiskusi dengan cara yang paling baik.”
Nabi Muhammad yang mulia berhasil mengajak manusia untuk mengikuti keyakinan dan ajarannya dalam waktu yang amat singkat.
Dalam kurun waktu 22 tahun sejak ia Tuhan angkat sebagai utusan, pengikutnya telah mencapat 100.000 orang.
Hal ini lantaran cara-cara beliau berdakwah Nabi Muhammad Saw lakukan dengan dialog bertutur kata lembut, dan tanpa marah-marah.
Apresiasi Kepada Nabi Muhammad Saw
Allah memberikan kesaksian dan apresiasi atas cara-cara Nabi-Nya dengan mengatakan,
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ
Artinya: Maka rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu.
Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakal kepadaNya. (QS Ali Imran 3: 159).
Ini berarti Tuhan ingin menyatakan, silakan ajak mereka, tapi jangan dengan memaksa dan jangan dengan jalan kekerasan. Itu akan sia-sia, tak ada gunanya, dan tak perlu.
Pilihan pikiran dan hati tak bisa mereka paksakan. Pikiran adalah getaran-getaran lembut yang tersembunyi. Tetapi lakukanlah kehendakmu mengajak orang lain dengan cara yang ramah, rendah hati, dan persuasif.*
*Sumber: tulisan KH. Husein Muhammad dalam buku Islam dan Toleransi.