• Login
  • Register
Jumat, 4 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Membekali Anak dengan Ajaran Agama dan Menghargai Keberagaman

Anak-anak sejak dini harus diperkenalkan dengan berbagai keberagaman di sekitarnya, dan biasakan mengajak mereka untuk mendiskusikan manfaat dari masing-masing keragaman

Redaksi Redaksi
06/12/2024
in Hikmah, Pernak-pernik
0
Keberagaman

Keberagaman

1.1k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Keberagaman atau pluralitas adalah sesuatu yang alami (natural) dan hukum alam (sunnatullah). Tuhan menciptakan manusia bersuku-suku, berbangsa-bangsa dengan perbedaan warna kulit, bahasa, budaya, karakter, dan sebagainya. Dengan menyimpan maksud tertentu yang memiliki makna.

Begitu juga binatang dan tumbuhan serta alam semesta dengan keaneka ragamannya juga memiliki fungsi dan hikmah di balik penciptaan tersebut.

Anak-anak sejak dini harus diperkenalkan dengan berbagai keberagaman di sekitarnya, dan biasakan mengajak mereka untuk mendiskusikan manfaat dari masing-masing keragaman tersebut. Hal ini agar mereka tumbuh dengan lingkungan yang menghargai keaneka ragaman.

Sikap menghargai terhadap pilihan yang berbeda atau perbedaan pandangan dan pemikiran pun harus ditanamkan sejak dini agar anak mampu menghormati orang lain yang berbeda dengan dirinya. Pendidikan agama adalah kebutuhan dasar bagi setiap anak yang harus orangtua penuhi.

Bagi seorang Muslim, pelajaran pertama yang wajib orangtua berikan kepada anak-anaknya ialah mengenai tauhid atau pengenalan terhadap ketuhanan berikut sifat-sifat Tuhan.

Menurut Islam, pengenalan sifat-sifat Allah sangat penting bagi anak-anak, agar mereka mengerti siapa dirinya dan lingkungannya. Termasuk siapa yang menciptakannya dan lingkungan serta alam semesta yang ada di jagad raya ini dengan segala keaneka ragamannya.

Baca Juga:

Merencanakan Anak, Merawat Kemanusiaan: KB sebagai Tanggung Jawab Bersama

Bisnis Mentoring Poligami: Menjual Narasi Patriarkis atas Nama Agama

Egoisme dan Benih Kebencian Berbasis Agama

Dr. Nur Rofiah Tegaskan Pentingnya Mengubah Cara Pandang untuk Hentikan Kekerasan Seksual pada Anak

Anak-anak juga perlu kita ajarkan mengenai keimanan, berkaitan dengan hal-hal gaib, tentang alam akhirat, hari kiamat, adanya malaikat, dan jin. Serta utusan Allah dari kalangan para nabi dan rasul, yang semuanya merupakan penjabaran dari dua kalimat syahadat.

Ilmu ketuhanan atau tauhid tersebut merupakan pokok ajaran yang harus orangtua berikan kepada anak. Karena mereka wajib mengetahui siapa Sang Pencipta (Khaliq) yang wajib anak yakini keberadaan-Nya untuk kita sembah. Juga termasuk siapa rasul dan nabi yang harus menjadi panutan agama yang mereka yakini.

Anak-anak harus tahu semua itu, sebelum mereka melangkah ke pelajaran berikutnya, yaitu ilmu fikih. Sebuah ilmu yang berkaitan dengan tata cara atau aturan-aturan hubungan dengan Allah dan hubungan dengan sesama manusia (hablun minallah dan hablun minannas). []

Tags: agamaajarananakkeberagamanMembekaliMenghargai
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Islam Harus

Mengapa Islam Harus Membela Kaum Lemah?

3 Juli 2025
Laki-laki dan Perempuan dalam fikih

Hak dan Kewajiban Laki-laki dan Perempuan dalam Fikih: Siapa yang Diuntungkan?

3 Juli 2025
Perceraian untuk

Mengapa Perceraian Begitu Mudah untuk Suami?

2 Juli 2025
Boys Don’t Cry

Boys Don’t Cry: Membongkar Kesalingan, Menyadari Laki-laki Juga Manusia

2 Juli 2025
Perceraian dalam

Perceraian dalam Fikih: Sah untuk Laki-Laki, Berat untuk Perempuan

1 Juli 2025
Fikih Perempuan

Fikih yang Kerap Merugikan Perempuan

1 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Konten Kesedihan

    Fokus Potensi, Difabel Bukan Objek Konten Kesedihan!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ketika Istilah Marital Rape Masih Dianggap Tabu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengapa Perceraian Begitu Mudah untuk Suami?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Meninjau Ulang Cara Pandang terhadap Orang yang Berbeda Keyakinan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bisnis Mentoring Poligami: Menjual Narasi Patriarkis atas Nama Agama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Pak Bahlil, Kritik Tambang Bukan Tanda Anti-Pembangunan
  • Mengapa Islam Harus Membela Kaum Lemah?
  • Komitmen Disabilitas untuk Isu Iklim
  • Merencanakan Anak, Merawat Kemanusiaan: KB sebagai Tanggung Jawab Bersama
  • Kisah Jun-hee dalam Serial Squid Game dan Realitas Perempuan dalam Relasi yang Tidak Setara

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID