• Login
  • Register
Kamis, 5 Juni 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Personal

Menjadi Ibu Rumah Tangga, Tak Menjamin Perempuan Aman dari Ancaman HIV

Kemenkes mencatat hanya 55% ibu hamil yang mengikuti tes HIV karena sebagian besar tidak mendapatkan izin suami untuk melakukan tes.

Belva Rosidea Belva Rosidea
23/01/2025
in Personal
0
Ancaman HIV

Ancaman HIV

1.3k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Sebagai tenaga medis yang hampir setiap hari bertemu pasien dengan latar belakang dan keluhan yang berbeda-beda, masih saja mengejutkan bagi saya tiap kali menjumpai ibu rumah tangga yang terdeteksi mengidap HIV tanpa mereka sadari.

Ironi memang, menurut pengakuan mereka menjalani gaya hidup baik-baik saja. Tidak bergonta ganti pasangan, apalagi berbagi jarum suntik yang sama untuk hal-hal dalam konteks obat-obatan terlarang. Faktor penyebab penularannya pun akhirnya menguak hal yang menyakitkan. Sebab tenyata mereka tertular virus tersebut dari suaminya yang diam-diam menjalani gaya hidup bebas di luar rumah.

Perempuan lagi-lagi menjadi korban. Sebagai ibu rumah tangga yang lebih banyak menghabiskan waktunya di rumah pun tak membuat mereka aman. Tidak membuat mereka terlepas dari resiko terpapar virus-virus bahaya, termasuk ancaman HIV.

Mengenal HIV

HIV memiliki kepanjangan Human Immunodeficiency Virus, merupakan salah satu virus berbahaya yang menargetkan dan menyerang sistem kekebalan tubuh manusia. Semakin lama HIV berkembang menjadi tahap akhir yang biasa kita sebut AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome), di mana tubuh penderita kehilangan kemampuannya dalam melawan infeksi virus.

Rusaknya sistem kekebalan tubuh ini membuat penderita HIV rentan terhadap semua jenis penyakit, yang berujung pada komplikasi serius. Perlu kita ketahui, bahwa sejauh ini ancaman HIV belum bisa disembuhkan. Sekali seseorang terinfeksi HIV, maka selamanya membutuhkan terapi antiretroviral (ARV). Yakni untuk menurunkan jumlah virus dalam tubuh, sehingga mencegah kerusakan lebih lanjut pada sistem imunnya.

Baca Juga:

Perspektif Heterarki: Solusi Konseptual Problem Maraknya Kasus Kekerasan Seksual di Lembaga Pendidikan Agama  

Luka Ibu Sebelum Suapan Terakhir (Bagian 1)

Dekonstruksi Pandangan Subordinatif terhadap Istri dalam Rumah Tangga

Kafa’ah yang Mubadalah: Menemukan Kesepadanan dalam Moral Pasutri yang Islami

Terapi ARV hanya membantu mencegah keparahan, bukan menyembuhkan ataupun mengobati kerusakan. Ironinya, kasus HIV di Indonesia semakin meningkat dari tahun ke tahun.

Perempuan dengan segenap kompleksitas peran yang ia emban, seringkali menjadi korban. Beberapa di antaranya memilih menjadi ibu rumah tangga dan mengakhiri karir setelah menikah demi menjadi istri dan ibu yang sepenuhnya mengurus rumah.

Beberapa bahkan berusaha keras menjalani hubungan LDM (Long Distance Marriage) yang mengharuskannya menjadi istri dan ibu yang mandiri, serta tangguh dalam menyelesaikan berbagai masalah di rumah. Dengan segenap pengorbanan yang telah ia lakukan, ternyata tak membuat suaminya merasa cukup. Yang mereka tahu suaminya berangkat bekerja, berkarir demi menafkahi keluarga. Namun ternyata beberapa di antaranya justru menyimpan pergaulan bebas di luar rumah.

Resiko Gonta-ganti Pasangan

Dampak dari bergonta ganti pasangan di luar rumah ini tak hanya berakibat untuk si suami, tapi juga rentan membawa virus ini ke istri yang tidak tahu apa-apa. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, jumlah ibu rumah tangga yang terinfeksi HIV mencapai 35% dari total kasus penderita HIV. Angka ini lebih tinggi daripada kelompok MSM (man sex with man), dan terus bertambah sekitar 5.100 kasus setiap tahunnya.

Dari total ibu rumah tangga penderita HIV, 30% penularannya kita ketahui dari suami ke istri. Lebih jauh lagi, dampak dari keegoisan suami ini tak hanya berimbas pada istri, namun juga tak menutup kemungkinan menjadi mata rantai yang berimbas pada anak. Ibu rumah tangga yang terinfeksi HIV berisiko tinggi untuk menularkan virus kepada anaknya.

Penularan HIV  secara vertikal dari ibu ke anak menyumbang sebesar 20-45% dari seluruh sumber penularan HIV. Penularan tersebut dapat terjadi sejak dalam kandungan, saat proses kelahiran, atau saat menyusui. Dampaknya, sebanyak 45% bayi yang lahir dari ibu yang positif HIV akan lahir dengan HIV. Dan sepanjang hidupnya akan menyandang status HIV positif. Tahun 2023, HIV pada anak usia 1-14 tahun mencapai 14.150 kasus. Angka ini mengalami kenaikan sekitar 700-1000 anak dengan HIV setiap tahunnya.

Ancaman Penyakit Menular Seksual

Lebih jauh lagi, ancaman penyakit menular seksual (PMS) untuk ibu rumah tangga bukan hanya HIV, namun juga sifilis. Sifilis atau raja singa merupakan PMS yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum. Memang tidak semengerikan HIV, sifilis bisa disembuhkan dengan pengobatan, namun seorang ibu yang terinfeksi sifilis di masa kehamilannya akan berisiko melahirkan bayi dengan kecacatan, misalnya bibir sumbing.

Pada tahun 2022, tercatat ada 21 ribu kasus sifilis dengan rata-rata penambahan kasus setiap tahunnya mencapai 17 ribu hingga 20 ribu kasus. Setiap tahunnya dari lima juta kehamilan, hanya sebanyak 25% ibu hamil yang di skrining sifilis, dan dari yang terdeteksi positif sifilis, hanya sekitar 40% ibu hamil yang mendapat pengobatan.

Rendahnya dorongan berobat ini lebih karena adanya stigma dan unsur malu. Demikian pula dengan HIV, Kemenkes mencatat hanya 55% ibu hamil yang mengikuti tes HIV karena sebagian besar tidak mendapatkan izin suami untuk melakukan tes.

Saat ini, pemerintah berfokus pada upaya untuk melakukan skrining pada setiap individu untuk mencapai eliminasi, termasuk pemutusan mata rantai penularan HIV secara vertikal dari ibu ke bayi, serta memastikan setiap ibu yang terinfeksi 100% harus mendapatkan tatalaksana yang cukup. []

 

Tags: Ancaman HIVHak Kesehatan Reproduksi dan Seksualitasibu rumah tanggakeluargaPergaulan BeresikoRelasi
Belva Rosidea

Belva Rosidea

General Dentist

Terkait Posts

Kekerasan Seksual

Perspektif Heterarki: Solusi Konseptual Problem Maraknya Kasus Kekerasan Seksual di Lembaga Pendidikan Agama  

5 Juni 2025
Kesehatan Akal

Dari Brain Rot ke Brain Refresh, Pentingnya Menjaga Kesehatan Akal

4 Juni 2025
Tubuh yang Terlupakan

Luka Cinta di Dinding Rumah: Tafsir Feminis-Spiritual atas Tubuh yang Terlupakan

3 Juni 2025
Kurban

Kurban Sapi atau Kambing? Tahun Ini Masih Kurban Perasaan! Refleksi atas Perjalanan Spiritual Hari Raya Iduladha

2 Juni 2025
Pandangan Subordinatif

Dekonstruksi Pandangan Subordinatif terhadap Istri dalam Rumah Tangga

31 Mei 2025
Joglo Baca SUPI

Joglo Baca SUPI: Oase di Tengah Krisis Literasi

31 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Ibadah Kurban

    Ibadah Kurban dan Hakikat Ketaatan dalam Islam

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dari Brain Rot ke Brain Refresh, Pentingnya Menjaga Kesehatan Akal

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Batasan Aurat Perempuan dalam Tinjauan Madzhab Fiqh

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ragam Pendapat Ahli Fiqh tentang Aurat Perempuan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mitos Israel di Atas Penderitaan Warga Palestina

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Menelusuri Perbedaan Pendapat Ulama tentang Batas Aurat Perempuan
  • Menggali Fikih Ramah Difabel: Warisan Ulama Klasik yang Terlupakan
  • Dalil Batas Aurat Perempuan
  • Perspektif Heterarki: Solusi Konseptual Problem Maraknya Kasus Kekerasan Seksual di Lembaga Pendidikan Agama  
  • Memaknai Aurat Perempuan secara Utuh

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID