Mubadalah.id – Jika merujuk pada teks hadis tentang teladan Nabi Saw, mungkin bisa disimpulkan bahwa Rasulullah Saw mencintai putri-putrinya.
Bukti bahwa Rasulullah Saw mencintai putri-putrinya itu merujuk pada teks hadis yang diriwayat Jabir bin Abdullah Ra.
Isi hadis tersebut sebagai berikut :
Jabir bin Abdullah Ra, ia berkata, Saya mendengar Rasulullah Saw bersabda, “Barang siapa mempunyai tiga anak perempuan, kemudian ia mengajarinya tentang sopan santun, menyayangi, menjaga, serta menikahkannya, maka ia bersamaku di dalam surga.”
Seseorang bertanya, “Bagaimana kalau hanya dua orang anak perempuan?”
Rasulullah Saw menjawab, “Walaupun hanya dua. Jika saja sebagian orang mengatakan hanya satu, pasti Rasulullah Saw akan mengatakan, walaupun hanya satu.”
Kisah saat Rasulullah Saw Mencintai Putri-putrinya
Selain itu, dikisahkan juga saat Rasulullah Saw mencintai putri-putrinya yaitu cucu pertama dari putrinya, Zainab, yang bernama Umamah.
Rasulullah Saw senang bermain dengan Umamah, bahkan beliau pernah menggendong Umamah ketika beliau sedang shalat.
Setelah Zainab meninggal, Rasulullah Saw yang mengasuh Umamah dengan segala perhatiannya.
Hal tersebut diceritakan oleh Abu Qatadah Al-Anshari, “Ketika kami berada di depan pintu rumah Rasulullah Saw beliau keluar dengan Umamah binti Abu Al-‘Ash, putri Zainab yang masih kecil.”
“Kemudian Rasulullah Saw shalat, sementara Umamah berada di pundaknya. Ketika ruku’ Rasulullah Saw meletakkannya, dan ketika bangkit dari ruku’ beliau mengembalikannya ke atas pundaknya. Beliau terus melakukan hal tersebut hingga menyelesaikan shalatnya.”
Dari kisah ini, seperti dikutip di dalam buku Parenting With Love, yang ditulis Maria Ulfah Anshor, muncul perbedaan pendapat di kalangan ulama tentang boleh atau tidaknya seseorang menggendong anak kecil ketika sedang shalat.
Lebih lanjut, Maria Ulfah Anshor juga menyebutkan, mengenai peristiwa tersebut, Majdi Fathi Sayyid menyampaikan pendapat Al-Faqihani bahwa hikmah tindakan Rasulullah Saw ini adalah untuk mengingkari kebiasaan orang Arab yang tidak menghormati anak perempuan dan tidak suka membawa anak-anaknya.
“Kesimpulan Majdi setelah mengurai beberapa pendapat adalah Rasulullah Saw memiliki sifat rendah hati, kasih sayang terhadap anak kecil, dan tidak segan-segan untuk menunjukkan rasa kasih sayangnya kepada mereka,” tulisnya.
Maria Ulfah Anshor juga mengingatkan, ketika dihadapkan kepada pilihan untuk mempertahankan kekhusyukan shalatnya atau menjaga ketenangan anak, beliau mendahulukan yang kedua.
“Majdi menyebutkan bahwa dengan perbuatan tersebut, Rasulullah Saw ingin menjelaskan bahwa hal itu dibolehkan,” jelasnya. (Rul)