Mubadalah.id – Pandangan bahwa perempuan tercipta dari tulang rusuk laki-laki adalah sesat dan salah dalam perspektif Islam.
Ada teks hadis sahih yang sudah banyak yang mengenal secara luas. Secara tekstual, teks tersebut bisa mengandung makna bahwa perempuan tercipta dari tulang rusuk. Dalam riwayat lain, bisa bermakna tercipta seperti tulang rusuk. Inilah teks tersebut:
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ رضى الله عنه قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم اسْتَوْصُوا بِالنِّسَاءِ فَإِنَّ الْمَرْأَةَ خُلِقَتْ مِنْ ضِلَعٍ وَإِنَّ أَعْوَجَ شَىْءٍ فِى الضِّلَعِ أَعْلاَهُ فَإِنْ ذَهَبْتَ تُقِيمُهُ كَسَرْتَهُ وَإِنْ تَرَكْتَهُ لَمْ يَزَلْ أَعْوَجَ فَاسْتَوْصُوا بِالنِّسَاءِ (رواه البخاري، رقم الحديث: 3366)، وفي رواية أخرى: الْمَرْأَةُ كَالضِّلَعِ إِنْ أَقَمْتَهَا كَسَرْتَهَا وَإِنِ اسْتَمْتَعْتَ بِهَا اسْتَمْتَعْتَ بِهَا وَفِيهَا عِوَجٌ (رقم الحديث: 5239).
Artinya: Dari Abu Hurairah ra, berkata: Rasulullah Saw bersabda: “Aku wasiatkan kamu agar selalu berbuat baik kepada perempuan, karena ia tercipta dari tulang rusuk, dan yang paling bengkok dari rusuk itu yang paling atas, jika kamu luruskan yang bengkok itu ia akan patah, jika dibiarkan saja ia akan tetap bengkok, maka (sekali lagi): aku wasiatkan agar selalu berbuat baik pada perempuan” (HR. Bukhari, no. Hadis: 3366). Dalam riwayat lain: “Perempuan itu seperti tulang rusuk, jika kamu paksa luruskan akan patah, jika kamu biarkan saja (bengkok) maka kamu bisa menikmatinya tetapi bengkok” (no. Hadis: 5239).
Mengapa Anggapan Perempuan Tercipta dari Tulang Rusuk Laki-laki Salah?
Apakah perempuan tercipta dari tulang rusuk laki-laki? Dalam analisis Nurjannah Ismail, dosen tafsir di UIN ar-Raniry Banda Aceh, hal tersebut tidaklah benar. Dalam penjelasannya, teks-teks hadis ini sama sekali tidak menjelaskan perempuan siapa dan dari tulang rusuk siapa. Sehingga tidak bisa kita pastikan bahwa perempuan tertentu, apalagi semua perempuan tercipta dari tulang rusuk. (Baca: Istri bukan Tulang Rusuk Suami tapi Belahan Jiwanya)
Tetapi ada konsepsi yang berkembang di masyarakat bahwa perempuan yang ada dalam hadis adalah Hawa dan dari tulang rusuk Adam. Sesungguhnya konsepsi ini juga sama sekali tidak tertulis dalam hadis sahih riwayat manapun, kecuali riwayat-riwayat israiliyat yang palsu. Konsepsi ini juga salah dan bertentangan dengan pernyataan al-Qur’an surat an-Nisa (4: 1) yang menegaskan keduanya tercipta dari jiwa yang satu dan sama (min nafsin wahidah).
Jadi, menurutnya, “Yang berkembang tentang pencipataan perempuan dari tulang rusuk laki-laki hanyalah merupakan penafsiran belaka yang sesungguhnya salah dan tidak ada dalam hadis sekalipun”. Apalagi, secara faktual semua perempuan dan juga laki-laki tercipta melalui rahim dari persemaian sperma laki-laki dan ovum perempuan.
Adapun teks hadis di atas, menurut Nurjannah, harus dipahami secara metoforis dan dengan menitik-beratkan pada konteks pembicaraan. Yaitu perintah Nabi Saw pada waktu itu kepada kaum laki-laki untuk saling menasihati dan berbuat baik kepada istri-istri mereka dan kepada perempuan secara umum.
Sumber: Nurjannah Ismail, Perempuan dalam Pasungan (LKiS, 2003)