Halo, Ayah dan Bunda! Sudah satu minggu bulan puasa berlalu ya? Apa kabar ananda? Bagaimana dengan puasa dan ibadah lainnya? Semoga selalu diberi kesehatan dan dilancarkan menjalani ibadah puasa di tahun ini, dan pasangan mubadalah masih semangat menemani anak-anak belajar puasa.
Ayah dan Bunda tahu kan, puasa menjadi salah satu ibadah yang diwajibkan dalam Islam. Kewajiban puasa ini didasarkan pada firman Allah SWT yang artinya, “Hai orang-orang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa, sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kalian bertaqwa (QS. Al-Baqarah : 183).
Tetapi anak-anak belum diwajibkan berpuasa lho. Meski begitu, Islam tetap menganjurkan mereka untuk puasa. Anjuran memerintahkan anak kecil puasa disamakan dengan perintah shalat. Hal ini sebagaimana dikatakan Rasulullah SAW yang artinya, “Perintahkan anak-anak kalian untuk melakukan shalat saat usia mereka 7 tahun, dan pukullah mereka saat usia 10 tahun, dan pisahkan tempat tidur mereka”.
Dengan demikian, sebenarnya anak kecil yang belum baligh belum diwajibkan puasa. Tetapi anak-anak tetap dianjurkan puasa sesuai kemampuan mereka. Hal itu dijadikan sebagai ajang latihan diri. Terlebih lagi jika anak sudah berusia 10 tahun.
Bahkan nih Ayah dan Bunda, kalau umur anak sudah 10 tahun, tapi belum baligh, orang tua tetap memaksanya untuk puasa. Jika tidak, boleh dihukum. Tapi harus diingat ya, hukuman yang diberikan mendidik, tidak membahayakan dan nir-kekerasan.
Kebetulan penulis memiliki dua orang anak, yang masing-masing berusia 10 dan 5 tahun. Ini adalah tahun ketiga si sulung belajar berpuasa. Sejak usia belia, ia mulai aktif bertanya tentang apa itu puasa, mengapa harus puasa, dan pertanyaan kritis lainnya seputar puasa.
Di hari pertama pada tahun pertama, ia antusias khas anak kecil, mengikuti semua kegiatan bulan puasa laiknya orang dewasa. Tapi lama-lama ia mulai mengeluh capek, terutama ketika tarawih. Dan saya tidak memaksa ia harus mengikuti apa yang orang dewasa lakukan. Yang terpenting ananda melihat, mendengar untuk kemudian perlahan ia ikut mempraktikkannya.
Di tahun pertama dan kedua, puasanya masih banyak yang bolong. Meski ia berusaha ikut bangun sahur, dan melewatkan pagi tanpa sarapan. Di tahun ketiga, ia semakin banyak belajar, melihat dan mendengar tentang kewajiban puasa. Baik dari guru di tempatnya sekolah, dari media massa yang kebetulan ia lihat, maupun penjelasan dari orang tua.
Intinya adalah buat Ayah dan Bunda yang memiliki buah hati dan tengah ditemani belajar puasa, agar diajarkan secara perlahan. Pertama, dengan tuntunan ananda melihat dan mendengar langsung praktik puasa dari orang tua.
Kedua, melibatkan ananda dalam setiap aktivitas kegiatan puasa. Seperti menyiapkan menu berbuka puasa, mengajaknya ke mushola atau masjid terdekat, agar kemeriahan dan keseruan suasana bulan Ramadhan benar-benar bisa dirasakan oleh ananda.
Ketiga, sebaiknya menghindari ancaman dan intimidasi siksa neraka karena akan membuat anak ketakutan. Dan memandang puasa hanya dijadikan sebagai bentuk hukuman. Atau iming-iming pahala serta surga sehingga puasa yang dijalani hanya itu tujuannya.
Keempat, membangun suasana bulan puasa sebagai moment yang paling dinantikan, karena penuh kemuliaan dan membawa kebahagiaan. Pada bagian ini, tentang apa saja keistimewaan bulan puasa dibandingkan bulan yang lain, patut kita ceritakan pada anak-anak. Tentang turunnya al-Qur’an dan Lailatul Qadar, yakni malam yang lebih baik dari seribu bulan.
Jadi menemani anak belajar puasa adalah suatu tantangan tersendiri. Bagaimana kita kelak sebagai orang tua, akan dikenang dengan baik. Sebagaimana orang tua kita dahulu mengajarkan tentang nilai kebaikan dari puasa.
Berpuasa dengan riang gembira bersama keluarga, tak hanya semakin mengeratkan makna hubungan antara orang tua dan anak. Meski semua proses tidak ada yang instan, yang terpenting bagi Ayah dan Bunda, lakukan semuanya dengan saling berbagi peran. Kapan saatnya menemani dan memahamkan anak belajar puasa, dan kapan saatnya sebagai hamba Allah beribadah secara khusyu’ untuk diri sendiri. Akhir kata, selamat berpuasa.