• Login
  • Register
Kamis, 3 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Mengenal Sosok Khadijah binti Sahnun

Pengetahuan agamanya sangat luas, bahkan mengungguli kebanyakan ulama laki-laki. Khadijah binti Sahnun memberi fatwa keagamaan dan melakukan advokasi-advokasi sosial-kemanusiaan.

Redaksi Redaksi
09/11/2023
in Hikmah, Pernak-pernik
0
Khadijah binti Sahnun

Khadijah binti Sahnun

531
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Khadijah binti Sahnun adalah perempuan ulama. Sampai akhir hayatnya, ia memilih tidak menikah. Nama lengkapnya ialah Khadijah binti al-Imam Abdussalam Sahnun bin Sa’id at-Tanukhi. Ia lahir di Qairawan, Tunisia, tahun 160 H.

Al-Imam al-Gadhi Iyadh (w. 1149 M), penulis kitab Asy-Syifa, dalam bukunya yang lain, Tartib al-Muluk wa Tartib al-Masalik fi Ma’rifah A’lam Madzhab Malik, menyatakan bahwa Khadijah binti Sahnun adalah perempuan ulama, cendekia, cerdas, dan pribadi yang indah.

Pengetahuan agamanya sangat luas, bahkan mengungguli kebanyakan ulama laki-laki. Khadijah binti Sahnun memberi fatwa keagamaan dan melakukan advokasi-advokasi sosial-kemanusiaan.

Ayahnya, Imam Sahnun, adalah ahli hukum Islam dalam Mazhab Maliki. Ia adalah penyusun kitab Al-Mudawwanah, sebuah ensiklopedia figh Mazhab Maliki.

Di bawah pendidikan dan asuhan sang ayah, Khadijah, bukan hanya memperoleh pengetahuan keagamaan yang luas, melainkan juga kepribadian yang luhur: rendah hati, santun, pemurah, dan religius.

Baca Juga:

Mengenal Perbedaan Laki-laki dan Perempuan secara Kodrati

Hari Raya Waisak: Mengenal 7 Tradisi dan Nilai-Nilai Kebaikan Umat Buddha

Mengenal Istilah Keulamaan Perempuan

Mengenal Konsep Keluarga Maslahah An-Nahdliyyah (KMaN)

Popularitasnya sebagai ulama perempuan sangat menonjol. Imam Sahnun yang merupakan seorang hakim pengadilan terkemuka konon selalu meminta pertimbangan dan pendapat putrinya yang cerdas itu, sebelum ia mengetukkan palu di pengadilan. Mengenai ini, ia menyebutkan:

“Sebuah kabar menyatakan bahwa Sahnun, ketika diangkat menjadi hakim agung di Qairawan, merasa bersedih hati. Melihat wajahnya yang murung ini, tidak seorang pun berani menyampaikan ucapan selamat.”

“Sahnun lantas menemui putrinya, Khadijah. Ia menyampaikan kebimbangannya, apakah harus menerima jabatan itu atau menolaknya. Khadijah justru mendukung ayahnya untuk menerima jabatan tersebut. Mendengar saran putrinya ini. Sahnun mengatakan, Ayahmu disembelih tanpa pisau.”

Memang, para ulama merasa tidak sanggup memikul jabatan sebagai hakim, mengingat tanggung jawabnya di hadapan Allah dan rakyat.

Hasan Husni dalam bukunya, Syahirat at-Tunisiyyat (Perempuan-perempuan Terkenal Tunisia), mengatakan bahwa ayah Khadijah sangat menyayangi sekaligus mengaguminya.

Sehingga hampir selalu meminta pandangan Khadijah saat akan mengambil keputusan dalam banyak hal, termasuk mengenai jabatan sebagai hakim pengadilan.

Khadijah wafat tahun 270 H/885 M dan dikebumikan di Qairawan, di samping ayah yang dicintai dan mencintainya. []

Tags: Khadijah binti Sahnunmengenalsosok
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Laki-laki dan Perempuan dalam fikih

Hak dan Kewajiban Laki-laki dan Perempuan dalam Fikih: Siapa yang Diuntungkan?

3 Juli 2025
Perceraian untuk

Mengapa Perceraian Begitu Mudah untuk Suami?

2 Juli 2025
Boys Don’t Cry

Boys Don’t Cry: Membongkar Kesalingan, Menyadari Laki-laki Juga Manusia

2 Juli 2025
Perceraian dalam

Perceraian dalam Fikih: Sah untuk Laki-Laki, Berat untuk Perempuan

1 Juli 2025
Fikih Perempuan

Fikih yang Kerap Merugikan Perempuan

1 Juli 2025
amar ma’ruf

Meninjau Ulang Amar Ma’ruf, Nahi Munkar: Agar Tidak Jadi Alat Kekerasan

1 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Boys Don’t Cry

    Boys Don’t Cry: Membongkar Kesalingan, Menyadari Laki-laki Juga Manusia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Egoisme dan Benih Kebencian Berbasis Agama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Demianus si ‘Manusia Pembalut’ dan Perlawanan terhadap Tabu Menstruasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ironi: Aktivis Lingkungan Dicap Wahabi Lingkungan Sementara Kerusakan Lingkungan Merajalela

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Vasektomi, Gender, dan Otonomi Tubuh: Siapa yang Bertanggung Jawab atas Kelahiran?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Hak dan Kewajiban Laki-laki dan Perempuan dalam Fikih: Siapa yang Diuntungkan?
  • Fokus Potensi, Difabel Bukan Objek Konten Kesedihan!
  • Mengapa Perceraian Begitu Mudah untuk Suami?
  • Ketika Istilah Marital Rape Masih Dianggap Tabu
  • Melihat Lebih Dekat Nilai Kesetaraan Gender dalam Ibadah Umat Hindu: Refleksi dari SAK Ke-2

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID