• Login
  • Register
Minggu, 18 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Buya Husein

Khutbah Idulfitri: Mulai Kehidupan Baru di Bulan Syawal

Hari Raya Idulfitri ini merupakan hari yang paling baik bagi kita semua untuk saling memaafkan atas kesalahan masing-masing.

KH. Husein Muhammad KH. Husein Muhammad
31/03/2025
in Kolom Buya Husein, Rekomendasi
0
Idulfitri

Idulfitri

1.1k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Allah Akbar x 3 walillahilhamd
Hadirin Jama’ah Idulfitri Rahimakumullah

Mubadalah.id – Pada kesempatan yang membahagiakan ini saya mengajak hadirin untuk bersama-sama memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah Swt. Atas segala nikmat dan anugerah-Nya kepada kita semua. Berkat nikmat dan rahmat Allah pada pagi ini kita semua dapat bersama-sama kembali di tempat yang mulia ini dalam keadaan sehat wal afiat.

Pagi Idulfitri ini orang-orang beriman laki-laki dan perempuan di seluruh dunia diserukan untuk segera berangkat dan bergabung bersama-sama. Yaitu untuk menuju masjid-masjid maupun di lapangan-lapangan dan menerima penghargaan Allah swt. berupa pengampunan-Nya.

Rasulullah saw. bersabda :

“Bila pagi Idulfitri tiba, para Malaikat berbaris di pintu-pintu jalan sambil menyerukan : “Wahai orang-orang yang berserah diri kepada Tuhan, segeralah berangkat kepada Tuhanmu Yang Maha Mulia. Dia akan menganugerahimu kebaikan dan memberimu pahala yang besar. Kamu telah diperintahkan beribadah malam, lalu kamu laksanakan. Dan kamu diperintahkan berpuasa siang hari, lalu kamu kerjakan. Kamu telah memenuhi seruan Tuhanmu. Maka terimalah pialamu”. Kemudian apabila mereka selesai shalat, Malaikat berseru lagi : “Ketahuilah bahwa Tuhanmu telah mengampuni dosa-dosamu. Maka kembalilah ke perjalanan hidup kalian selanjutnya sebagai orang-orang yang memperoleh petunjuk” (HR. Thabrani dalam al Kabir).

Allah Akbar x 3 Walillahil Hamd
Hadirin Yang berbahagia

Melalui puasa selama satu bulan Allah memberikan bimbingan dan hidayah (petunjuk) kepada kita agar kita menjadi hamba-hamba-Nya yang bertaqwa.

Baca Juga:

Merangkul yang Terasingkan: Memaknai GEDSI dalam terang Dialog Antar Agama

Membuka Tabir Keadilan Semu: Seruan Islam untuk Menegakkan Keadilan

Kemanusiaan sebelum Aksesibilitas: Kita—Difabel

Islam Hadir untuk Gagasan Kemanusiaan

Taqwa adalah kata kunci dan hasil puncak dari seluruh pengabdian atau ibadah kita kepada-Nya, dan taqwa adalah bekal hidup yang paling baik. Taqwa akan mengantarkan kita semua kepada kebahagiaan hari ini ketika kita masih hidup di dunia maupun nanti di akhirat. Manakala kita sudah tidak ada lagi di sini.

Al Qur-an menyatakan : “Berbekallah kamu sekalian (dalam mengarungi hidup ini). Dan ketahuilah bahwa sesungguhnya bekal hidup yang paling baik adalah taqwa

Allahu Akbar x 3 walilahilhamd
Jama’ah Idulfitri rahimakumullah

Meskipun puasa sudah selesai, bukan berarti kita berhenti melakukan amal-amal sebagaimana ajaran selama bulan puasa. Kita tetap dituntut untuk meneruskannya pada hari-hari selanjutnya. Amal-amal saleh dan perbuatan-perbuatan yang baik menurut Islam tidak hanya melakukan salat, puasa zakat, haji, membaca al qur-an dan berzikir.

Tetapi lebih luas lagi. Menciptakan kehidupan yang rukun dan damai dalam masyarakat. Saling menyayangi, menghargai tetangga baik yang muslim maupun bukan muslim. Mendidik anak-anak dengan pendidikan agama dan ilmu-ilmu yang bermanfaat. Saling menghormati dan bekerjasama antara suami dan isteri. Silaturrahmi dengan orang tua dan kerabat baik yang dekat maupun yang jauh, menolong orang-orang yang kelaparan. Memberikan manfaat kepada masyarakat dan sebagainya adalah termasuk amal-amal saleh.

Dalam banyak ayat al Qur-an maupun hadits Nabi amal-amalan tersebut memiliki pahala kebaikan yang seringkali jauh lebih baik daripada ibadah salat, puasa dan semacamnya.

Nabi saw juga pernah bersabda :

مَنْ اَصْبَحَ يَنْوِى نُصْرَةَ الْمَظْلُومِ وَقَضَاءَ حَاجَةِ الْمُسْلِمِ كَانَتْ لهُ كَأَجْرِ حَجَّةٍ مَبْرُورَةٍ. اَحَبُّ الْعِبَادِ اَلَى اللهِ اَنْفَعُ النَّاسِ لِلنَّاسِ . اَفْضَلُ اْلاَعْمَالِ إِدْخَالُ السُّرُورِ عَلَى قَلْبِ الْمُؤْمِنِ يَطْرُدُ عَنْهُ جُوعاً اَوْ يَكْشِفُ عَنْهُ كُرَبًا اَوْيَقْضِى لَه دَيْناً

“Barangsiapa bangun di waktu pagi dan berniat menolong orang yang teraniaya dan memenuhi keperluan orang Islam baginya pahala yang sama dengan haji mabrur. Hamba Allah yang paling dicintai adalah yang paling banyak memberi manfaat bagi orang lain (manusia) dan amal yang paling utama adalah memasukkan rasa bahagia pada hati orang yang beriman menutup rasa lapar orang lain, membebaskannya dari kesulitan hidup atau membayarkan utangnya.” (Nashaih al Ibad hlm. 4).

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : لَا تَحَاسَدُوا وَلاَ تَنَاجَشُوا وَلَا تَبَاغَضُوا وَلَا تَدَابَرُوا وَلَا يَبِعْ بَعْضُكُمْ عَلَى بَيْعِ بَعْضٍ وَكُوْنُوا عِبَادَ اللهِ إِخْوَاناً الْمُسْلِمُ أَخُو الْمُسْلِمُ لَا يَظْلِمُهُ وَلَا يَحْقِرُهُ وَلَا يَخْذُلُهُ . التَّقْوَى هَهُنَا.وَيُشِيْرُ اِلَى صَدْرِهِ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ. بِحَسَبِ امْرِئٍ مِنَ الشَّرِّ اَنْ يَحْقِرَ اَخَاهُ الْمُسْلِمَ. كُلُّ الْمُسْلِمِ عَلَى الْمُسْلِمِ حَرَامٌ دَمُهُ وَمَالُهُ وَعِرْضُهُ . رواه مسلم .

“Janganlah kamu saling mendengki, saling membenci dan saling bermusuhan. Jadilah kamu hamba-hamba Allah yang bersaudara. Seorang muslim adalah saudara bagi muslim yang lain. Seorang muslim tidak boleh menganiaya saudaranya, tidak boleh menghina saudaranya dan tidak boleh menjelek-jelekan saudaranya/temannya. Taqwa itu ada di dalam hati dan di dalam sikap. Cukuplah seseorang dikatakan atau dinilai berperilaku buruk jika dia menghina saudaranya. Setiap muslim diharamkan melukai, diharamkan mengambil harta orang lain secara tidak sah dan diharamkan merendahkan kehormatan saudaranya yang muslim.”

Sufi besar Abu Sa’id Ibn Abi al-Khair (w. 1049) ketika dia ditanya santrinya,

“Berapa banyakkah jalan manusia menuju Tuhan?” (ma ‘adad al-thariq min al-khalq ila al-haqq), dia menjawab :

الطريقُ اِلَى الْحَقِّ بِعَدَدِ ذَرَّاتِ الّمَوْجُودَاتِ. وَلَكِنْ لَيْسَ هُنَاكَ طَرِيقٌ اَقْرَبُ وَاَفْضَلُ وَاَسْرَعُ مِنَ الْعَمَلِ عَلَى رَاحَةِ شَخْصٍ. وَقَدْ سِرْتُ فِى هَذَا الطَّرِيقِ وَاِنِّى اُوصِى الجمِيعَ بِهِ.

“Jalan menuju Allah sebanyak partikel yang ada di alam semesta ini. Akan tetapi jalan yang terpendek, terbaik dan tercepat menuju Dia adalah memberi kenyamanan kepada orang lain. Aku menempuh jalan ini dan aku selalu memesankan ini kepada semua orang. (Asrar al-Tauhid fi Maqamat Abi Sa’id, h. 327-327).

Nabi bersabda :

ارحموا من فى الارض يرحمكم من فى السماء

“Sayangilah orang-orang yang ada di muka bumi ini niscaya akan disayang oleh Allah”

Allahu Akbar x 3 walillahilhamd
Jama’ah Idulfitri yang dimuliakan Allah

Demikianlah beberapa hal yang perlu saya sampaikan pada kesempatan khutbah Idulfitri ini. Akhirnya, saya mengajak kepada para hadirin/hadirat, marilah kita memulai kehidupan baru di bulan Syawal ini dan seterusnya. Yakni dengan tetap menjaga kebaikan-kebaikan yang selama ini kita peroleh dari ibadah kita sebulan yang lalu dan amal-amal lain yang Islam ajarkan sebagaimana sudah saya kemukakan.

Marilah kita saling memaafkan kesalahan yang pernah terjadi di antara kita. Saling menghubungkan kembali persaudaran di antara kita yang mungkin pernah terputus atau terganggu. Semoga Allah swt. menerima amal kita dan mengabulkan do’a-do’a kita.

اعوذ بالله من الشيطان الرجيم بسم الله الرحمن الرحيم : والعصر ان الانسان لفى خسر الا الذين امنوا وعملوا الصالحات وتواصوا بالحق تواصوا بالصبر.
بارك الله لى ولكم فى القرآن العظيم ونفعنى واياكم بالايات والذكر الحكيم وتقبل منى ومنكم تلاوته انه هو السميع العليم.

Khutbah ke Dua Idulfitri 2025

ألله أكبر x 3 ألله أكبرx 3 ألله أكبر و لله الحمد.ألله أكبر كبيرا و الحمد لله كثيرا و سبحان الله بكرة و أصيلا
الحمد لله، نحمده ونستعينه ونستهديه ونستغفره، ونعوذ بالله من شرور أنفسنا ومن سيئات أعمالنا، من يهده الله فلا مضل له ومن يضلل فلن تجد له ولياً مرشداً، وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، ، وأشهد أن سيدنا محمدا عبده ورسوله .اللهم صل وسلم وبارك على هذا الرسول الكريم،محمد صلى الله عليه وسلم, وارض اللهم عن آله وصحابته، وأحينا اللهم على سنته، وأمتنا على ملته، واحشرنا في زمرته مع الذين أنعمت عليهم من النبيين والصديقين والشهداء والصالحين وحسن أولئك رفيقا ، أما بعد.
فيا عباد الله أوصي نفسي و إياكم بتقوى الله فقد فاز المتقون. قال الله تعالى في كتابه الكريم: قد أفلح من تزكى و ذكر اسم ربه فصلى.

Allah Akbar x3 walillahilhamd
Kaum Muslimin Rahimakumullah

Hari Raya Idulfitri ini merupakan hari yang paling baik bagi kita semua untuk saling memaafkan atas kesalahan masing-masing. Baik yang kita sengaja maupun yang tidak dan menyambung kembali persaudaraan yang mungkin pernah retak atau putus atau terganggu. Saling memberi maaf adalah termasuk akhlak yang paling mulia.

عن عقبة بن عامر قال : لقيت رسول الله صلى الله عليه وسلم يوما فبدرته ، فأخذت بيده ، أو بدأني فأخذ بيدي ، فقال : « يا عقبة ، ألا أخبرك بأفضل أخلاق أهل الدنيا وأهل الآخرة ؟ تصل من قطعك ، وتعطي من حرمك ، وتعفو عمن ظلمك »

“Dari Uqbah bin Amir : Suatu hari aku bertemu Rasulullah Saw. Aku segera menghampiri dan memegang tangannya dan beliau memegang tanganku. Beliau mengatakan “Uqbah, apakah kamu ingin aku beritahu akhlak yang lebih utama penghuni dunia dan penghuni akhirat?. Ia adalah menjalin kembali hubungan persaudaraan, menyantuni orang yang memutuskan hubungan denganmu dan memaafkan orang yang menganiayamu.”

Rasulullah suatu hari ditanya oleh salah seorang sahabatnya: “wahai Rasulullah beritahukan aku amal apalah yang dapat memasukkan ke surga”. Rasulullah menjawab:

تعبد الله ولاتشرك به شيئا وتقيم الصلاة وتؤتى الزكاة وتصل الرحم

“Engkau menyembah Allah, tidak menyekutukan-Nya dengan segala sesuatu, engkau dirikan salat, tunaikan zakat dan engkau menyambung silaturahmi.” (HR. Bukhari).

Ibnu Abidin al-Hanafi mengatakan:

صلة الرحم واجبة ولو كانت بسلام و تحية و هدية ومعاونة و مجالسة و مكالمة و تلطف و إحسان و إن كان غائبا يصلهم بالمكتوب إليهم فإن قدر على السير كان أفضل

“Menyambung silaturahmi (persaudaraan kemanusiaan) adalah keharusan seorang muslim dengan cara apapun, meskipun hanya dengan mengucapkan salam, memberi hadiah, memberi pertolongan, saling mendengarkan, bercakap-cakap, bersikap ramah dan berbuat baik. Kalau seseorang yang hendak disilaturahmi berada di lain tempat bisa dengan berkirim surat, namun lebih afdol kalau ia bisa berkunjung ke tempat tinggalnya.”

اللهم اغفر للمسلمين والسلمات والمؤمنين والمؤمنات الاحياء منهم والاموات إنك سميع قريب مجيب الدعوات. ربنا لا تزغ قلوبنا بعد اذ هديتنا وهب لنا من لدنك رحمة انك انت الوهاب . ربنا اتنا فى الدنيا حسنة وفى الاخرة حسنة وقنا عذاب النار.

[] والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Tags: hari rayaibadahIdulfitrikemanusiaanKhutbahlebaranSalat IedTaqwa
KH. Husein Muhammad

KH. Husein Muhammad

KH Husein Muhammad adalah kyai yang aktif memperjuangkan keadilan gender dalam perspektif Islam dan salah satu pengasuh PP Dar al Tauhid Arjawinangun Cirebon.

Terkait Posts

Dialog Antar Agama

Merangkul yang Terasingkan: Memaknai GEDSI dalam terang Dialog Antar Agama

17 Mei 2025
Kashmir

Kashmir: Tanah yang Disengketakan, Perempuan yang Dilupakan

16 Mei 2025
Perempuan Fitnah

Perempuan Fitnah Laki-laki? Menimbang Ulang dalam Perspektif Mubadalah

15 Mei 2025
Pendidikan Seks

Pendidikan Seks bagi Remaja adalah Niscaya, Bagaimana Mubadalah Bicara?

14 Mei 2025
Kebebasan Berekspresi

Kebebasan Berekspresi dan Kontroversi Meme Prabowo-Jokowi

13 Mei 2025
Umat Buddha

Waisak: Merayakan Noble Silence untuk Perenungan Dharma bagi Umat Buddha

12 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Nyai Ratu Junti

    Nyai Ratu Junti, Sufi Perempuan dari Indramayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Grup Facebook Fantasi Sedarah: Wabah dan Ancaman Inses di Dalam Keluarga

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Inses Bukan Aib Keluarga, Tapi Kejahatan yang Harus Diungkap

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Menilik Relasi Al-Qur’an dengan Noble Silence pada Ayat-Ayat Shirah Nabawiyah (Part 1)

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Keberhasilan Anak Bukan Ajang Untuk Merendahkan Orang Tua

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Memperhatikan Gizi Ibu Hamil
  • Keberhasilan Anak Bukan Ajang Untuk Merendahkan Orang Tua
  • Pola Relasi Suami-Istri Ideal Menurut Al-Qur’an
  • Nyai Ratu Junti, Sufi Perempuan dari Indramayu
  • Grup Facebook Fantasi Sedarah: Wabah dan Ancaman Inses di Dalam Keluarga

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version