Mubadalah.id – Anggota Majelis Musyawarah Keagamaan (MM) Kongres Ulama Perempuan Indonesia (KUPI), Dr. Nyai Hj. Nur Rofiah, Bil. Uzm, menegaskan bahwa laki-laki dan perempuan bukan hanya makhluk fisik, tetapi juga makhluk intelektual dan spiritual.
“Dengan kesadaran seperti ini, laki-laki dan perempuan tidak hanya memiliki tubuh, tetapi juga akal yang menjadikannya makhluk intelektual, serta hati nurani yang menjadikannya makhluk spiritual,” ujar Nyai Nur Rofiah dalam sebuah ceramah.
Menurutnya, manusia adalah makhluk yang berakal budi dan memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa setiap tindakannya membawa kemaslahatan bagi diri sendiri maupun orang lain.
Ia menegaskan bahwa puncak dari berislam adalah proses menjadi manusia seutuhnya dengan makarimal akhlaq atau kemuliaan akhlak. Sehingga kehadiran Islam menjadi anugerah bagi semesta.
Dalam ceramah yang disampaikan di hadapan ribuan jamaah salat tarawih di Masjid Istiqlal, Jakarta, Nyai Nur Rofiah juga membahas mandat sebagai Khalifah fil Ardl, yang menurutnya tidak hanya diberikan kepada laki-laki, tetapi juga kepada perempuan.
“Perempuan juga adalah Khalifah fil Ardl. Karena itu, perempuan bukan tamu di ruang publik yang bisa sewaktu-waktu diusir untuk kembali ke rumah. Sebagaimana yang sekarang sedang terjadi pada saudari-saudari Muslimah kita di Afghanistan,” tegasnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa konsep ini menggeser cara pandang tentang ruang. Di mana laki-laki dan perempuan sama-sama bertanggung jawab dalam mewujudkan kemaslahatan, baik di dalam rumah maupun di ruang publik. []