Mubadalah.id – Dalam mengasuh anak, orangtua sebaiknya memiliki sifat fleksibel, tegas tetapi tidak kaku, dan membiasakan dialog dengan anak.
Banyak orangtua bersikukuh untuk tidak mendengarkan apa yang sedang dihadapi oleh anaknya. Sehingga cenderung untuk memaksakan kehendaknya.
Sifat fleksibel dalam arti bukan menjadi tidak disiplin dan lemah. Tetapi sikap memahami perbuatan yang menyesuaikan dengan situasi yang tepat, selagi masih dalam koridor yang benar.
Kelenturan sikap orangtua dalam menghadapi anak akan memudahkan orangtua melihat kepribadian dan karakter anak, serta menggali potensi, bakat, dan kreativitas anak.
Sebaliknya, anak pun menjadi terbuka, tidak merasa canggung atau takut mengemukakan apa yang ingin ia sampaikannya.
Rasulullah Saw. bersabda, “Maukah kuberitahukan, kepada siapakah api neraka itu diharamkan atau siapakah yang diharamkan dari neraka?” Beliau bersabda, “Neraka itu diharamkan terhadap orang yang dekat, sedang, fleksibel, dan mudah.”
Bijaksana
Sifat-sifat bijaksana sangat orangtua butuhkan dalam pendidikan anak, sedangkan sifat pemarah dan emosional harus mereka jauhi.
Hal ini sebagaimana dalam sabda Nabi Saw: “ketika ada orang yang meminta kepadanya agar Nabi Saw berikan pesan secara khusus. Maka tiga kali beliau memintanya agar tidak suka marah. (HR. al-Bukhari dari Abu Hurairah r.a.)
Dalam hadis lain, Rasulullah Saw. bersabda, “Orang kuat itu bukan karena kekuatannya dalam berkelahi. Tetapi karena kemampuannya mengendalikan diri ketika sedang marah.” (HR. al-Bukhari dan Muslim)