• Login
  • Register
Minggu, 18 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Mengenal Lebih Dekat Huda Sya’rawi

Lebih jauh, Huda Sya'rawi merasakan sendiri perlakuan tidak adil terhadap perempuan di rumahnya. Adik laki-lakinya lebih diistimewakan daripada dirinya, hanya karena ia perempuan.

Redaksi Redaksi
17/12/2023
in Hikmah, Pernak-pernik
0
Huda Sya'rawi

Huda Sya'rawi

763
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Di Mesir dan dunia Arab, nama Huda Sya’rawi sangatlah populer sebagai pemimpin kaum feminis. Ia lahir di Menya dari keluarga bangsawan, terhormat, dan kaya raya.

Nama aslinya jalah Nur Huda Sulthan. Ayahnya, Sultan Pasya, dikenal sebagai tuan tanah dan administrator provinsi.

Saat Huda Sya’rawi masih muda, sang ayah meninggal dunia. Ibunya, Iqbal Hanim, kemudian menggantikan kedudukan ayahnya.

Pada usia masih sangat muda, tiga belas tahun, Huda Sya’rawi dinikahkan dengan Ali Sya’rawi, sepupunya. Ia tak bisa menolak permintaan ibunya, meski ia tak ingin dan tak suka atas perkawinan tersebut.

Maka, setahun dalam relasi suami istri yang tak bahagia, ia minta pisah ranjang. Ia kemudian aktif dalam diskusi-diskusi yang membincangkan keadaan dan nasib perempuan di negaranya, Mesir. Ia merasakan betapa masyarakat mendiskriminasikan hak-hak perempuan.

Baca Juga:

Hari Raya Waisak: Mengenal 7 Tradisi dan Nilai-Nilai Kebaikan Umat Buddha

Mengenal Istilah Keulamaan Perempuan

Mengenal Konsep Keluarga Maslahah An-Nahdliyyah (KMaN)

Mengenal Penyandang Disabilitas Fisik atau Daksa

Lebih jauh, Huda Sya’rawi merasakan sendiri perlakuan tidak adil terhadap perempuan di rumahnya. Adik laki-lakinya lebih diistimewakan daripada dirinya, hanya karena ia perempuan.

Ia juga memanfaatkan waktu pisah ranjang dengan suaminya untuk belajar seni. Saat ia mengunjungi Alexandria, ia banyak membaca, belajar, dan berdiskusi.

Di tempat ini, ia bertemu dengan perempuan asing dari Prancis yang menginspirasinya untuk melakukan perubahan.

Pada 1900, atas desakan keluarga, Huda Sya’rawi kemudian melanjutkan pernikahannya yang terhenti selama tujuh tahun.

la mempunyai dua orang anak laki laki dan perempuan. Pada tahun yang sama, ia bersama teman-teman perempuannya menyelenggarakan kuliah umum untuk kaum perempuan, bertempat di Universitas Kairo.

Kadang-kadang di kantor surat kabar al-Jaridah. Selanjutnya, ia terlibat dalam pendirian organisasi yang mereka sebut “Al-Ittihad an-Nisa’i” (Persatuan Perempuan) dan “Jam’iyah ar-Raqi al-Adabiyah li as-Sayyidat al-Mushrityah” (Organisasi Para Sastrawan Perempuan Mesir). []

Tags: dekatHuda Sya'rawiLebihmengenal
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Pemukulan

Menghindari Pemukulan saat Nusyuz

18 Mei 2025
Gizi Ibu Hamil

Memperhatikan Gizi Ibu Hamil

17 Mei 2025
Pola Relasi Suami Istri

Pola Relasi Suami-Istri Ideal Menurut Al-Qur’an

17 Mei 2025
Peluang Ulama Perempuan

Peluang Ulama Perempuan Indonesia dalam Menanamkan Islam Moderat

16 Mei 2025
Nusyuz

Membaca Ulang Ayat Nusyuz dalam Perspektif Mubadalah

16 Mei 2025
Poligami dalam

Menggugat Poligami, Menegakkan Monogami

16 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Kehamilan Tak Diinginkan

    Perempuan, Kehamilan Tak Diinginkan, dan Kekejaman Sosial

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Menghindari Pemukulan saat Nusyuz

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Nyai A’izzah Amin Sholeh dan Tafsir Perempuan dalam Gerakan Sosial Islami

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Nyai Ratu Junti, Sufi Perempuan dari Indramayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Memperhatikan Gizi Ibu Hamil

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Menghindari Pemukulan saat Nusyuz
  • Nyai A’izzah Amin Sholeh dan Tafsir Perempuan dalam Gerakan Sosial Islami
  • Perempuan, Kehamilan Tak Diinginkan, dan Kekejaman Sosial
  • Memperhatikan Gizi Ibu Hamil
  • Keberhasilan Anak Bukan Ajang Untuk Merendahkan Orang Tua

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version