• Login
  • Register
Senin, 19 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Figur

Mengenal Ratu Kalinyamat, Pahlawan dan Pemimpin Perempuan dari Jepara

Selain di bidang politik dan ekonomi, Ratu Kalinyamat berperan dalam mengembangkan seni ukir yang menjadi ciri khas Jepara hingga sekarang

M. Daviq Nuruzzuhal M. Daviq Nuruzzuhal
12/11/2024
in Figur
0
Ratu Kalinyamat

Ratu Kalinyamat

1.1k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Ratu Kalinyamat adalah sosok wanita yang istimewa dalam sejarah Indonesia karena keberanian, kekuatan kepemimpinan, dan pengaruhnya yang luas di abad ke-16. Ia memiliki nama asli Retna Kencana dan merupakan putri Sultan Trenggana dari Kesultanan Demak.

Ratu Kalinyamat menjadi penguasa setelah suaminya yaitu Pangeran Hadirin, meninggal akibat konflik politik dalam keluarga Kesultanan Demak. Setelah itu, ia berhasil membawa Jepara ke puncak kejayaannya.

Namun, Ratu Kalinyamat baru pemerintah akui sebagai pahlawan nasional pada Jumat, 10 November 2023 silam. Penganugrahan tersebut Penjabat (Pj) Bupati Jepara Edy Supriyanta terima dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, di Istana Negara.

Gelar Pahlawan Nasional Indonesia adalah penghargaan tertinggi yang  pemerintah Republik Indonesia berikan kepada individu yang telah melakukan tindakan luar biasa atau berkontribusi secara signifikan bagi bangsa dan negara.

Tindakan ini harus heroik karena mencakup perbuatan nyata yang layak menjadi teladan sepanjang masa bagi masyarakat Indonesia. Gelar ini bukan sekadar penghargaan, tetapi juga sebuah pengakuan atas jasa-jasa yang luar biasa demi kepentingan bangsa.

Baca Juga:

Meneladani Rasuna Said di Tengah Krisis Makna Pendidikan

Marsinah, RUU PPRT, dan Janji Prabowo

Sejarah Kartini (1879-1904) dan Pergolakan Feminis Dunia Saat Itu

Kartini Tanpa Kebaya

Untuk memperoleh gelar Pahlawan Nasional, seseorang harus memenuhi persyaratan tertentu yang sesuai dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2009  tentang Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan.

Undang-undang ini mengatur kriteria, proses pengajuan, serta mekanisme penilaian yang harus terpenuhi untuk memastikan bahwa gelar tersebut hanya kita beri kepada mereka yang benar-benar berkontribusi secara nyata dan luar biasa bagi kemajuan Indonesia.

Bukan Tokoh Fiktif

Selama ini banyak yang beranggapan bahwa Ratu Kalinyamat merupakan sebuah tokoh fiktif. Masyarakat luar Jepara hanya mengenalnya sebagai tokoh cerita rakyat saja. Namun, menurut prof. Dr. Alamsyah, seorang peneliti tentang Ratu Kalinyamat, mengungkapkan bahwa ia bukanlah tokoh fiktif tetapi tokoh historis.

Menurutnya, memang di dalam sumber primer secara eksplisit tidak disebutkan tentang Ratu Kalinyamat, yang disebutkan adalah Ratu dari Jepara. Namun, jika kita berbicara mengenai Demak sekitar tahun 1500-1570 an maka hal itu sesuai pada periode catatan Portugis. Kemudian dapat kita simpulkan bahwa Ratu Kalinyamat bukanlah seorang tokoh fiktif akan tetapi sebuah tokoh yang nyata.

Sebagai pemimpin, ia terkenal karena keberaniannya dalam melawan Portugis yang bercokol di Malaka. Ratu Kalinyamat pernah mengirim ekspedisi militer besar-besaran ke Malaka pada tahun 1551 dan 1574 untuk mengusir Portugis.

Meskipun ekspedisi tersebut mengalami kegagalan, upayanya tersebut menunjukkan ketangguhan dalam mempertahnkan kedaulatan Nusantara. Oleh karena itu Diego de Couto, penulis Portugis, sampai menggambarkannya sebagai “Rainha de Japara, senhora poderosa e rica” yang berarti “Ratu Jepara, seorang wanita kaya dan sangat berkuasa.”

Ratu Kalinyamat juga berjasa mengembangkan ekonomi Jepara melalui perdagangan internasional. Serta membangun kota ini sebagai pusat perdagangan penting di pesisir utara Jawa. Selain itu, ia memperkenalkan seni ukir khas Jepara yang menjadi salah satu kontribusi budaya dan ekonomi penting bagi Jepara dan Indonesia hingga saat ini.

Kepemimpinan Perempuan

Ratu Kalinyamat menunjukkan keberaniannya ketika memutuskan untuk melawan Portugis yang berusaha menguasai Malaka. Ia tidak gentar menghadapi tantangan besar, termasuk saat harus memimpin ekspedisi militer demi menjaga martabat dan kedaulatan wilayah Nusantara.

Keberaniannya ini menjadi simbol perlawanan terhadap penindasan dan memperlihatkan bahwa kedaulatan adalah sesuatu yang harus diperjuangkan, bahkan dengan risiko besar.

Sebagai pemimpin perempuan yang sukses, Ratu Kalinyamat mendobrak batas-batas tradisional tentang peran perempuan. Di era yang masih sangat patriarkal, ia menunjukkan bahwa perempuan juga bisa memimpin dengan bijaksana, kuat, dan tegas.

Kisah ini menginspirasi kita untuk melihat bahwa peran kepemimpinan tidak terbatas oleh gender dan bahwa perempuan memiliki potensi yang sama besar untuk menjadi pemimpin yang berhasil.

Di bawah kepemimpinan Ratu Kalinyamat, Jepara berhasil menjadi pusat perdagangan yang ramai. Ia fokus pada pengembangan ekonomi dan membangun pelabuhan yang membuka akses perdagangan internasional.

Hal ini mengajarkan pentingnya strategi ekonomi yang bijak sebagai fondasi kekuatan politik suatu wilayah. Jepara menjadi kaya dan berkembang, memberi dampak positif yang luas bagi masyarakat. Pelajaran ini relevan hingga kini bahwa stabilitas ekonomi sering menjadi kunci keberhasilan pemerintahan.

Peninggalan Budaya yang Berkelanjutan

Selain di bidang politik dan ekonomi, Ratu Kalinyamat berperan dalam mengembangkan seni ukir yang menjadi ciri khas Jepara hingga sekarang. Dengan mendukung seni ukir, ia memberi nilai tambah bagi masyarakat dan memastikan bahwa budaya lokal dapat bertahan dan berkembang.

Dari sini, kita belajar pentingnya melestarikan dan mendukung budaya lokal sebagai warisan yang bisa memberikan identitas dan kebanggaan bagi generasi mendatang.

Kisah Ratu Kalinyamat mencerminkan bagaimana seorang pemimpin yang tangguh, berani, dan bijaksana mampu mengatasi tantangan besar dan memberikan dampak luas bagi masyarakat.

Ia menjadi inspirasi bahwa kekuatan seorang pemimpin terletak pada keteguhan hati, keberanian dalam menghadapi tantangan, serta kemampuannya untuk merangkul dan memajukan masyarakatnya. Hal ini bisa menjadi pelajaran buat kita untuk tidak takut dalam berbuat sesuatu khususnya dalam membela tanah air. []

Tags: Hari PahlawanJeparapahlawan nasionalPahlawan Perempuanpemimpin perempuanRatu Kalinyamat
M. Daviq Nuruzzuhal

M. Daviq Nuruzzuhal

Mahasiswa jurusan ilmu falak UIN Walisongo Semarang yang menekuni Islamic Studies dan isu kesetaraan. Allumni MA NU TBS dan Ponpes Raudlatul Muta'allimin Jagalan 62 Kudus

Terkait Posts

Nyai A’izzah Amin Sholeh

Nyai A’izzah Amin Sholeh dan Tafsir Perempuan dalam Gerakan Sosial Islami

18 Mei 2025
Nyai Ratu Junti

Nyai Ratu Junti, Sufi Perempuan dari Indramayu

17 Mei 2025
Nyi HIndun

Mengenal Nyi Hindun, Potret Ketangguhan Perempuan Pesantren di Cirebon

16 Mei 2025
Ibu Nyai Hj. Djamilah Hamid Baidlowi

Ibu Nyai Hj. Djamilah Hamid Baidlowi: Singa Podium dari Bojonegoro

9 Mei 2025
Rasuna Said

Meneladani Rasuna Said di Tengah Krisis Makna Pendidikan

5 Mei 2025
Tokoh Muslim Penyandang Disabilitas

Jejak Tokoh Muslim Penyandang Disabilitas

1 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan

    KUPI Resmi Deklarasikan Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Menghindari Pemukulan saat Nusyuz

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Perempuan, Kehamilan Tak Diinginkan, dan Kekejaman Sosial

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Nyai A’izzah Amin Sholeh dan Tafsir Perempuan dalam Gerakan Sosial Islami

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Nyai Ratu Junti, Sufi Perempuan dari Indramayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • KUPI Dorong Masyarakat Dokumentasikan dan Narasikan Peran Ulama Perempuan di Akar Rumput
  • Memanusiakan Manusia Dengan Bersyukur dalam Pandangan Imam Fakhrur Razi
  • Alasan KUPI Jadikan Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia
  • Stop Inspirational Porn kepada Disabilitas!
  • KUPI Resmi Deklarasikan Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version