Mubadalah.id – Inilah kisah Nabi Muhammad kunjungi rumah sahabat perempuan. Nabi Muhammad Saw telah memberikan teladan bagi kita semua umat Islam, baik laki-laki maupun perempuan.
Sikap, perilaku dan ucapan terpuji Nabi Muhammad Saw kerap menjadi amalan sunah yang mendatangkan pahala bagi umat Islam.
Sikap dan perilaku Nabi Saw yang ramah juga kerap membuat orang disekitar seperti para sahabat merasa terpukau dengan kehadiran Nabi Saw.
Ada salah satu kisah yang bisa kita tiru. Misalkan Nabi Muhammad Saw merupakan sosok yang gemar bersilahturahmi atau gemar mengunjungi setiap rumah para sahabat.
Betapa bahagianya para sahabat yang rumahnya pernah dikunjungi oleh Nabi Muhammad yang mulia ini.
Para sahabat pasti akan menyiapakan jamuan dan sungguhan yang paling spesial, guna untuk menghormati tamu agung.
Dari beberapa catatan di dalam buku Qiraah Mubadalah karya Faqihuddin Abdul Kodir, menyebutkan bahwa selain mengunjungi rumah sahabat laki-laki, Nabi Muhammad Saw juga kerap mengunjungi rumah para sahabat yang perempuan. kisah Nabi Muhammad kunjungi rumah sahabat perempuan terangkum dalam pelbagai hadits.
Ada banyak rumah sahabat perempuan yang pernah dikunjungi oleh Nabi Muhammad Saw. Dan ini tercatat dalam beberapa hadis.
Nama-nama perempuan yang rumahnya sering dikunjungi oleh Nabi Muhammad Saw di antaranya rumah Ummu Sualim ra, Ummu Haram binti Milhan ra, Ja’dah binti Abdullah al-Anshariyah ra, Syifa binti Abdullah al-Quraisyiyah ra, dan Syahidah Ummu Waraqah ra.
Selain itu, ada nama lain, yaitu seorang perempuan yang kaya raya, terkenal suka berbagi, dan sering dikunjungi oleh banyak tamu laki-laki bernama Ummu Syuraik ra.
Para sahabat perempuan di atas memang kerap mengundang atau Nabi Muhammad Saw sendiri yang mengunjungi rumah mereka.
Bagi para sahabat perempuan yang mengundang Nabi Muhammad Saw untuk datang ke rumah, biasanya para sahabat perempuan ingin makan bersama dengan Nabi Muhammad Saw.
Pada momen tertentu bahkan ada perempuan-perempuan yang memainkan musik dan mendendangkan lagu.
Betapa senangnya orang-orang yang pernah hidup bersama Nabi Muhammad Saw. Mereka bisa merasakan bertemu dan makan bersama Nabi yang penuh kemuliaan ini.
Dari kisah di atas setidaknya memberikan pelajaran bahwa Nabi Muhammad Saw tidak pernah membeda-bedakan antara sahabat laki-laki maupun perempuan.
Dan menegaskan bahwa perempuan saat zaman Nabi Saw bukan lagi menjadi aurat, tapi mereka adalah makhluk yang mulia dan harus dihormati.
Maka, perilaku menghormati perempuan menjadi bagian dari amalan sunah yang telah dicontohkan oleh Nabi Muhammad Saw.
Semoga kita bisa terus mengikuti teladan-teladan yang di praktikkan oleh Nabi Muhammad Saw. []