Mubadalah.id – Seperti Qasim Amin dan yang lain, Nazhirah Zainuddin sangat bersemangat untuk melakukan pembebasan perempuan dari belenggu dan penindasan kaum laki-laki atau budaya yang selalu mengatasnamakan agama.
Ia ingin melihat perempuan-perempuan Islam maju dan membangun dunia yang adil dan beradab.
Saya selalu merindukan hadirnya buku-buku yang membahas tentang isu-isu perempuan dalam perspektif keadilan gender melalui pendekatan kultural.
Yakni, pendekatan yang mengakomodasi tradisi-tradisi masyarakat dalam cara berpikir dan bertindak mereka yang terus mengalami perubahan dari waktu ke waktu.
Dalam masyarakat Islam Indonesia khususnya, dan masyarakat di dunia muslim lainnya, rujukan keberagamaan mereka bertumpu pada kitab-kitab kuning.
Kitab-kitab ini selalu menjadi referensi paling absah dan dipandang paling otoritatif untuk menjustifikasi tindakan personal maupun sosial. Oleh karena itu, konter wacana juga perlu dilakukan melalui referensi yang sama.
Perlu diketahui, transformasi yang berhasil sering kali diawali oleh perubahan pemikiran dan gerakan yang berpijak pada tradisi. Tanpa harus kehilangan arah dan tetap kritis, serta dimaksudkan untuk suatu perubahan yang lebih baik dan maslahat.
Ada dua paradigma yang selama ini menjadi acuan kaum muslimin Indonesia, terutama muslim tradisional. Pertama, al-muhafazhah ‘ala al qadim ash-shalih wa al-akhdzu bi al-jadid al-ashlah (memelihara tradisi atau pemikiran lama yang baik dan mengambil tradisi atau pemikiran baru yang lebih baik).
Kedua, kaifa nataqaddamu duna an natakhalla ‘an at-turats (bagaimana kita bisa maju tanpa meninggalkan warisan).
Dengan menyadari keadaan tersebut, saya kira buku As-Sufur wa al-Hijab karya Nazhirah Zainuddin menjadi penting untuk kita terjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, mengingat argumen-argumen yang ia kemukakan memenuhi kriteria kedua paradigma tersebut.
Meskipun tetap saja bukan tanpa kemungkinan resistensi dari kelompok-kelompok konservatif maupun fundamentalis. Ini karena memang isinya juga menantang sekaligus memerlukan jawaban yang tidak emosional. []