• Login
  • Register
Kamis, 3 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Personal

Membincang Kondisi Anak dalam Kuasa Orang Dewasa

Ketika kasus yang menimpa anak ini terekspos, hal pertama yang menjadi sorotan adalah siapa orang tuanya? Dan bagaimana lingkungan tempat dia tinggal?

Thoriqotul Faizah Thoriqotul Faizah
27/04/2023
in Personal
0
Kondisi Anak

Kondisi Anak

730
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Awal tahun 2023 diwarnai dengan awan gelap dari kondisi anak-anak Indonesia. Mendung-mendung ini berasal dari kompilasi peristiwa yang melibatkan anak di bawah umur dalam kasus berat seperti pembunuhan dan penganiayaan.

Hal yang mengganggu saya adalah kemunculan artikel-artikel kekerasan yang melibatkan anak di bawah umur tidak lagi menjadi peristiwa yang mengherankan. Saya tidak terlalu kaget dengan pemberitaan soal si A membunuh pacarnya karena cemburu, si B bunuh diri karena tidak tahan di-bully oleh teman-temannya, atau si C menganiaya mantan dari pacarnya karena pernah melakukan hal tidak baik kepada si pacar.

Padahal, berita semacam ini seharusnya mengingatkan saya untuk kembali aware dengan kualitas karakter anak-anak atau remaja yang akan menjadi penggerak bangsa ini, bukan malah terbiasa.

Ketika kasus yang menimpa anak ini terekspos, hal pertama yang menjadi sorotan adalah siapa orang tuanya? Dan bagaimana lingkungan tempat dia tinggal? Pertanyaan ini tepat sasaran karena anak yang tumbuh di dalam lingkungan yang baik dan suportif, akan lebih banyak menghasilkan anak-anak dengan karakter yang baik dibandingkan anak yang tumbuh di lingkungan sebaliknya.

Pentingnya Pendidikan Karakter

Pendidikan karakter yang perlu ditanamkan oleh orang tua, guru atau wali merupakan hal yang lebih urgen dibandingkan mengejar kebutuhan anak akan sesuatu yang bersifat material. Gadget, uang jajan yang memadai, mainan dan perihal fisik lainnya tentu juga penting. Namun karakter di dalam jiwa anak-anaklah yang akan membawa mereka menuju nilai-nilai kemanusiaan dan moralitas.

Baca Juga:

Di Balik Senyuman Orang Tua Anak Difabel: Melawan Stigma yang Tak Tampak

Peran Ibu dalam Kehidupan: Menilik Psikologi Sastra Di Balik Kontroversi Penyair Abu Nuwas

Begal dan Geng Motor yang Kian Meresahkan

Kiat-kiat Mewujudkan Keluarga Maslahah Menurut DR. Jamal Ma’mur Asmani

Moral yang baik akan mengantarkan kondisi anak-anak menjadi sesuatu yang lebih besar dibanding keterbatasannya kini. Empati yang kita bangun akan menjadikan kondisi anak mampu menghargai orang lain yang tidak sependapat dengannya.

Orang tua dan orang dewasa, secara umum, tentu masih perlu untuk terus belajar dan berbenah. Tidak semua orang dewasa atau yang sudah menjadi orang tua pada saat ini juga mendapat kasih sayang dan didikan yang memadai dari orang tua mereka. Bahkan, tidak jarang orang tua muda saat ini masih menanggung trauma dari didikan sebelumnya.

Akan tetapi, di sinilah kita memerlukan kebesaran hati dan kelapangan orang dewasa untuk menerima serta memutus rantai traumatik. Tujuannya agar kondisi anak-anak kita terhindar dari karakter yang pelaku atau korban kekerasan miliki, seperti pada berita-berita di atas.

John Locke berkata dalam Teori Tabula Rasa-nya bahwa anak-anak bagaikan kertas putih. Orang pertama yang akan menulis dan mewarnai kertas ini adalah orang tua. Anak akan mengaca, meneladani dan meniru orang tua mereka. Lalu, apakah seorang anak tidak memiliki kemerdekaan untuk menentukan warna hidupnya sendiri?

Bimbingan Orang Dewasa

Ki Hajar Dewantara mengatakan, “Anak-anak itu sebagai makhluk, sebagai manusia, sebagai benda hidup, teranglah hidup dan tumbuh menurut kodratnya sendiri.” Walaupun pendapat Ki Hajar ini seakan bertolak belakang dengan teori Locke, sejatinya pandangan keduanya tidak bertentangan.

Meski menurut Ki Hajar seorang anak memiliki kodratnya sendiri. Mereka tetaplah individu yang membutuhkan arahan dan bimbingan dari orang dewasa di sekitarnya. Seorang anak memang membutuhkan ruang untuk eksplorasi. Namun tentu saja dukungan dan bimbingan orang tua tidak bisa kita nafikan dalam proses tersebut. Jadi, kondisi anak yang putih ini memiliki kebebasan untuk kita beri warna sesuai yang diinginkan oleh nalurinya sendiri.

Salah satu tokoh yang menjadi contoh dalam perumpamaan ini adalah Ibn’Arabi. Meski terlahir dari keluarga terpandang, yakni ayahnya merupakan pejabat tinggi istana al-Muwaḥḥidūn, dan paman dari pihak ibu yang menjadi penguasa di Tlemcen, Ibn ‘Arabi memilih jalan hidup yang melenceng dari tradisi keluarganya. Ia memilih menjadi sufi dalam usia 20 tahun.

Ketika Ibn ‘Arabi meninggalkan kemewahan dan ketinggian status sosialnya, apakah ini berarti bahwa orang tuanya tidak memiliki pengaruh apapun dalam hidup Ibn ‘Arabi? Tidak juga. Dalam literatur-literatur tentangnya, orang tua Ibn ‘Arabi terkenal sebagai orang yang saleh dan terpercaya. Hal ini menunjukkan bahwa jalan hidup yang Ibn ‘Arabi pilih tidak terlepas dari penanaman karakter dan teladan yang baik dari kedua orang tuanya.

Teladan, bimbingan dan arahan dari orang dewasa dan lingkungan, khususnya orang tua memiliki porsi besar dalam pembentukan karakter anak. Jika bapak-ibu ingin anak yang beradab, hal pertama yang harus kita lakukan adalah menanamkan karakter tersebut ke dalam diri sendiri terlebih dahulu. Anak yang polos akan mendapat pengaruh dari warna-warna orang tuanya. []

 

 

 

 

Tags: anakkeluargaorang tuaparentingpengasuhan
Thoriqotul Faizah

Thoriqotul Faizah

Penulis adalah mahasiswa Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga. Berdomisili di Yogyakarta.

Terkait Posts

Vasektomi

Vasektomi, Gender, dan Otonomi Tubuh: Siapa yang Bertanggung Jawab atas Kelahiran?

2 Juli 2025
Narasi Pernikahan

Pergeseran Narasi Pernikahan di Kalangan Perempuan

1 Juli 2025
Toxic Positivity

Melampaui Toxic Positivity, Merawat Diri dengan Realistis Ala Judith Herman

30 Juni 2025
Second Choice

Women as The Second Choice: Perempuan Sebagai Subyek Utuh, Mengapa Hanya Menjadi Opsi?

30 Juni 2025
Tradisi Ngamplop

Tradisi Ngamplop dalam Pernikahan: Jangan Sampai Menjadi Beban Sosial

29 Juni 2025
Humor Seksis

Tawa yang Menyakiti; Diskriminasi Gender Di Balik Humor Seksis

26 Juni 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Menstruasi

    Demianus si ‘Manusia Pembalut’ dan Perlawanan terhadap Tabu Menstruasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Boys Don’t Cry: Membongkar Kesalingan, Menyadari Laki-laki Juga Manusia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Vasektomi, Gender, dan Otonomi Tubuh: Siapa yang Bertanggung Jawab atas Kelahiran?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Egoisme dan Benih Kebencian Berbasis Agama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ironi: Aktivis Lingkungan Dicap Wahabi Lingkungan Sementara Kerusakan Lingkungan Merajalela

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Hak dan Kewajiban Laki-laki dan Perempuan dalam Fikih: Siapa yang Diuntungkan?
  • Fokus Potensi, Difabel Bukan Objek Konten Kesedihan!
  • Mengapa Perceraian Begitu Mudah untuk Suami?
  • Ketika Istilah Marital Rape Masih Dianggap Tabu
  • Melihat Lebih Dekat Nilai Kesetaraan Gender dalam Ibadah Umat Hindu: Refleksi dari SAK Ke-2

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID