• Login
  • Register
Rabu, 2 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Masih Perlukah Akhlak bagi Kehidupan Manusia?

Disadari atau tidak, jawaban atas pertanyaan masih perlukah akhlak bagi kehidupan manusia, kembali pada pilihan yang diambil oleh setiap individu. Tak ada paksaan dalam setiap pilihan itu, karena baik dan buruknya akan kembali pada manusia

Abdul Mugist Septi Abdul Mugist Septi
06/06/2022
in Hikmah
0
Masih Perlukah Akhlak bagi Kehidupan Manusia

Masih Perlukah Akhlak bagi Kehidupan Manusia

204
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Akhlak dalam Islam  mendapat  perhatian  yang  sangat  besar, karena memang bersentuhan langsung dengan kehidupan sehari-hari di masyarakat. Dampaknya bukan hanya dirasakan oleh diri sendiri melainkan juga lingkungan sekitarnya. Akhlak  sering diartikan sebagai sifat, perangai atau tabiat. Lalu pertanyaannya, masih perlukah akhlak bagi kehidupan manusia?

Sedangkan dalam istilah lain, akhlak berarti sifat  yang dimiliki  oleh  seseorang dan berkaitan dengan hal-hal baik. Namun kemudian timbul pertanyaan lain, dimanakah akhlak itu berada? apakah masih relevan adanya akhlak di era perkembangan yang terus menerus mengalami perubahan ini? Sehingga kita akan kembali mempertanyakan, masih perlukah akhlak bagi kehidupan manusia?

Sebenarnya akhlak merupakan sesuatu yang mudah diucapkan tapi belum tentu mudah dalam pelaksanaan. Akan tetapi yang perlu diingat bahwa pada dasarnya akhlak dapat dimiliki oleh semua orang sebab erat kaitannya pula dengan nilai kebaikan. Nilai kebaikan ini bentuknya bermacam-macam, seperti lisan yang menuturkan kata-kata baik, tangan yang membantu perbuatan-perbuatan baik, pikiran yang berpikir selalu positif, serta masih banyak nilai kebaikan lainnya.

Rasulullah SAW bersabda dalam salah satu haditsnya:

إِنَّمَا بُعِثْتُ لأُتَمِّمَ مَكَارِمَ الأَخْلاقِ

Baca Juga:

Membangun Kehidupan yang Sehat Dimulai dari Keluarga

Membangun Rumah Tangga yang Berdimensi Akhlak Mulia

Berumah Tangga adalah Seni Kehidupan

Menakar Ekoteologi Kemenag Sebagai Kritik Antroposentrisme

Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak

Tujuan utama Rasulullah diutus ke muka bumi adalah untuk menyempurnakan akhlak, bukan untuk menyempurnakan agama ataupun ketauhidan, tetapi akhlak yang menjadi prioritas utama dari tujuan Rasulullah diutus ke bumi. Sebab dari akhlak lah pondasi agama akan terbangun dari akhlak tercipta kehidupan yang rukun serta dari akhlak juga dapat tercermin kedudukan manusia. Semakin luhur akhlaknya maka semakin bahagia pula jalan kehidupannya. Akhlak bagi kehidupan manusia sangat penting sekali.

Masih Perlukah Akhlak bagi Kehidupan Manusia, dan Relevansinya di Era Sekarang

Kemudian tantangan terbesar dari akhlak adalah implementasinya dalam kehidupan. Hidup pada era sekarang ini, dimana pengaruh dari modernisasi dan globalisasi semakin dirasakan. Memang segala sesuatunya terkesan mudah dan praktis dalam genggaman, akan tetapi bukan itu yang dikhawatirkan melainkan kemerosotan moral dan akhlak dari setiap individunya.

Disadari atau tidak, jawaban atas pertanyaan masih perlukah akhlak bagi kehidupan manusia, kembali pada pilihan yang diambil oleh setiap individu. Tak ada paksaan dalam setiap pilihan itu, karena baik dan buruknya akan kembali pada manusia.

Meski nyatanya pola kehidupan masyarakat Barat mulai sering ditiru oleh masyarakat kita, entah itu perilaku, gaya berpakaian, ataupun norma pergaulan yang menjadikan kekhawatiran tersendiri terutama untuk para generasi penerus bangsa, karena dianggap sebagai penyebab terjadinya dekadensi moral anak generasi penerus bangsa.

Untuk itulah peranan akhlak sangat dibutuhkan dalam kehidupan, akhlak yang terpuji dapat menuntun menuju jalan kebaikan dan akan menyelamatkan manusia dari segala macam perbuatan serta tindakan yang bisa menjerumuskan manusia dalam kesesatan.

Melalui QS. Al-Baqarah ayat 83 Allah berfirman :

﴿ وَاِذْ اَخَذْنَا مِيْثَاقَ بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَ لَا تَعْبُدُوْنَ اِلَّا اللّٰهَ وَبِالْوَالِدَيْنِ اِحْسَانًا وَّذِى الْقُرْبٰى وَالْيَتٰمٰى وَالْمَسٰكِيْنِ وَقُوْلُوْا لِلنَّاسِ حُسْنًا وَّاَقِيْمُوا الصَّلٰوةَ وَاٰتُوا الزَّكٰوةَۗ ثُمَّ تَوَلَّيْتُمْ اِلَّا قَلِيْلًا مِّنْكُمْ وَاَنْتُمْ مُّعْرِضُوْنَ ٨٣ ﴾

Artinya “ (Ingatlah) ketika Kami mengambil perjanjian dari Bani Israil, “Janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuatbaiklah kepada kedua orang tua, kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin. Selain itu, bertutur katalah yang baik kepada manusia, laksanakanlah salat, dan tunaikanlah zakat.” Akan tetapi, kamu berpaling (mengingkarinya), kecuali sebagian kecil darimu, dan kamu (masih menjadi) pembangkang.”

Pembiasaan akhlak ini dapat dimulai dari diri sendiri tentunya, dengan membiasakan melakukan hal-hal baik dan positif yang dapat mendatangkan kemanfaatan, sebab jika sudah terbiasa maka kedepannya tidak akan ada lagi rasa terpaksa. Sehingga ini menjadi penegasan jawaban, dari pertanyaan di awal tulisan, yakni masih perlukah akhlak bagi kehidupan manusia?

Karena Akhlak mulia merupakan dambaan yang diharapkan terwujud di setiap pribadi manusia karena melaluinya manusia dapat dipandang mulia, dan melaluinya pula manusia dapat terpandang sebaliknya. []

 

 

 

 

 

 

Tags: akhlakHikmahkehidupanmanusiaSunah Nabi
Abdul Mugist Septi

Abdul Mugist Septi

Mahasiswa Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Terkait Posts

Perceraian dalam

Perceraian dalam Fikih: Sah untuk Laki-Laki, Berat untuk Perempuan

1 Juli 2025
Fikih Perempuan

Fikih yang Kerap Merugikan Perempuan

1 Juli 2025
amar ma’ruf

Meninjau Ulang Amar Ma’ruf, Nahi Munkar: Agar Tidak Jadi Alat Kekerasan

1 Juli 2025
Fikih

Mewujudkan Fikih yang Memanusiakan

1 Juli 2025
Wahabi

Menjaga Pluralisme Indonesia dari Paham Wahabi

30 Juni 2025
Taman Eden

Taman Eden yang Diciptakan Baik Adanya: Relasi Setara antara Manusia dan Alam dalam Kitab Kejadian

30 Juni 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Anak Difabel

    Di Balik Senyuman Orang Tua Anak Difabel: Melawan Stigma yang Tak Tampak

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Meninjau Ulang Amar Ma’ruf, Nahi Munkar: Agar Tidak Jadi Alat Kekerasan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gaji Pejabat vs Kesejahteraan Kaum Alit, Mana yang Lebih Penting?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pergeseran Narasi Pernikahan di Kalangan Perempuan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mewujudkan Fikih yang Memanusiakan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Egoisme dan Benih Kebencian Berbasis Agama
  • Demianus si ‘Manusia Pembalut’ dan Perlawanan terhadap Tabu Menstruasi
  • Vasektomi, Gender, dan Otonomi Tubuh: Siapa yang Bertanggung Jawab atas Kelahiran?
  • Perceraian dalam Fikih: Sah untuk Laki-Laki, Berat untuk Perempuan
  • Gaji Pejabat vs Kesejahteraan Kaum Alit, Mana yang Lebih Penting?

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID