Mubadalah.id – Kita sudah mengetahui bahwa bacaan Basmalah memiliki fadilah atau keutamaan yang luar biasa. Hal ini diperkuat dengan adab membaca Al-Qur’an yang harus didahului dengan bacaan Basmalah. Tidak hanya membaca, ada baiknya juga jika menuliskan ayat suci Al-qur’an ditulis dengan bacaan Basmalah terlebih dahulu.
Tidak hanya Al-Qur’an, ternyata dalam ilmu adab ketika kita mengaji atau mengajarkan ilmu yang bersumber pada kitab klasik/ kitab kuning maka sangat dianjurkan untuk membaca bismillah terlebih dahulu. Hal ini sudah dicontohkan oleh mualif atau pengarah kitab tersebut yang sudah dipastikan menuliskan bismillahirahmanirahim terlebih dahulu dilanjutkan dengan mukadimah yaitu memuji Allah dan bacaan shalawat kepada kanjeng Nabi Muhammad SAW.
Dalam berakhlak, membaca basmalah untuk memulai sesuatu yang baik menurut agama dan negara sangatlah dianjurkan. Karena dengan bacaan basmalah tersebut akan menambah keberkahan.
Digambarkan dalam sebuah keterangan bahwa sesuatu yang baik dan tidak didahului dengan bacaan basmalah seperti domba yang patah tanduknya, dalam artian domba tersebut tidak bernilai, karena kegagahan dan nilai jualnya ada pada tanduknya yang gagah. Begitupun segala sesuatu yang baik, misalkan mengaji jika tidak didahului dengan bacaan basmalah tidak bernilai apa-apa, atau paling tidak tidak memiliki keberkahan.
Dalam hal ini, ada kisah seorang perempuan yang salehah dan selalu mengamalkan bacaan basmalah ini untuk memulai segala aktifitasnya. Tetapi perempuan ini ditakdirkan memiliki suami yang fasik dan durhaka. Suatu hari suami perempuan ini sudah jengkel dengan istrinya yang selalu melafadzkan basmalah dalam kehidupannya sehari-hari, dan suami ini berniat untuk menjebaknya supaya punya alasan untuk memarahi dan mencaci makinya.
Selanjutnya, suami tersebut memberikan dompet yang berisi uang kepada istrinya untuk disimpan. Lantas sang istripun menyimpan dompet tersebut di lemari, sebelum membuka lemari istrinya membaca bismillah terlebih dahulu. Setelah istrinya pergi, sang suami mengambil dompet dalam lemari tersebut dan membuangnya ke sungai.
Keesokan harinya sang suami menagih dompet miliknya, dan sang istri lalu mengambil dompet yang disimpannya kemarin di dalam lemari, sebelum membuka pintu lemari seperti biasa istrinya membaca bismillah terlebih dahulu, lalu membuka dan mengambil dompet suaminya dan diserahkan dompet tersebut kepada suaminya. Dengan muka heran, sang suami tidak percaya bahwa dompet itu ada dalam lemari, padahal kemarin sudah dia buang ke sumur. Setelah kejadian itu suaminya langsung bertaubat kepada Allah SWT.
Allah SWT mengetahui segala sesuatu, termasuk hambanya yang ingin dimarahi dan dicaci maki oleh suaminya, oleh karena itu Allah memerintahkan kepada malaikat Jibril untuk mengambil dompet yang telah dibuang suaminya ke sungai dan ditempatkan kembali kedalam lemari tersebut sebelum sang istri membuka lemari. Dan kun fayakun dengan fadilah sang istri yang selalu mengamalkan basmalah dan atas kekuasaan Allah dompet tersebut utuh ada dalam lemari seperti semula.
Hikmah dibalik kisah tersebut adalah kita harus bisa mendawamkan atau mengamalkan lafad bismillahirahmanirrahim setiap memulai pekerjaan yang tentunya dianggap baik oleh agama dan negara. Selain itu untuk mengharap keberkahan juga mengharapkan kepada Allah untuk dijauhkan dari hal-hal yang akan mencelakakan diri kita baik dhahir ataupun batin.
Adapun hikmah lain yang bisa dari kisah di atas adalah mengenai perihal rumah tangga. Digambarkan dalam kisah tersebut sang istri memiliki suami yang fasik dan durhaka, namun narasi yang dibuat dalam kisah tersebut menggambarkan sang istri yang sabar dalam menghadapi suami yang buruk akhlaknya. Dalam kitab ‘Uqud Dulujain karya Syekh Nawawi Al-Bantani dijelaskan bahwa pahala istri yang sabar menghadapi suaminya yang memiliki sifat jelek adalah seperti pahala kesabaran Sayyidah Asiyah istri Firaun.
Oleh karena itu, dalam kasus seperti ini dan berdasarkan penggalan kisah tersebut jika seorang perempuan ditakdirkan memiliki suami yang mempunyai akhlak yang kurang bagus maka hadapi dengan sabar sambil mengamalkan sesuatu untuk menjadikan wasilah supaya suaminya tersebut sadar dan Allah berikan hidayah dan inayahnya kepada sang suami.
Hal ini bukan berarti perempuan tidak bisa berbuat apa-apa, namun di sana ada keyakinan do’a melalui amalan-amalan, bahkan dari kisah tersebut amalan yang sederhana dan sepele dari pengamalan lafadz bismillah, namun dilakukan dengan ikhlas dan istiqamah dengan izin Allah bisa membuat suaminya sadar dan langsung bertaubat. Wallahu a’lam bishawab. []