• Login
  • Register
Kamis, 21 September 2023
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Publik

Konstruksi Budaya Patriarki Membatasi Hak Perempuan

Adanya pembedaan terhadap laki-laki dan perempuan masih sering terjadi, seakan-akan tidak ada kesetaraan di antara keduanya

Hilma Hasa Hilma Hasa
22/07/2023
in Publik
0
Konstruksi Budaya Patriarki

Konstruksi Budaya Patriarki

869
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Perempuan merupakan makhluk Tuhan yang memiliki kekuasaan penuh terhadap diri serta pilihannya. Perempuan juga memiliki hak untuk berada dalam kesetaraan tanpa adanya diskriminasi. Namun seringkali perempuan dianggap lemah, tidak berkemampuan, terbatas langkahnya dan tidak bisa mengubah apapun. Padahal pada kenyataannya perempuan merupakan yang paling berpengaruh terhadap perubahan serta pembangunan berkelanjutan.

Adanya kesetaraan gender menjadi faktor paling utama dalam menegakan hak-hak perempuan dan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs). Akan tetapi banyak yang tidak memahami gender dan pentingnya kesetaraan gender. Sehingga begitu banyak langkah perempuan yang terbatasi karena masih melekatnya konstruksi budaya patriarki di masyarakat.

Pandangan buruk masyarakat terhadap perempuan yang aktif di ranah publik menjadi salah satu hambatan terhadap hak-hak perempuan yang ingin ikut terlibat dalam kegiatan-kegiatan di masyarakat. Perempuan juga ingin meningkatkan kualitas diri untuk menjadi manusia yang bermanfaat. Keterlibatan perempuan kita anggap sesuatu yang aurat untuk kita perlihatkan. Sehingga membatasi akses perempuan untuk maju lebih depan.

Daftar Isi

    • Banyaknya aturan yang melarang perempuan
  • Baca Juga:
  • Jihad Perempuan dalam Rumah Tangga
  • Perempuan Bukan Bidadari Surga
  • Pada Masa Nabi Muhammad Saw Banyak Perempuan yang Ikut Jihad Bela Negara
  • Artificial Intellegence dalam Perspektif Gender
    • Merebut Akses Perempuan Di Ruang Publik
    • Menguatkan Peran Perempuan Di Ruang Publik
    • Pentingnya peran perempuan dalam pembangunan
    • Langkah strategis menyiapkan pemberdayaan perempuan

Banyaknya aturan yang melarang perempuan

Berbagai bentuk aturan konstruksi budaya patriarki yang melarang perempuan atas dasar kesetaraan protection. Di mana semakin banyak muncul untuk menyetop pergerakan perempuan supaya tidak terlalu aktif di luar. Pernyataan seperti “setinggi apapun perempuan akan kembali ke dapur” dan “perempuan tidak semestinya bekerja karena itu tugas laki-laki”.

Selain itu ada peribahasa Sunda yang menyatakan bahwa perempuan itu “pendek lengkah “. Di mana bisa kita artikan bahwa setiap perempuan memiliki keterbatasan untuk melangkah dan untuk melakukan hal-hal yang menjadi keinginan dan cita-citanya. Sedangkan laki-laki itu “panjang lengkah”, sehingga bisa kita katakan bahwa laki-laki lebih mungkin menggapai keinginan dan cita-citanya.

Adanya pembedaan terhadap laki-laki dan perempuan masih sering terjadi, seakan-akan tidak ada kesetaraan di antara keduanya. Namun sejatinya laki-laki dan perempuan hanya kita bedakan oleh perbedaan biologisnya saja, selebihnya adalah sama.

Baca Juga:

Jihad Perempuan dalam Rumah Tangga

Perempuan Bukan Bidadari Surga

Pada Masa Nabi Muhammad Saw Banyak Perempuan yang Ikut Jihad Bela Negara

Artificial Intellegence dalam Perspektif Gender

Namun pada hakikatnya perempuan dan laki-laki sama-sama manusia dan menjadi subjek penuh kehidupan. Seperti halnya, Ki Hajar mengingatkan mengenai perempuan dengan titahnya yang sangat indah. “Sebenarnya hidup perempuan itu semata-mata mengandung lambang kesempurnaan hidup manusia di dunia.

Dalam hidup perempuanlah kita lihat segala tanda-tanda dan petunjuk atas wajib kita manusia hidup selaku makhluk Tuhan di dunia. Dalam hidup perempuan dapatlah kita insafi firman Tuhan atas hidup kita” (Ki Hajar Dewantara, 1928).

Merebut Akses Perempuan Di Ruang Publik

Berdasarkan data dari Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) bahwa belum adanya kesetaraan antara laki-laki dan perempuan, terutama pada hak-hak perempuan di ruang publik.

Dalam konstruksi budaya patriarki garis lunak, sistem sosial menempatkan laki-laki sebagai subjek utama/primer kehidupan sementara perempuan sebagai subjek sekunder. Sehingga dalam praktek kehidupan, perempuan selalu mendapat pengalaman buruk dalam sistem sosial patriarki, yaitu :

Pertama, stigmatisasi (cap buruk) di mana perempuan sebagai sumber fitnah. Kedua, marginalisasi (peminggiran) di mana terkadang dinikahi,dipoligami dan diceriakian secara sepihak. Ketiga, subordinasi (di pandang tidak penting) hanya di jadikan objek seksual saja.

Keempat, kekerasan seperti KDRT (verbal, fisik, praktis, intelektual, finansial, seksual, spiritual dan lain-lain) serta terjadi diskriminasi diruang publik. Kelima, beban ganda yaitu bertanggung jawab atas urusan domestic sekaligus publik saat aktif di ruang publik.

Perempuan perlu diberi akses untuk terus berkembang dan diberi kesempatan utuk aktif di ruang publik. Karena perempuan mampu dalam hal yang Seperti halnya yang Nasarudin Umar katakan dalam bukunya Kodrat Perempuam dalam Islam (1999) bahwa Islam mengakui adanya perbedaan (distinction) antara laki-laki dan perempuan, bukan pembeda (discrimination).

Ajaran Islam tidak secara skematis membedakan faktor-faktor perbedaan laki-laki dan perempuan, tetapi lebih memandang kedua insan tersebut secara utuh. Antara satu dengan yang lainnya secara biologis dan sosi-kultural saling memerlukan dan dengan demikian antara satu dengan yang lain masing-masing mempunyai peran.

Menguatkan Peran Perempuan Di Ruang Publik

Menilik pada kesempatan perempuan dalam mendapatkan akses di ruang publik terdapat beberapa hambatan karena konstruksi budaya patriarki yang memang menjadi point penting yang harus kita perhatikan untuk terus kita kaji, dan kita cari solusi terbaiknya. Hambatan-hambatan tersebut yaitu tidak adanya ruang untuk perempuan berekspresi.

Namun ketika ada ruang untuk berekspresi, perempuan tidak mau maju karena sudah menjadi korban stigma-stigma negatif di masyarakat. Selain itu kurangnya support sistem juga menjadi hambatan untuk perempuan mendapatkan akses di ruang publik.

Maka perempuan harus kita beri ruang yang besar dalam setiap langkahnya, tidak boleh terbatasi dan tidak boleh kita kudeta haknya. Sebab perempuan memiliki peran besar dalam segala hal termasuk dalam tujuan pembangunan berkelanjutan (SDG’s).

Pentingnya peran perempuan dalam pembangunan

Melansir dari artikel Kemenko PMK yang berjudul “Optimalisasi peran perempuan dalam pembangunan” bahwasanya menyadari pentingnya peran perempuan dalam pembangunan, pemerintah Indonesia membidik empat sektor utama yakni :

Pertama, bidang pendidikan, pemerintah mengimplementasikan wajib belajar 12 tahun serta menyediakan kesempatan bagi anak-anak dari keluarga miskin melalui Kartu Indonesia Pintar dan Program Keluarga Harapan.

Kedua, sektor kesehatan, Indonesia fokus untuk memperbaiki akses dan kualitas pelayanan kesehatan untuk ibu, anak, dan remaja, mengakselerasi usaha perbaikan nutris, mengintegrasikan kesehatan reproduksi ke dalam kurikulum pendidikan, mendorong pengetahuan dan keterampilan berkeluarga, serta memperbaiki akses dan kualitas keluarga berencana.

Ketiga, bidang ketenagakerjaan, pemerintah fokus untuk memperluas kesempatan kerja, mendorong fleksibilitas pasar tenaga kerja, menyesuaikan gaji dengan mekanisme pasar, memperbaiki keterampilan dan kapasitas tenaga kerja dengan pelatihan untuk perempuan, dan menguatkan implementasi kebijakan tenaga kerja yang mengakomodasi kesetaraan gender.

Keempat, pencegahan kekerasan. Indonesia menargetkan peningkatan pemahaman atas definisi kekerasan dan penyelundupan perempuan, menyediakan perlindungan hukum bagi kasus kekerasan terhadap perempuan, dan meningkatkan efektivitas pelayanan bagi penyintas anak dan perempuan.

Langkah strategis menyiapkan pemberdayaan perempuan

Melansir dari situs Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia juga mengatakan bahwa “Kesetaraan gender akan memperkuat kemampuan negara untuk berkembang, mengurangi kemiskinan, dan memerintah secara efektif. Sehingga dengan demikian mempromosikan kesetaraan gender adalah bagian utama dari strategi pembangunan.

Yakni dalam rangka untuk memberdayakan masyarakat. Artinya semua orang, baik perempuan dan laki-laki, punya tugas mengentaskan diri dari kemiskinan dan meningkatkan taraf hidup mereka.”

Peran penting perempuan sangat kita butuhkan dengan kompleksitas SDGs dan banyaknya tantangan yang masih Indonesia hadapi dalam era revolusi industri 4.0. Khususnya yang melibatkan peran strategis perempuan. Hal tersebut terungkap oleh dr. Lucy Widasari yang juga aktif dalam Pita Putih Indonesia (PPI) dalam pertemuan komisi status perempuan Commission on the Status of Women (CSW) ke-63 di Markas Besar PBB di New York.

Maka dari itu, keberadaan perempuan sangat penting dalam pembangunan maupun dalam hal apapun. Bukan untuk melangkahi ataupun mengambil peran laki-laki. Namun sudah sepantasnya laki-laki dan perempuan saling bekerjasama, bersama-sama dalam kesetaraan, tidak ada pembedaan dalam penempatan.

Sebab laki-laki dan perempuan sama-sama manusia dan menjadi subjek penuh dalam kehidupan. Standar kemanusiaan mereka sama, serta kesempatan bagi mereka juga sama. []

Tags: GenderkeadilanKesetaraanperempuanruang publik
Hilma Hasa

Hilma Hasa

S1 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) Institut Pendidikan Indonesia (IPI) Garut.Pengajar honorer di salah satu sekolah swasta di Kabupaten Garut 

Terkait Posts

artificial intellegence

Artificial Intellegence dalam Perspektif Gender

21 September 2023
Keberagaman Indonesia

Negeri Zamrud Khatulistiwa dan Tantangan Keberagaman Indonesia

20 September 2023
Kawin Tangkap

Fatwa KUPI dalam Merespon Tradisi Kawin Tangkap di NTT

20 September 2023
Pernikahan yang Maslahat

Pernikahan yang Maslahat dan Keberlanjutan Lingkungan

20 September 2023
Petugas SPBU Perempuan

Perempuan yang Meringkuk di Balik Regulasi

19 September 2023
Nyala Api di Bromo

Nyala Api di Bromo dan Relevansi Surat Ar-Rum Ayat 41

19 September 2023
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Bidadari Surga

    Perempuan Bukan Bidadari Surga

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Artificial Intellegence dalam Perspektif Gender

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Anak Perempuan Jawa: Beban Orang Tua?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pada Masa Nabi Muhammad Saw Banyak Perempuan yang Ikut Jihad Bela Negara

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Jihad Perempuan dalam Rumah Tangga

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Makna Mubadalah dalam Hadis Jihad Perempuan di Dalam Rumah Tangga 
  • Selamat Jalan Pejuang Nahdlatul Ulama Prof Dr Sri Mulyati MA
  • Jihad Perempuan dalam Rumah Tangga
  • Etika Sufi Ibn Arabi (2): Mendekati Tuhan dengan Merawat Alam
  • Jihad di Dalam Rumah Tangga Bersifat Resiprokal

Komentar Terbaru

  • Ainulmuafa422 pada Simple Notes: Tak Se-sederhana Kata-kata
  • Muhammad Nasruddin pada Pesan-Tren Damai: Ajarkan Anak Muda Mencintai Keberagaman
  • Profil Gender: Angka tak Bisa Dibiarkan Begitu Saja pada Pesan untuk Ibu dari Chimamanda
  • Perempuan Boleh Berolahraga, Bukan Cuma Laki-laki Kok! pada Laki-laki dan Perempuan Sama-sama Miliki Potensi Sumber Fitnah
  • Mangkuk Minum Nabi, Tumbler dan Alam pada Perspektif Mubadalah Menjadi Bagian Dari Kerja-kerja Kemaslahatan
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist