• Login
  • Register
Jumat, 4 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Aktual

Negara Harus Perlakukan Laki-laki dan Perempuan secara Adil dan Setara

Jaringan ulama KUPI itu menyebutkan bahwa negara juga harus memberikan perlindungan yang adil dan setara kapada seluruh warganya, terutama para perempuan dan anak

Redaksi Redaksi
25/08/2022
in Aktual, Hikmah
0
adil dan setara

adil dan setara

238
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Dewan pengasuh Pondok Pesantren Bumi Cendekia Yogyakarta, Nyai Khotimatul Husna meminta negara untuk bagaimana memperlakukan seluruh warga baik, laki-laki atau perempuan secara adil dan setara.

“Negara harus memberi ruang seluas-luasnya kepada warga tanpa ada diskriminasi,” kata Nyai Khotimatul Husna, saat Mubadalah.id hubungi, belum lama ini.

Lebih lanjut, jaringan ulama KUPI itu menyebutkan bahwa negara juga harus memberikan perlindungan yang adil dan setara kapada seluruh warganya, terutama para perempuan dan anak.

Dia meminta, para perempuan untuk terus didorong dalam memberikan partisipasi dan kontribusinya kepada Indonesia. (Baca juga: Nyai Khotimatul Husna : Perempuan Merdeka itu Terbebas dari Segala Bentuk Diskriminasi)

“Sehingga dapat mewujudkan baldatun thayyibatun warrabun ghafur itu tentu melibatkan semua elemen masyarakat termasuk di dalamnya adalah perempuan,” jelasnya.

Baca Juga:

Hak dan Kewajiban Laki-laki dan Perempuan dalam Fikih: Siapa yang Diuntungkan?

Perceraian dalam Fikih: Sah untuk Laki-Laki, Berat untuk Perempuan

Fikih yang Kerap Merugikan Perempuan

Pergeseran Narasi Pernikahan di Kalangan Perempuan

“Jadi negara punya tugas untuk menciptakan ruang-ruang yang aman bagi semua warga negara, termasuk perempuan untuk mengekspresikan potensi positif yang ia miliki,” tambahnya.

Sementara itu, Nyai Khotim juga mengingatkan bahwa event kemerdekaan ini banyak kisah menarik.

Terutama soal khazanah dan kearifan lokal yang ada di masing-masing daerah. (Baca juga: Nyai Iffah Umnia : Perempuan Merdeka itu Berikan Kemaslahatan Bagi Manusia)

“Di daerah saya, seperti bagaimana kebersamaan dan kepedulian itu dapat terbangun,” ungkapnya.

“Kemudian juga rasa persaudaraan sebagai bangsa itu muncul dalam event-event kemerdekaan,” tambahnya.

“Saya kira ini hal yang menarik, bagaimana rasa persaudaraan, adil dan setara itu terbangun sebagai sesama bangsa,” tandasnya. (Rul)

Tags: adillaki-lakiNegaraNyai Khotimatul HusnaperempuanPerlakukansetaraulama KUPI
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Oligarki

Islam Melawan Oligarki: Pelajaran dari Dakwah Nabi

4 Juli 2025
Islam Harus

Mengapa Islam Harus Membela Kaum Lemah?

3 Juli 2025
Laki-laki dan Perempuan dalam fikih

Hak dan Kewajiban Laki-laki dan Perempuan dalam Fikih: Siapa yang Diuntungkan?

3 Juli 2025
Perceraian untuk

Mengapa Perceraian Begitu Mudah untuk Suami?

2 Juli 2025
Perceraian dalam

Perceraian dalam Fikih: Sah untuk Laki-Laki, Berat untuk Perempuan

1 Juli 2025
Fikih Perempuan

Fikih yang Kerap Merugikan Perempuan

1 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Poligami atas

    Bisnis Mentoring Poligami: Menjual Narasi Patriarkis atas Nama Agama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Laki-laki Juga Bisa Jadi Penjaga Ruang Aman di Dunia Digital

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Komitmen Disabilitas untuk Isu Iklim

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Meninjau Ulang Cara Pandang terhadap Orang yang Berbeda Keyakinan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pak Bahlil, Kritik Tambang Bukan Tanda Anti-Pembangunan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Berjalan Bersama, Menafsir Bersama: Epistemic Partnership dalam Tubuh Gerakan KUPI
  • Islam Melawan Oligarki: Pelajaran dari Dakwah Nabi
  • Pak Bahlil, Kritik Tambang Bukan Tanda Anti-Pembangunan
  • Mengapa Islam Harus Membela Kaum Lemah?
  • Komitmen Disabilitas untuk Isu Iklim

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID