• Login
  • Register
Jumat, 4 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Aktual

Nyai Mufliha : Perempuan Merdeka itu Memiliki Otonomi Diri sebagai Makhluk

"Otonomi diri itu adalah wujud dari kemerdekaan dan kemandirian, sementara kedaulatan adalah wujud kekuasaan atas diri yang membebaskan," katanya

Redaksi Redaksi
18/08/2022
in Aktual
0
Nyai Mufliha

Nyai Mufliha

347
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Kemerdekaan Indonesia bagi perempuan menurut jaringan ulama KUPI, Dr. Nyai Mufliha Wijayati adalah situasi dan keadaan negara yang menjamin perempuan memiliki otonomi dan kedaulatan untuk mengekspresikan diri sebagai makhluk yang bermanfaat sesuai versi terbaik masing-masing.

“Otonomi diri itu adalah wujud dari kemerdekaan dan kemandirian, sementara kedaulatan adalah wujud kekuasaan atas diri yang membebaskan,” katanya, saat Mubadalah.id hubungi, belum lama ini.

Lebih lanjut, Nyai Mufliha menyampaikan hari ini, dapat menyaksikan tidak sedikit perempuan yang telah merdeka dan menikmati kemerdekaan.

Baik sebagai perempuan yang berdaya, berdaulat, dan bermanfaat.

“Sama seperti kemerdekaan sebuah negara, kemerdekaan perempuan yang sejatinya sebagai hak terberi, nyatanya harus mendapatkan dengan perjuangan dan pengorbanan,” jelasnya.

Baca Juga:

Nafkah Menurut Pandangan Ulama KUPI

Perempuan Memiliki Potensi Kemanusiaan yang Sama dengan Laki-laki

Perempuan Memiliki Hak untuk Menentukan Maskawin

Kiprah Ulama Perempuan, Sejarah Hingga Masa Kini

Untuk semakin banyak memerdekakan perempuan, Bu Nyai Mufliha meminta jaringan ulama KUPI, laki-laki dan perempuan untuk sama-sama saling mencerdaskan.

Terutama mencerdeaskan perempuan agar semakin berdaya untuk dirinya, keluarga, dan semesta.

“Perjuangan dan pengorbanan jaringan ulama KUPI untuk menyemai lebih banyak perempuan berdaya dengan meluaskan jaringan dan jangkauan adalah kerja peradaban,” tuturnya.

“Tidak hari ini dirasakan dan dinikmati secara instant, perlahan dan terus menerus dilakukan,” tambahnya.

Selain itu, Bu Nyai Mufliha juga mengungkapkan bahwa negara adalah regulator, akselerator, dan guarantor (penjamin). Maka negara harus hadir untuk mengatur, melakukan percepatan, dan menjamin terwujudnya situasi yang memerdekakan perempuan.

“Merdeka atas diri sebagai pribadi otonom, dan merdeka dari segala bentuk penindasan dan diskriminasi,” tukasnya. (Rul)

Tags: Hari KemerdekaanHut RI ke 77MakhlukmemilikiNyai Mufliha Wijayatiotonomi diriperempuan merdekasebagaiulama KUPI
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

kekerasan seksual terhadap anak

Dr. Nur Rofiah Tegaskan Pentingnya Mengubah Cara Pandang untuk Hentikan Kekerasan Seksual pada Anak

18 Juni 2025
Kekerasan Seksual Anak di Lingkup Keluarga

Ketika Rumah Tak Lagi Aman, Rumah KitaB Gelar Webinar Serukan Stop Kekerasan Seksual Anak di Lingkup Keluarga

14 Juni 2025
Financial Literacy

Melek Financial Literacy di Era Konsumtif, Tanggung Jawab atau Pilihan?

11 Juni 2025
Kebangkitan Ulama Perempuan

Rieke Diah Pitaloka Soroti Krisis Bangsa dan Serukan Kebangkitan Ulama Perempuan dari Cirebon

19 Mei 2025
Rieke Kebangkitan Ulama Perempuan

Rieke Diah Pitaloka: Bulan Mei Tonggak Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

19 Mei 2025
Mendokumentasikan Peran Ulama Perempuan

KUPI Dorong Masyarakat Dokumentasikan dan Narasikan Peran Ulama Perempuan di Akar Rumput

19 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Poligami atas

    Bisnis Mentoring Poligami: Menjual Narasi Patriarkis atas Nama Agama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Laki-laki Juga Bisa Jadi Penjaga Ruang Aman di Dunia Digital

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Komitmen Disabilitas untuk Isu Iklim

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pak Bahlil, Kritik Tambang Bukan Tanda Anti-Pembangunan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengapa Islam Harus Membela Kaum Lemah?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Berjalan Bersama, Menafsir Bersama: Epistemic Partnership dalam Tubuh Gerakan KUPI
  • Islam Melawan Oligarki: Pelajaran dari Dakwah Nabi
  • Pak Bahlil, Kritik Tambang Bukan Tanda Anti-Pembangunan
  • Mengapa Islam Harus Membela Kaum Lemah?
  • Komitmen Disabilitas untuk Isu Iklim

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID