• Login
  • Register
Rabu, 2 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Personal

Kesadaran Mubadalah dalam Empat Relasinya

Mari sadari relasi kita masing-masing dengan kesadaran mubadalah secara penuh, dan menjalankannya secara utuh

Muhammad Ridwan Muhammad Ridwan
22/05/2023
in Personal
0
Kesadaran Mubadalah

Kesadaran Mubadalah

818
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Mubadalah adalah satu gagasan yang dipopulerkan oleh Kiai Faqihuddin Abdul Kodir. Mubadalah berarti suatu kesalingan antara dua pihak atau lebih dalam mewujudkan kebaikan bersama. Dalam perkembangannya, Mubadalah tidak hanya hadir dan kita kenal sebagai suatu ide atau gagasan. Tetapi juga bisa memenuhi dan kita terapkan dalam ruang dimensi yang lain.

Di antara yang saya ketahui hingga saat ini ada beberapa istilah sebagai perwujudan sekaligus pengembangan dari gagasan mubadalah itu sendiri. Yaitu : kesadaran mubadalah, metodologi pendekatan mubadalah, interpretasi teks mubadalah, hingga gerakan mubadalah.

Dalam tulisan ini, saya ingin menuliskan apa yang saya dapatkan dari beliau, KH. Faqihuddin Abdul Kodir tentang kesadaran mubadalah dalam empat relasinya yang beliau sampaikan saat mengisi tadarus ke 3 Pendidikan Pengaderan Ulama Perempuan (PUP) muda angkatan 1 Jawa Barat beberapa waktu lalu.

Kesadaran mubadalah berarti meyakini dan menyadari bahwa manusia lahir tidak dalam ruang hampa. Ia hadir sebagai suatu realitas dan meniscayakan adanya suatu relasi dengan realitas yang lain. Menyadari adanya relasi tersebut. Kemudian sama-sama mengupayakan kebaikan bersama dalam relasinya itulah yang kita sebut sebagai kesadaran mubadalah.

4 Relasi Mubadalah

Relasi itu ada 4 : intrapersonal, interpersonal, antarpersonal, dan sosial.

Intrapersonal

Intrapersonal berarti adanya suatu relasi antara diri sendiri dengan diri yang lain di dalam diri kita. Misal, saat kita dihadapkan pada beberapa pilihan sehingga kita itu perlu waktu sejenak untuk berpikir, mempertimbangkan, dan akhirnya menentukan sebuah pilihan.

Baca Juga:

Di Balik Senyuman Orang Tua Anak Difabel: Melawan Stigma yang Tak Tampak

Peran Ibu dalam Kehidupan: Menilik Psikologi Sastra Di Balik Kontroversi Penyair Abu Nuwas

Taman Eden yang Diciptakan Baik Adanya: Relasi Setara antara Manusia dan Alam dalam Kitab Kejadian

Begal dan Geng Motor yang Kian Meresahkan

Nah, pada saat itu kita sadari atau tidak kita telah melakukan sebuah relasi antara diri senidiri dengan diri kita yang lain. Itulah yang saya maksud relasi intrapersonal.

Interpersonal

Relasi yang kedua yaitu interpersonal yaitu adanya relasi antara satu orang dengan satu orang yang lain. Tentu relasi ini lebih mudah dipahami. Yaitu saat kita melakukan komunikasi, kontak fisik, atau membangun suatu hubungan dengan satu orang selain diri kita itu adalah relasi interpersonal.

Contohnya tentu banyak, misal hubungan antara kita dengan pasangan, teman, guru, ayah atau ibu, dan lainnya. Itu semua adalah bentuk relasi interpersonal.

Antarpersonal

Antarpersonal berarti relasi antara seseorang dengan lebih dari satu orang dalam satu komunitas atau masyarakatnya. Misal, kita sebagai anak dalam keluarga, siswa dalam sekolah, santri di pondok pesantren, atau bahkan pegawai di salah satu perusahaan.

Dalam perjalanannya tentu kita berelasi dengan lebih dari satu orang dalam suatu komunitas tersebut. Relasi itulah yang dinamakan relasi antarpersonal.

Sosial

Terakhir, relasi sosial yaitu saat seseorang mewakili suatu komunitasnya dan melakukan suatu hubungan dengan komunitas lain. Misal, seorang kepala daerah sebagai reinterpretasi dari masyarakat di daerahnya, seorang pelajar yang mewakili sekolahnya dalam salah satu kegiatan, atau bahkan anggota DPR yang mewakili rakyat di komisinya masing-masing, dan lain-lain. Itu semua berarti seseorang sedang melakukan suatu relasi sosial.

Kesadaran Mubadalah

Nah, empat relasi tersebut harus berjalan dan kita lakukan dengan adanya kesadaran mubadalah. Yakni kesadaran yang sama-sama mengupayakan terwujudnya kebaikan bersama dalam tiap tingkatan relasinya masing-masing.

Misal, dalam relasi intrapersonal kita harus memahami dan mempertimbangkan hak setiap anggota badan kita. Dalam relasi interpersonal kita juga sudah sepatutnya tidak boleh egois dengan hanya memahami kebutuhan diri kita sendiri tetapi tidak mau memahami bahkan mengabaikan kebutuhan seseorang selain kita.

Begitu juga dalam relasi antarpersonal kita harus sebisa mungkin membicarakan, menyepakati, dan mengupayakan kemaslahatan bersama dengan memahami dan mempertimbangkan kebutuhan setiap orang dalam komunitas tersebut.

Sementara dalam relasi sosial kita harus menyadari bahwa kehadiran kita dalam relasi tersebut sebagai reinterpretasi atau cerminan dari komunitas kita. Sehingga sudah seyogyanya perilaku dan pembawaan kita tidak mencederai komunitas kita sendiri. Bahkan sebisa mungkin mengupayakan untuk mewujudkan kebaikan bersama dalam relasi sosial tersebut.

Mari sadari relasi kita masing-masing dengan kesadaran mubadalah secara penuh, dan menjalankannya secara utuh. []

Tags: jiwaKesalinganmanusiaperspektif mubadalahPsikologisRelasi
Muhammad Ridwan

Muhammad Ridwan

Santri di Pondok Kebon Jambu Al-Islamy Pesantren Babakan Ciwaringin Cirebon

Terkait Posts

Vasektomi

Vasektomi, Gender, dan Otonomi Tubuh: Siapa yang Bertanggung Jawab atas Kelahiran?

2 Juli 2025
Narasi Pernikahan

Pergeseran Narasi Pernikahan di Kalangan Perempuan

1 Juli 2025
Toxic Positivity

Melampaui Toxic Positivity, Merawat Diri dengan Realistis Ala Judith Herman

30 Juni 2025
Second Choice

Women as The Second Choice: Perempuan Sebagai Subyek Utuh, Mengapa Hanya Menjadi Opsi?

30 Juni 2025
Tradisi Ngamplop

Tradisi Ngamplop dalam Pernikahan: Jangan Sampai Menjadi Beban Sosial

29 Juni 2025
Humor Seksis

Tawa yang Menyakiti; Diskriminasi Gender Di Balik Humor Seksis

26 Juni 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Anak Difabel

    Di Balik Senyuman Orang Tua Anak Difabel: Melawan Stigma yang Tak Tampak

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Meninjau Ulang Amar Ma’ruf, Nahi Munkar: Agar Tidak Jadi Alat Kekerasan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gaji Pejabat vs Kesejahteraan Kaum Alit, Mana yang Lebih Penting?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pergeseran Narasi Pernikahan di Kalangan Perempuan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mewujudkan Fikih yang Memanusiakan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Demianus si ‘Manusia Pembalut’ dan Perlawanan terhadap Tabu Menstruasi
  • Vasektomi, Gender, dan Otonomi Tubuh: Siapa yang Bertanggung Jawab atas Kelahiran?
  • Perceraian dalam Fikih: Sah untuk Laki-Laki, Berat untuk Perempuan
  • Gaji Pejabat vs Kesejahteraan Kaum Alit, Mana yang Lebih Penting?
  • Fikih yang Kerap Merugikan Perempuan

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID