Sabtu, 27 Desember 2025
  • Login
  • Register
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
    Natal

    Makna Natal Perspektif Mubadalah: Feminis Maria Serta Makna Reproduksi dan Ketubuhan

    Kekerasan di Kampus

    IMM Ciputat Dorong Peran Mahasiswa Perkuat Sistem Pelaporan Kekerasan di Kampus

    Kekerasan di Kampus

    Peringati Hari Ibu: PSIPP ITB Ahmad Dahlan dan Gen Z Perkuat Pencegahan Kekerasan Berbasis Gender di Kampus

    KUPI yang

    KUPI Jadi Ruang Konsolidasi Para Ulama Perempuan

    gerakan peradaban

    Peran Ulama Perempuan KUPI dalam Membangun Gerakan Peradaban

    Kemiskinan Perempuan

    KUPI Dorong Peran Ulama Perempuan Merespons Kemiskinan Struktural dan Krisis Lingkungan

    Kekerasan Seksual

    Forum Halaqah Kubra KUPI Bahas Kekerasan Seksual, KDRT, dan KBGO terhadap Perempuan

    Gender KUPI

    Julia Suryakusuma Apresiasi Peran KUPI dalam Mendorong Islam Berkeadilan Gender

    sikap ambivalen

    Julia Suryakusuma Soroti Ancaman Kekerasan Seksual dan Sikap Ambivalen terhadap Feminisme

  • Kolom
    • All
    • Keluarga
    • Personal
    • Publik
    Taubat Ekologis

    Saatnya Taubat Ekologis dan Kembalikan Sakralitas Alam

    Perempuan Disabilitas

    Kasus Gowa dan Rapuhnya Perlindungan bagi Perempuan Disabilitas

    Era Scroll

    Hidup di Era Scroll: Masihkah Kita Memiliki Fokus Utuh?

    Ikan Asin

    Mengubah Limbah Ikan Asin Menjadi Pakan Mandiri

    Parenting Anxiety

    Parenting Anxiety: Ketika Mengasuh Anak Berada di Bayang-bayang Parenting Goals

    Perempuan Disabilitas Berlapis

    Diskriminasi Berlapis Perempuan Disabilitas di Negara yang Belum Inklusif

    Agus Buntung

    Menulis Terminologi “Agus Buntung” Di Media Online, Inklusikah? 

    Tambang Ilegal

    Tambang Ilegal: Kejahatan Ekologi yang Menghancurkan Alam dan Keselamatan Rakyat

    Manunggaling Kawula Gusti

    Manunggaling Kawula Gusti, Pengakuan Inklusivitas dalam Sufisme Jawa

    • Keluarga
    • Personal
    • Publik
  • Khazanah
    • All
    • Hikmah
    • Hukum Syariat
    • Pernak-pernik
    • Sastra
    Penciptaan Manusia

    Logika Penciptaan Manusia dari Tanah: Bumi adalah Saudara “Kita” yang Seharusnya Dijaga dan Dirawat

    Mimi Monalisa

    Aku, Mama, dan Mimi Monalisa

    Romantika Asmara

    Romantika Asmara dalam Al-Qur’an: Jalan Hidup dan Menjaga Fitrah

    Binatang

    Animal Stories From The Qur’an: Menyelami Bagaimana Al-Qur’an Merayakan Biodiversitas Binatang

    Ujung Sajadah

    Tangis di Ujung Sajadah

    Surga

    Menyingkap Lemahnya Hadis-hadis Seksualitas tentang Kenikmatan Surga

    Surga

    Surga dalam Logika Mubadalah

    Kenikmatan Surga

    Kenikmatan Surga adalah Azwāj Muṭahharah

    Surga Perempuan

    Di mana Tempat Perempuan Ketika di Surga?

    • Hikmah
    • Hukum Syariat
    • Pernak-pernik
    • Sastra
  • Rujukan
    • All
    • Ayat Quran
    • Hadits
    • Metodologi
    • Mubapedia
    Perempuan Fitnah

    Perempuan Fitnah Laki-laki? Menimbang Ulang dalam Perspektif Mubadalah

    Idul Fitri

    Teks Khutbah Idul Fitri 1446 H: Menjadi Insan Bertakwa dan Mewujudkan Masyarakat Berkeadaban di Hari Kemenangan

    Idul Fitri

    Teks Khutbah Idul Fitri 1446 H: Merayakan Kemenangan dengan Syukur, Solidaritas, dan Kepedulian

    Membayar Zakat Fitrah

    Masihkah Kita Membayar Zakat Fitrah dengan Beras 2,5 Kg atau Uang Seharganya?

    Ibu menyusui tidak puasa apa hukumnya?

    Ibu Menyusui Tidak Puasa Apa Hukumnya?

    kerja domestik adalah tanggung jawab suami dan istri

    5 Dalil Kerja Domestik adalah Tanggung Jawab Suami dan Istri

    Menghindari Zina

    Jika Ingin Menghindari Zina, Jangan dengan Pernikahan yang Toxic

    Makna Ghaddul Bashar

    Makna Ghaddul Bashar, Benarkah Menundukkan Mata Secara Fisik?

    Makna Isti'faf

    Makna Isti’faf, Benarkah hanya Menjauhi Zina?

    • Ayat Quran
    • Hadits
    • Metodologi
    • Mubapedia
  • Tokoh
    • All
    • Profil
    Kebudayaan

    Pidato Kebudayaan dalam Ulang Tahun Fahmina Institute Ke 25

    Fazlur Rahman

    Fazlur Rahman: Memahami Spirit Kesetaraan dan Keadilan Gender dalam Al-Qur’an

    Idulfitri

    Khutbah Idulfitri: Mulai Kehidupan Baru di Bulan Syawal

    Sa'adah

    Sa’adah: Sosok Pendamping Korban Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak  

    Tahun Baru 2025

    Do’a Tahun Baru 2025

    Umi Nyai Sintho' Nabilah Asrori

    Umi Nyai Sintho’ Nabilah Asrori : Ulama Perempuan yang Mengajar Santri Sepuh

    Rabi'ah Al-'Adawiyah

    Sufi Perempuan: Rabi’ah Al-‘Adawiyah

    Ning Imaz

    Ning Imaz Fatimatuz Zahra: Ulama Perempuan Muda Berdakwah Melalui Medsos

    Siti Hanifah Soehaimi

    Siti Hanifah Soehaimi: Penyelamat Foto Perobekan Bendera Belanda di Hotel Yamato yang Sempat Hilang

  • Monumen
  • Zawiyah
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
    Natal

    Makna Natal Perspektif Mubadalah: Feminis Maria Serta Makna Reproduksi dan Ketubuhan

    Kekerasan di Kampus

    IMM Ciputat Dorong Peran Mahasiswa Perkuat Sistem Pelaporan Kekerasan di Kampus

    Kekerasan di Kampus

    Peringati Hari Ibu: PSIPP ITB Ahmad Dahlan dan Gen Z Perkuat Pencegahan Kekerasan Berbasis Gender di Kampus

    KUPI yang

    KUPI Jadi Ruang Konsolidasi Para Ulama Perempuan

    gerakan peradaban

    Peran Ulama Perempuan KUPI dalam Membangun Gerakan Peradaban

    Kemiskinan Perempuan

    KUPI Dorong Peran Ulama Perempuan Merespons Kemiskinan Struktural dan Krisis Lingkungan

    Kekerasan Seksual

    Forum Halaqah Kubra KUPI Bahas Kekerasan Seksual, KDRT, dan KBGO terhadap Perempuan

    Gender KUPI

    Julia Suryakusuma Apresiasi Peran KUPI dalam Mendorong Islam Berkeadilan Gender

    sikap ambivalen

    Julia Suryakusuma Soroti Ancaman Kekerasan Seksual dan Sikap Ambivalen terhadap Feminisme

  • Kolom
    • All
    • Keluarga
    • Personal
    • Publik
    Taubat Ekologis

    Saatnya Taubat Ekologis dan Kembalikan Sakralitas Alam

    Perempuan Disabilitas

    Kasus Gowa dan Rapuhnya Perlindungan bagi Perempuan Disabilitas

    Era Scroll

    Hidup di Era Scroll: Masihkah Kita Memiliki Fokus Utuh?

    Ikan Asin

    Mengubah Limbah Ikan Asin Menjadi Pakan Mandiri

    Parenting Anxiety

    Parenting Anxiety: Ketika Mengasuh Anak Berada di Bayang-bayang Parenting Goals

    Perempuan Disabilitas Berlapis

    Diskriminasi Berlapis Perempuan Disabilitas di Negara yang Belum Inklusif

    Agus Buntung

    Menulis Terminologi “Agus Buntung” Di Media Online, Inklusikah? 

    Tambang Ilegal

    Tambang Ilegal: Kejahatan Ekologi yang Menghancurkan Alam dan Keselamatan Rakyat

    Manunggaling Kawula Gusti

    Manunggaling Kawula Gusti, Pengakuan Inklusivitas dalam Sufisme Jawa

    • Keluarga
    • Personal
    • Publik
  • Khazanah
    • All
    • Hikmah
    • Hukum Syariat
    • Pernak-pernik
    • Sastra
    Penciptaan Manusia

    Logika Penciptaan Manusia dari Tanah: Bumi adalah Saudara “Kita” yang Seharusnya Dijaga dan Dirawat

    Mimi Monalisa

    Aku, Mama, dan Mimi Monalisa

    Romantika Asmara

    Romantika Asmara dalam Al-Qur’an: Jalan Hidup dan Menjaga Fitrah

    Binatang

    Animal Stories From The Qur’an: Menyelami Bagaimana Al-Qur’an Merayakan Biodiversitas Binatang

    Ujung Sajadah

    Tangis di Ujung Sajadah

    Surga

    Menyingkap Lemahnya Hadis-hadis Seksualitas tentang Kenikmatan Surga

    Surga

    Surga dalam Logika Mubadalah

    Kenikmatan Surga

    Kenikmatan Surga adalah Azwāj Muṭahharah

    Surga Perempuan

    Di mana Tempat Perempuan Ketika di Surga?

    • Hikmah
    • Hukum Syariat
    • Pernak-pernik
    • Sastra
  • Rujukan
    • All
    • Ayat Quran
    • Hadits
    • Metodologi
    • Mubapedia
    Perempuan Fitnah

    Perempuan Fitnah Laki-laki? Menimbang Ulang dalam Perspektif Mubadalah

    Idul Fitri

    Teks Khutbah Idul Fitri 1446 H: Menjadi Insan Bertakwa dan Mewujudkan Masyarakat Berkeadaban di Hari Kemenangan

    Idul Fitri

    Teks Khutbah Idul Fitri 1446 H: Merayakan Kemenangan dengan Syukur, Solidaritas, dan Kepedulian

    Membayar Zakat Fitrah

    Masihkah Kita Membayar Zakat Fitrah dengan Beras 2,5 Kg atau Uang Seharganya?

    Ibu menyusui tidak puasa apa hukumnya?

    Ibu Menyusui Tidak Puasa Apa Hukumnya?

    kerja domestik adalah tanggung jawab suami dan istri

    5 Dalil Kerja Domestik adalah Tanggung Jawab Suami dan Istri

    Menghindari Zina

    Jika Ingin Menghindari Zina, Jangan dengan Pernikahan yang Toxic

    Makna Ghaddul Bashar

    Makna Ghaddul Bashar, Benarkah Menundukkan Mata Secara Fisik?

    Makna Isti'faf

    Makna Isti’faf, Benarkah hanya Menjauhi Zina?

    • Ayat Quran
    • Hadits
    • Metodologi
    • Mubapedia
  • Tokoh
    • All
    • Profil
    Kebudayaan

    Pidato Kebudayaan dalam Ulang Tahun Fahmina Institute Ke 25

    Fazlur Rahman

    Fazlur Rahman: Memahami Spirit Kesetaraan dan Keadilan Gender dalam Al-Qur’an

    Idulfitri

    Khutbah Idulfitri: Mulai Kehidupan Baru di Bulan Syawal

    Sa'adah

    Sa’adah: Sosok Pendamping Korban Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak  

    Tahun Baru 2025

    Do’a Tahun Baru 2025

    Umi Nyai Sintho' Nabilah Asrori

    Umi Nyai Sintho’ Nabilah Asrori : Ulama Perempuan yang Mengajar Santri Sepuh

    Rabi'ah Al-'Adawiyah

    Sufi Perempuan: Rabi’ah Al-‘Adawiyah

    Ning Imaz

    Ning Imaz Fatimatuz Zahra: Ulama Perempuan Muda Berdakwah Melalui Medsos

    Siti Hanifah Soehaimi

    Siti Hanifah Soehaimi: Penyelamat Foto Perobekan Bendera Belanda di Hotel Yamato yang Sempat Hilang

  • Monumen
  • Zawiyah
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Publik

Nafas Qur’ani dalam Laga-laga Piala Dunia

Deman Piala Dunia 2022 semakin terasa. Laki-laki dan perempuan boleh menikmati keindahan sepakbola. Menarik untuk mengkaji bagaimana perspektif ayat-ayat Al-Quran terhadap turnamen sepakbola itu sendiri.

Khairul Anwar Khairul Anwar
18 November 2022
in Publik, Rekomendasi
0
Piala Dunia

Piala Dunia

496
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Bicara Piala Dunia, maka kita bicara sepakbola. Piala Dunia adalah sebuah turnamen sepakbola antar negara di dunia yang tahun ini dihelat di Qatar. Setiap negara berlomba-lomba menjadi yang terbaik. Lapangan hijau adalah arena mereka berlaga. Senjata mereka bukan pedang, apalagi parang, tapi skill dan strategi dalam mengolah dan memainkan si kulit bundar.

Menarik untuk melihat bagaimana persaingan antar negara merebut supremasi tertinggi sepakbola dunia. Tapi, berhubung ini bukan media olahraga, saya tentu tidak akan membahas sepakbola dari sisi prediksi pertandingan. Lebih lanjut, menarik apabila kita kaji turnamen sepakbola dari sudut pandang ayat-ayat Al-Qur’an.

Al-Qur’an memang tak menyebut istilah ‘Piala Dunia’, begitu pula ‘sepakbola’ juga tidak dijelaskan di dalam kitab suci umat Islam tersebut. Namun, beberapa ayat di dalam Al-Qur’an mengandung nilai-nilai yang itu ada kaitannya jika kita tarik atau kita hubungkan dengan sebuah kompetisi atau pertandingan olahraga.

Al-Qur’an membicarakan tentang ‘berlomba-lomba dalam kebaikan’, ‘bersikap jujur dan adil’ ‘pentingnya kerja keras’, dan ‘prinsip kerjasama yang baik’. Keempat nilai ini yang akan coba saya ulas untuk mengkaji sisi Piala Dunia dari kacamata ayat-ayat Al-Qur’an.

Setiap Tim Berlomba-Lomba Menjadi yang Terbaik

Dalam surat Al-Baqoroh ayat 148 ditegaskan bahwa ‘berlomba-lombalah kamu dalam kebaikan’. Potongan ayat ini menyuruh umat muslim untuk saling berlomba-lomba dalam kebaikan. Nah, menurut saya, ajang Piala Dunia ini adalah sarana bagi setiap tim untuk unjuk gigi dalam meraih keberhasilan.

Setiap tim akan selalu berusaha menampilkan permainan terbaiknya.  Tidak ada kemudian tim yang mau mengalah begitu saja. Apalagi pertandingan sepak bola di zaman modern ini sudah dilengkapi dengan teknologi Video Assisten Referre (VAR) dan teknologi-teknologi lainnya. Sehingga segala bentuk kecurangan, meski itu secuil pun, pasti akan terdeteksi oleh perangkat pertandingan.

“Berlomba-lombalah kamu dalam kebaikan” prinsip inilah yang selalu Tuhan tekankan kepada hambanya. Kebaikan yang bagaimana? Jika kita kaitkan dengan olahraga sepak bola, maka kebaikan itu bisa berupa perjuangan untuk meraih kemenangan di setiap pertandingannya, kebaikan mengharumkan nama bangsa di kancah dunia, sebab membuat masyarakat tersenyum bahagia adalah perbuatan mulia, hingga kebaikan menjunjung tinggi nilai-nilai sportivitas.

Sportivitas Hal Utama dalam Sepakbola

Sportivitas tentu saja merupakan nilai utama yang paling berharga dalam setiap perhelatan pertandingan olahraga, termasuk Piala Dunia. Tanpa sportivitas, seseorang sulit menggapai prestasi terbaik, yang menuntut kerja keras dan kedisiplinan tinggi. Sportivitas juga menjadi harga mati bagi setiap jiwa seseorang baik itu pemain atau atlet, pelatih, hingga suporter.

Arti kata sportivitas adalah sikap adil, jujur terhadap lawan, mengakui keunggulan lawan. Perintah jujur telah tercantum dalam Al Quran dan hadits. Salah satunya dalam surat Al Ahzab ayat 70, yang artinya: “”Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar.”

Banyak pemain dan pelatih sepakbola ingin menang dalam suatu pertandingan, tapi kalau tidak kita landasi dengan kejujuran, kemenangan tidak akan terwujud. Pemikiran seperti inilah yang mesti terpegang setiap insan di sepakbola. Mereka semua harus punya prinsip bahwa main bola itu harus jujur tidak boleh bohong. Tidak boleh curang apalagi sengaja mencederai lawan.

Nilai-nilai kejujuran itu dapat kita implementasikan setiap pemain dalam beberapa hal. Misalnya, hormat dan taat kepada aturan (rules of the game). Aturan pertandingan dibuat untuk memastikan bahwa pertandingan berjalan dengan adil, menyenangkan dan aman. Setiap pemain juga harus punya sikap respek kepada tim lawan. Kata-kata kotor, rasis, entah itu kepada kubu lawan, wasit, atau penonton perlu kita hindari.

Bentuk kejujuran lainnya adalah menghormati setiap keputusan wasit. Berselisih dengan wasit atas sebuah keputusan yang kita anggap tidak tepat hanya akan menghabiskan energi, baik itu keputusan yang tepat ataupun salah. Pemain yang sportif mungkin akan merasa kesal tapi akan tetap menghargai keputusan wasit atau pelatih dan akan tetap memberikan semangat kepada rekannya yang lain, terutama saat mereka membuat kesalahan.

Prinsip Kerja Keras dan Kerjasama

Piala Dunia juga berbicara soal kerja keras dan kerjasama. Dalam bermain sepakbola, selain pemain harus menanamkan nilai jujur, juga perlu menerapkan nilai tanggung jawab dan nilai kegigihan. Kerja keras dapat kita artikan sesuatu kegiatan yang kita lakukan bersungguh-sungguh untuk mencapai suatu tujuan yang kita cita-citakan.

Idealnya, setiap tim yang berlaga butuh yang namanya kerja keras juga kerjasama yang baik. Al-Quran menerangkan dalam Surat As-Shafat ayat 61 yang artinya: “Untuk kemenangan serupa ini hendaklah berusaha orang-orang yang bekerja”.

Perlu kita ingat bahwa tim yang skillful bisa kalah oleh tim yang ngoyo. Sebaliknya, tim yang di atas kertas dinyatakan lebih unggul bisa kalah jika ia bermain tanpa daya juang. Saya kasih contoh saat Timnas Jerman yang dihuni bintang-bintang dunia macam Mesut Ozil, Manuel Neuer, Thomas Muller, dan Timo Werner, bisa kalah sama Korea Selatan yang mengandalkan kegigihan di Piala Dunia 2018.

Kerja keras perlu kita imbangi dengan kerjasama antar pemain di atas lapangan. Bermain tanpa kerjasama, tentu tidak akan membuahkan hasil manis. Setiap pemain juga tidak boleh egois. Sebab, sepakbola adalah olahraga tim. Kekuatannya akan hilang jika orang-orang yang ada dalam tim bermain sendiri-sendiri, meski bersama-sama.

Konsep kerjasama ini tertuang dalam Al-Quran salah satunya di Surat Al-Maidah ayat 2, yang artinya “Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan”.

Islam Menyuruh Umatnya Berolahraga

Sepak bola adalah sebuah olahraga. Olahraga merupakan anjuran bagi setiap umat Islam untuk diikuti agar setiap umat Islam bisa hidup sehat dan terhindar dari berbagai penyakit yang membahayakan di manusia itu sendiri. Bahkan Nabi Muhammad SAW, menurut sebuah hadis riwayat Imam Bukhari, menganjurkan para sahabatnya agar mampu menguasai bidang-bidang olahraga. Terutama berkuda, berenang, memanah, gulat, lari dan menombak atau lempar lembing.

Kini, event Piala Dunia di depan mata. Meski sepak bola itu sendiri identik dengan perjudian, tapi di luar itu sepak bola adalah media hiburan bagi rakyat. Hadirnya event sepak bola dapat mengalihkan perbuatan manusia dari berbuat maksiat. Menonton Piala Dunia lebih baik daripada mencuri ayam tetangga, misalnya.

Mencetak gol dan meraih kemenangan adalah tujuan utama dalam sepakbola. Hal itu akan tercapai jika setiap tim mengaplikasikan strategi bermain yang ciamik, ditambah dengan attitude pemain yang bagus, plus menjunjung tinggi prinsip-prinsip kerja keras, dan kerjasama yang yahud. Jadi, mari kita nikmati tontonan Piala Dunia. Saya prediksi Portugal dan Argentina ketemu di final, kalau kamu? []

Tags: islamMerebut TafsirolahragaPiala Dunia 2022sepak bolaSportivitas
Khairul Anwar

Khairul Anwar

Dosen, penulis, dan aktivis media tinggal di Pekalongan. Saat ini aktif di ISNU, LTNNU Kab. Pekalongan, GP Ansor, Gusdurian serta kontributor NU Online Jateng. Bisa diajak ngopi via ig @anwarkhairul17

Terkait Posts

Toleransi dalam Islam
Buku

Buku Toleransi dalam Islam: Membaca Ulang Makna Natal dalam Islam

26 Desember 2025
Keadilan Hakiki
Publik

Perspektif Keadilan Hakiki bagi Perempuan Hadirkan Islam yang Membebaskan

25 Desember 2025
Biologis Perempuan
Publik

Islam Memuliakan Kondisi Biologis dan Sosial Perempuan

24 Desember 2025
Ratu Saba'
Figur

Ratu Saba’ dan Seni Memimpin ala Perempuan

24 Desember 2025
Keulamaan Perempuan dalam
Publik

Jejak Panjang Keulamaan Perempuan dalam Sejarah Islam

20 Desember 2025
Kepemimpinan Perempuan
Publik

Apakah Islam Mengenal Kepemimpinan Ulama Perempuan?

19 Desember 2025

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Taubat Ekologis

    Saatnya Taubat Ekologis dan Kembalikan Sakralitas Alam

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Diskriminasi Berlapis Perempuan Disabilitas di Negara yang Belum Inklusif

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kasus Gowa dan Rapuhnya Perlindungan bagi Perempuan Disabilitas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengubah Limbah Ikan Asin Menjadi Pakan Mandiri

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hidup di Era Scroll: Masihkah Kita Memiliki Fokus Utuh?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Saatnya Taubat Ekologis dan Kembalikan Sakralitas Alam
  • Kasus Gowa dan Rapuhnya Perlindungan bagi Perempuan Disabilitas
  • Hidup di Era Scroll: Masihkah Kita Memiliki Fokus Utuh?
  • Mengubah Limbah Ikan Asin Menjadi Pakan Mandiri
  • Parenting Anxiety: Ketika Mengasuh Anak Berada di Bayang-bayang Parenting Goals

Komentar Terbaru

  • Isabel865 pada Manunggaling Kawula Gusti, Pengakuan Inklusivitas dalam Sufisme Jawa
  • Anahi534 pada Saatnya Taubat Ekologis dan Kembalikan Sakralitas Alam
  • https://tdaucx.sa.com/ pada Teks Khutbah Idul Fitri 1446 H: Menjadi Insan Bertakwa dan Mewujudkan Masyarakat Berkeadaban di Hari Kemenangan
  • honyroom pada Apakah Benar Nabi Muhammad Menikahi Aisyah Umur 6 Tahun?
  • Laura Khan pada Kemiskinan yang Berwajah Perempuan dan Pentingnya Menolak Kepemimpinan Maskulin
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2025 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Account
  • Home
  • Khazanah
  • Kirim Tulisan
  • Kolom Buya Husein
  • Kontributor
  • Monumen
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Rujukan
  • Tentang Mubadalah
  • Zawiyah
  • Login
  • Sign Up

© 2025 MUBADALAH.ID