• Login
  • Register
Sabtu, 4 Februari 2023
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Ketika Banyak Murid “Santuy” Kepada Gurunya

Kalau ingin mendapatkan keberkahan ilmu harus menghormati guru. Ini syarat mutlak. Jika guru kalian tidak aneh-aneh, bukan sosok yang "nyeleweng"

Mambaul Athiyah Mambaul Athiyah
04/01/2022
in Hikmah
0
DKUP

DKUP

92
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Wa irsyaadi ustadzi

Wa thuuli zamaani

Mubadalah.id – Men, beberapa hari ini melihat video yang dishare di grup wa tentang seorang murid yang ditegur gurunya eh malah tidak diterima. Doi lagi kongkow sambil ngerokok bahkan menggoda beberapa remaja putri. Nah, kebetulan sang guru ada disekitarnya kemudian merasa tidak enak hati melihat muridnya berlaku tidak baik itu. Ditegur, kan akhirnya. Coba apa kata dia.

“Hak, bapak apa? Lagi liburan woiy. Bukan hak bapak negur kalau bukan di sekolah.” Makjegagek. Saya yang lihat jadi emosi. Tak hapus video itu daripada darah mendidih panas membara. Men, garis bawahi ucapan tadi. Kalau enggak di sekolah, maka tidak boleh negur, status guru hanya ada di lingkungan sekolah.

Astaghfirullah. Nauzubillah min dzalik. Sebagai seorang murid tidak seharusnya hal itu dilakukan. Karena meskipun kelak para murid sudah lulus para guru tidak bisa menjadi mantan guru. “Beliau dulu guru saya.” Coret kata guru. Guru itu untuk selamanya, tidak ada dulu gurunya terus esok sudah bukan guru kita lagi.

Perlakuan dan sikap terlalu “santuy” ini menurut daku enggak etis. Ingat, dalam kitab Alala salah satu syarat ilmu dituntut sebagai sebuah keberkahan adalah adanya guru yang pada akhirnya nanti memberikan ridla atas semua sikap kita, membuat apa yang sudah diajarkan akhirnya diberikan keberkahan dalam diri sang Murid.

Maka, kalau ingin mendapatkan keberkahan ilmu harus menghormati guru. Ini syarat mutlak. Jika guru kalian tidak aneh-aneh, bukan sosok yang “nyeleweng”. Respek menjadi satu-satunya sikap kita kepada beliau. Nurut menjadi bakti kita kepada mereka, bahkan remember atas semua kebaikan mereka atas kita sampai nanti.

Daftar Isi

  • Baca Juga:
  • ‘Iddah Dalam Etika Mubadalah
  • Bagaimana Rasanya Ketika Anakmu Menjadi Korban Perundungan?
  • Menerapkan Etika Toleransi saat Bermoda Transportasi Umum
  • Relasi Kesalingan Guru dan Murid untuk Keberkahan Ilmu

Baca Juga:

‘Iddah Dalam Etika Mubadalah

Bagaimana Rasanya Ketika Anakmu Menjadi Korban Perundungan?

Menerapkan Etika Toleransi saat Bermoda Transportasi Umum

Relasi Kesalingan Guru dan Murid untuk Keberkahan Ilmu

Ingat, doa guru itu malati alias membuat kita kualat dengan ridla Allah tentu saja.

Maka, jika kamu terlalu “santuy” yang lebih ke arah menyepelekan guru maka kelar idup kalian, jika guru kita tidak ridla. “Kalau mereka ridla, bagaimana?” Berarti guru kita sangat baik, sudah disepelekan masih saja mendoakan muridnya dengan doa yang baik-baik. Gitu loh, masih suka disepelekan? Hiks.

Guru kita memang banyak yang bukan Kyai, bukan gawagis dan nawaning. Tetapi tingkat “malati” mereka plis deh, sama dahsyatnya kalau mereka sudah merasa terdzalimi dan mengutarakan doa-doa. Ya Allah.. Jika setahun ini hamba banyak menyepelekan guru-guru saya maka, tolong berikan hamba kesempatan untuk duduk di depan beliau dan meminta maaf.

Jika beliau semua sudah wafat maka, semoga doa-doa hamba bisa sampai kepada ruh mereka dan memberikan keikhlasan kepada muridnya yang bandel ini.

Ya Allah Sallimna ya Allah

Sallimna ya Allah

Sallimna ya Rabbal’Alamin

Semoga pada tahun 2022 anak-anak kita, murid-murid kita bisa lebih baik bersifat kepada guru-guru mereka.

Karena berkah itu adalah berarti ziyadatul Khair, bertambahnya kebaikan, bukan sebaliknya. Sesederhana itu Men, arti berkah. Maka, bersifat baik kepada Guru seharusnya juga mudah dan menyenangkan, kan? []

Tags: Etikagurumurid
Mambaul Athiyah

Mambaul Athiyah

Pengasuh Ponpes Maslakul Huda Lamongan Jawa Timur

Terkait Posts

Perempuan Miskin

Teladan Umar bin Khattab Ra Saat Bertemu Perempuan Miskin

4 Februari 2023
Mendidik Anak

5 Prinsip Mendidik Anak Ala Islam

4 Februari 2023
Perempuan Masa Nabi Saw

Pada Masa Nabi Saw, Para Perempuan Ikut Aktif Terlibat Dalam Politik

4 Februari 2023
Nabi Muhammad Saw

Kisah Saat Para Perempuan Menjadi Saksi Kelahiran Nabi Muhammad Saw

4 Februari 2023
Hijab

Makna Hijab Menurut Para Ahli

3 Februari 2023
Penyebab Su'ul Khatimah

5 Penyebab Su’ul Khatimah yang Dilalaikan

3 Februari 2023
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Perempuan Miskin

    Teladan Umar bin Khattab Ra Saat Bertemu Perempuan Miskin

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pengembangan Industri Halal yang Ramah Lingkungan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Merawat Optimisme Gerakan untuk Menghadapi Mitos Sisyphus

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 5 Prinsip Mendidik Anak Ala Islam

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lima Pilar Penyangga Dalam Kehidupan Rumah Tangga

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Teladan Umar bin Khattab Ra Saat Bertemu Perempuan Miskin
  • Merawat Optimisme Gerakan untuk Menghadapi Mitos Sisyphus
  • 5 Prinsip Mendidik Anak Ala Islam
  • Pengembangan Industri Halal yang Ramah Lingkungan
  • Pada Masa Nabi Saw, Para Perempuan Ikut Aktif Terlibat Dalam Politik

Komentar Terbaru

  • Indonesia Meloloskan Resolusi PBB tentang Perlindungan Pekerja Migran Perempuan - Mubadalah pada Dinamika RUU Perlindungan Pekerja Rumah Tangga, yang Tak Kunjung Disahkan
  • Lemahnya Gender Mainstreaming dalam Ekstremisme Kekerasan - Mubadalah pada Lebih Dekat Mengenal Ruby Kholifah
  • Jihad Santri di Era Revolusi Industri 4.0 - Mubadalah pada Kepedulian KH. Hasyim Asy’ari terhadap Pendidikan Perempuan
  • Refleksi Menulis: Upaya Pembebasan Diri Menciptakan Keadilan pada Cara Paling Sederhana Meneladani Gus Dur: Menulis dan Menyukai Sepakbola
  • 5 Konsep Pemakaman Muslim Indonesia pada Cerita Singkat Kartini Kendeng dan Pelestarian Lingkungan
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist