• Login
  • Register
Senin, 7 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Kisah Saat Para Perempuan Menjadi Saksi Kelahiran Nabi Muhammad Saw

Saksi pertama dan utama kelahiran Nabi, adalah sosok perempuan Ibunda Nabi Saw sendiri, Aminah bint Wahb. Sang Ibunda pernah bercerita kepada teman-temanya, bahwa pada saat kehamilan seperti ada ilham yang datang

Redaksi Redaksi
04/02/2023
in Hikmah, Pernak-pernik
0
Nabi Muhammad Saw

Nabi Muhammad Saw

512
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Nabi Muhammad Saw merupakan salah satu nabi yang dilahirkan di Kota Mekkah. Beliau lahir tepatnya pada awal sepertiga akhir abad keenam Masehi.

Mekkah pada saat itu merupakan jantung dari seluruh jazirah Arab. Mekkah menjadi pusat agama, budaya, bisnis, hingga rumah Allah Swt, yaitu Ka’bah, yang Nabi Ibrahim as dan Nabi Ismail as bangun menjadi tujuan ziarah seluruh masyarakat Arab pada saat itu.

Berbagai sumber sejarah dan biografi mencatat riwayat-riwayat mengenai kejadian ajaib yang mengiringi kelahiran Nabi Muhammad Saw. Di antaranya riwayat dari para perempuan yang menyaksikan kelahiran baginda Nabi Saw.

Saksi pertama dan utama kelahiran Nabi, adalah sosok perempuan Ibunda Nabi Saw sendiri, Aminah bint Wahb. Sang Ibunda pernah bercerita kepada teman-temanya, bahwa pada saat kehamilan seperti ada ilham yang datang dan menyatakan:

“Kamu sekarang mengandung seseorang yang akan menjadi pemimpin umat ini. Apabila lahir nanti, maka ucapkan: “Aku berdoa semoga dia (anaku) dilindungi dari kedengkian orang yang hasud”, dan berilah ia nama Muhammad”.

Baca Juga:

Islam Melawan Oligarki: Pelajaran dari Dakwah Nabi

Ketika Patung Molly Malone Pun Jadi Korban Pelecehan

Asma’ binti Abu Bakar Ra : Perempuan Tangguh di Balik Kesuksesan Hijrah Nabi Muhammad SAW

Saat Menyelesaikan Masalah dengan Sang Istri, Nabi Muhammad Saw Memilih Negosiasi

Sang Ibunda juga bercerita bahwa pada saat kehamilan membesar, ia sering melihat cahaya dari rumahnya yang begitu benderang sehingga bisa melihat istana-istana di Irak dan Syria.

Perempuan, selain Ibunda, yang menyaksikan kelahiran Nabi Muhammad Saw adalah Fathimah bint Abdullah ats-Tsaqafiyah.

Sebagaimana cerita dari anaknya, Utsman bin Abu al-‘Ash ra, bahwa ibunya bercerita:

“Pada saat Aminah bint Wahb melahirkan Nabi Muhammad Saw, pada malam hari, tidak ada rumah yang aku lihat, kecuali terimbas cahaya yang memancar dari rumahnya. Bintang-bintang seperti mendekat dan seakan mau jatuh ke atas kepalaku.”

Sementara orang yang pertama kali menyampaikan kabar tentang kelahiran Nabi Saw kepada sang kakek, Abdul Muthallib, adalah juga perempuan. Yaitu bibi dari Abdullah bin Wahb dan saudara perempuan dari Wahb bin Zam’ah.

Pada saat itu, Abdul Muthallib sedang duduk di atas batu, dan begitu bergembira bergegas menemui sang cucu. []

Tags: JadikelahirankisahNabi Muhammad SAWPara perempuanSaksi
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Bekerja adalah bagian dari Ibadah

Bekerja itu Ibadah

5 Juli 2025
Bekerja

Jangan Malu Bekerja

5 Juli 2025
Bekerja dalam islam

Islam Memuliakan Orang yang Bekerja

5 Juli 2025
Kholidin

Kholidin, Disabilitas, dan Emas : Satu Tangan Seribu Panah

5 Juli 2025
Sekolah Tumbuh

Belajar Inklusi dari Sekolah Tumbuh: Semua Anak Berhak Untuk Tumbuh

4 Juli 2025
Oligarki

Islam Melawan Oligarki: Pelajaran dari Dakwah Nabi

4 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Ulama Perempuan

    Menelusuri Jejak Ulama Perempuan Lewat Pendekatan Dekolonial

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film Rahasia Rasa Kelindan Sejarah, Politik dan Kuliner Nusantara

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Menulis Ulang Sejarah Ulama Perempuan: Samia Kotele Usung Penelitian Relasional, Bukan Ekstraktif

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Membongkar Narasi Sejarah Maskulin: Marzuki Wahid Angkat Dekolonisasi Ulama Perempuan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Samia Kotele: Bongkar Warisan Kolonial dalam Sejarah Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Membongkar Narasi Sejarah Maskulin: Marzuki Wahid Angkat Dekolonisasi Ulama Perempuan
  • Menulis Ulang Sejarah Ulama Perempuan: Samia Kotele Usung Penelitian Relasional, Bukan Ekstraktif
  • Samia Kotele: Bongkar Warisan Kolonial dalam Sejarah Ulama Perempuan Indonesia
  • Menelusuri Jejak Ulama Perempuan Lewat Pendekatan Dekolonial
  • Surat yang Kukirim pada Malam

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID