• Login
  • Register
Sabtu, 30 September 2023
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Keluarga

Konflik Peran Seorang Ibu yang Bekerja

Salsabila Arwa Sajidah Salsabila Arwa Sajidah
20/07/2020
in Keluarga
0
Ilustrasi Oleh Nurul Bahrul Ulum

Ilustrasi Oleh Nurul Bahrul Ulum

39
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Kasih Ibu, sepanjang masa. Ya, siapa lagi manusia berhati mulia bak malaikat jika bukan Ibu. Dialah seorang perempuan sejati, yang melahirkan, mendidik dan mengasuh anak-anaknya dengan sepenuh hati. Tidak ada Ibu yang tidak menyayangi anaknya.

Banyak perempuan yang mendambakan posisi seorang Ibu. Namun sayang, tidak semua perempuan beruntung dapat menjadi seorang Ibu biologis yang melahirkan seorang anak. Karena satu hal dan lain sebagainya. Meski ia tetap bisa berperan sebagai Ibu bagi anak-anak yang lahir bukan dari rahimnya. Ibu adalah sosok yang harus kita hormati, sebab jasa-jasanya yang tak mungkin dapat dibeli.

Dewasa ini, kita telah mencapai dunia dimana perempuan telah diperhitungkan keberadaannya. Banyak perempuan yang telah berhasil mencetak prestasi di berbagai bidang kehidupan. Hal ini tentu saja membuktikan bahwa perempuan bisa melakukan apa yang saat zaman Kartini disepelekan.

Namun, apakah dengan kemajuan zaman, peran Ibu dapat tergantikan? Tentu saja tidak. Seorang Ibu tidak akan dapat tergantikan oleh apapun. Lalu bagaimana seorang perempuan membagi peran antara seorang Ibu dan wanita karir?

Ibu yang bekerja merupakan salah satu ciri dari keluarga modern. Achmad mengemukakan bahwa jumlah wanita yang mencari kerja akan semakin bertambah dari waktu ke waktu di sebagian wilayah di dunia. Salah satu penyebabnya adalah karena wanita telah memperoleh kesempatan pendidikan dan kesempatan pekerjaan yang sama dengan pria.

Daftar Isi

  • Baca Juga:
  • Insecurity Laki-laki dan Strategi Ketahanan Mental Keluarga
  • Tidak Ada Keutamaan Dalam Perkawinan Poligami
  • Muhammad Abduh: Jika Nafsun Wahidah adalah Adam, Maka Adam yang Mana?
  • Tidak Ada Tafsir Al-Qur’an tentang Poligami

Baca Juga:

Insecurity Laki-laki dan Strategi Ketahanan Mental Keluarga

Tidak Ada Keutamaan Dalam Perkawinan Poligami

Muhammad Abduh: Jika Nafsun Wahidah adalah Adam, Maka Adam yang Mana?

Tidak Ada Tafsir Al-Qur’an tentang Poligami

Hal tersebut tentu saja bertolakbelakang dengan anggapan masyarakat tradisional yang lekat dengan pemikiran bahwa perempuan hanya bekerja di sekitar rumah saja (mencuci baju, membersihkan rumah, mengurus anak dan lain-lain.). Terdapat berbagai macam alasan mengapa seorang Ibu berkerja. Beberapa alasan tersebut antara lain: membantu perekonomian keluarga, merupakan suatu bentuk aktualisasi diri dan sebagainya.

Kondisi Ibu yang bekerja tersebut, tentu saja memberikan berdampak bagi kesejahteraan keluarganya. Dampak positif dari Ibu yang bekerja antara lain yaitu menambah jumlah pendapatan keluarga. Sedang dampak negatifnya yaitu anak diangap menjadi kurang mendapat perhatian dari Ibu. Kondisi tersebut tak jarang menjadi lebih buruk sehingga muncul berbagai masalah seperti kenakalan remaja.

Hal tersebut tak lepas dari adanya konflik peran ganda yang Ibu mainkan. Peran ganda adalah kondisi dimana seorang perempuan selain menjadi istri bagi suaminya dan menjadi ibu bagi anak-anaknya, memiliki pekerjaan diberbagai bidang atau profesi lain.

Peran sebagai pekerja sekaligus sebagai ibu rumah tangga ini dapat mengakibatkan suatu kondisi dimana perempuan tidak mampu menyeimbangkan diri sehingga terjadinya benturan antara tanggung jawab sebagai pekerja dan tanggung jawab sebagai ibu rumah tangga.

Keseimbangan dalam kehidupan dan pekerjaan menjadi suatu kebutuhan bagi individu agar tercipta kehidupan yang penuh makna dan berkualitas. Namun, masih banyak wanita karir yang belum dapat menyeimbangkan urusan pekerjaan dan keluarganya.

Faktor yang mempengaruhi ketidakmampuan keseimbangan tersebut antara lain seperti karakteristik kepribadian (profesionalitas, tanggung jawab, dan perasaan mudah berubah), karakteristik keluarga (kurang memperhatikan anak-anaknya, kurang ikatan emosional), dan karakteristik pekerjaan (memiliki target yang harus di capai, dan sikap yang lebih terfokus pekerjaan).

Dengan demikian, solusi yang konvensional adalah mengorbankan salah satu dari kedua hal tersebut. Selain itu, pernikahan jarak jauh juga lebih banyak dipilih sebagai solusi agar seseorang tetap bisa berkarir meski sudah menikah.

Berikut beberapa langkah untuk membentuk kebiasaan penyeimbangan dalam kehidupan dan pekerjaan. Pertama, hilangkan perasaan bersalah. Yakinkan bahwa tujuan Ibu bekerja adalah untuk keluarga. Kedua, merencanakan rutinitas pagi. Pagi hari menjadi waktu tersibuk bagi seorang Ibu, apalagi Ibu yang bekerja. Maka siapkan segala sesuatu hal di malam harinya, agar tidak terburu-buru saat pagi hari kelak.

Ketiga, buatlah jadwal keluarga. Dengan membuat jadwal keluarga, Ibu bisa lebih mudah menyeimbangkan jadwal pekerjaan dan keluarga. Keempat, menjaga komunikasi. Hal ini dapat dilakukan dengan menyempatkan untuk mengirim kabar setiap hari dengan suami dan anak saat jam istirahat di kantor. Terakhir, rancang waktu luang untuk diri sendiri. Hal ini dilakukan agar Ibu dapat menentukan waktu “me time” untuk beristirahat sebagai pelepas stress setelah lelah bekerja. []

Salsabila Arwa Sajidah

Salsabila Arwa Sajidah

Terkait Posts

Ketahanan Mental Keluarga

Insecurity Laki-laki dan Strategi Ketahanan Mental Keluarga

30 September 2023
Masjid Ramah Perempuan

Sudahkan Masjid Ramah Perempuan dan Anak?

27 September 2023
Kerja Perawatan dan Pengasuhan

Apresiasi Peran Laki-laki dalam Kerja Perawatan dan Pengasuhan

25 September 2023
Anak Korban Perceraian

5 Dampak Psikologi bagi Anak Korban Perceraian

23 September 2023
Fenomena Fatherless Country

Fenomena Fatherless Country dalam Kacamata Islam

15 September 2023
Ibu Rumah Tangga

Mengembalikan Posisi Ibu Rumah Tangga yang Termarjinalkan

12 September 2023
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Al-Qur'an Poligami

    Al-Qur’an Menegaskan Monogami bukan Poligami

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dalil Tentang Larangan Berbuat Kerusakan di Muka Bumi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Jiwa yang (Seharusnya) Bersedih: Laki-laki yang Tak Boleh Menangis

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Membincang Misi Sosial Profetik Nabi Muhammad SAW

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ashoka Indonesia Kembali Mengadakan Mitigasi Krisis Iklim Melalui SICI

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Insecurity Laki-laki dan Strategi Ketahanan Mental Keluarga
  • Tidak Ada Keutamaan Dalam Perkawinan Poligami
  • Muhammad Abduh: Jika Nafsun Wahidah adalah Adam, Maka Adam yang Mana?
  • Tidak Ada Tafsir Al-Qur’an tentang Poligami
  • Membincang Misi Sosial Profetik Nabi Muhammad SAW

Komentar Terbaru

  • Ainulmuafa422 pada Simple Notes: Tak Se-sederhana Kata-kata
  • Muhammad Nasruddin pada Pesan-Tren Damai: Ajarkan Anak Muda Mencintai Keberagaman
  • Profil Gender: Angka tak Bisa Dibiarkan Begitu Saja pada Pesan untuk Ibu dari Chimamanda
  • Perempuan Boleh Berolahraga, Bukan Cuma Laki-laki Kok! pada Laki-laki dan Perempuan Sama-sama Miliki Potensi Sumber Fitnah
  • Mangkuk Minum Nabi, Tumbler dan Alam pada Perspektif Mubadalah Menjadi Bagian Dari Kerja-kerja Kemaslahatan
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist