• Login
  • Register
Selasa, 20 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Pernak-pernik

Jilbab Tahun 1986

Nisa Alwis Nisa Alwis
28/05/2019
in Pernak-pernik
0
jilbab tahun 1986

jilbab tahun 1986

18
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Kamu sekarang enak. Mau jilbab model apa, ada. Saya pakai jilbab sejak tahun 1986. Harus beli sendiri bahan meteran, lalu cari penjahit untuk neci. Atau benang di ujung kainnya dilepas-lepas searah, sampai tepian jilbab riwis-riwis. Begitu saja. Pakainya pun beda gaya. Tidak seluwes sekarang kita. Entah kenapa dulu jilbab kami hampir membentuk kotak di dahi.

Baju muslim? Jangan tanya. Istilahnya pun belum ada. Baju ya baju saja. Baju wanita atau kemeja/baju pria. Baju anak-anak, baju dewasa. Tidak ada embel-embel agama.

Waktu saya pertama berjilbab itu, tidak ada satupun yang memuji “subhanalloh cantik sekali”. Atau mendoakan “semoga istiqomah” “alhamdulillah ya, dapat hidayah”. Nehi. Yang ada, kalau naik angkot atau Kopaja abangnya suka becanda separuh menghina “salamualaikum bu haji. Sendalnya dipake aja bu haji”. Malesin amat si abang.

Saya pakai jilbab sebetulnya juga karena ikut peraturan. Sebagai santri pesantren modern di Bogor, jilbab itu seragam harian. Kalau masuk SMP, tentu ceritanya beda. Waktu itu di luar memang yang berjilbab tidak ada.

Termasuk di pesantren-pesantren tradisional salafi milik paman saya dan kerabat bapak yang lainnya, di Banten. Para santri dan Bu Nyai hanya memakai selendang saja. Itu pun tidak selalu. Kadang-kadang saja jika perlu.

Baca Juga:

Ironi Peluang Kerja bagi Penyandang Disabilitas: Kesenjangan Menjadi Tantangan Bersama

KB Menurut Pandangan Fazlur Rahman

Saya Bangga Punya Ulama Perempuan!

KB dalam Pandangan Islam

Tetapi, lama-lama waktu itu mulai menyelinap di pikiran saya rasa kasihan pada ibu saya, bibi-bibi saya, teman saya, guru saya yang semua tidak berjilbab. Saya mendapat ajaran bahwa pada intinya jilbab itu wajib. Yang tidak menutup aurat itu dosa. Saya sampai suka menangis di pojok musola. Membayangkan orang-orang kesayangan saya masuk neraka. Apakah kamu merasakan hal yang sama.

Nisa Alwis

Nisa Alwis

Terkait Posts

KB

KB Menurut Pandangan Fazlur Rahman

20 Mei 2025
KB dalam Islam

KB dalam Pandangan Islam

20 Mei 2025
Pemukulan

Menghindari Pemukulan saat Nusyuz

18 Mei 2025
Gizi Ibu Hamil

Memperhatikan Gizi Ibu Hamil

17 Mei 2025
Pola Relasi Suami Istri

Pola Relasi Suami-Istri Ideal Menurut Al-Qur’an

17 Mei 2025
Peluang Ulama Perempuan

Peluang Ulama Perempuan Indonesia dalam Menanamkan Islam Moderat

16 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Kekerasan Seksual Sedarah

    Menolak Sunyi: Kekerasan Seksual Sedarah dan Tanggung Jawab Kita Bersama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rieke Diah Pitaloka: Bulan Mei Tonggak Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rieke Diah Pitaloka Soroti Krisis Bangsa dan Serukan Kebangkitan Ulama Perempuan dari Cirebon

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Nyai Nur Channah: Ulama Wali Ma’rifatullah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KB dalam Pandangan Islam

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Ironi Peluang Kerja bagi Penyandang Disabilitas: Kesenjangan Menjadi Tantangan Bersama
  • KB Menurut Pandangan Fazlur Rahman
  • Saya Bangga Punya Ulama Perempuan!
  • KB dalam Pandangan Islam
  • Mengenal Jejak Aeshnina Azzahra Aqila Seorang Aktivis Lingkungan

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version