• Login
  • Register
Rabu, 2 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Keluarga

Pentingnya Memberikan Dasar Pendidikan Islam bagi Anak-anak

Tujuan akhir dalam pendidikan Islam bagi anak-anak adalah identik dengan tujuan agama Islam, yaitu mewujudkan manusia berakhlak karimah

Redaksi Redaksi
25/06/2022
in Keluarga
0
Pendidikan Islam

Pendidikan Islam

288
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Pentingnya Pendidikan Islam sejak masih usia anak-anak, sebagai pondasi dalam keluarga. Hal itu nampak dalam keyakinan agama yang menaruh perhatian dan kepedulian yang besar pada aspek pengetahuan. Bukan hal kebetulan jika Al Qur’an, kitab suci umat Islam memulai tuntunannya dengan ayat ayat yang berisi perintah membaca (OS al-Alaq [96]: 1-6).

Membaca merupakan media utama dalam pendidikan Islam, karena membaca merupakan jendela ilmu pengetahuan. Hanya dengan membacalah pikiran dan wawasan manusia dapat terbuka dan tercerahkan. Sehingga pada gilirannya diharapkan membentuk manusia menjadi lebih matang, lebih arif bijaksana dan lebih berkualitas dalam semua hal, terutama akhlaknya.

Jadi, tujuan akhir yang ingin tercapai dalam pendidikan Islam bagi anak-anak adalah sama dengan tujuan agama Islam itu sendiri. Yaitu mewujudkan manusia yang berakhlak karimah.

Islam secara tegas mengajarkan bahwa ilmu dan iman merupakan syarat bagi kesuksesan hidup di dunia menuju kehidupan akhirat yang abadi. Tuhan berjanji mengangkat derajat orang-orang beriman dan berilmu ke tingkat yang sangat tinggi.

Ada jaminan Tuhan bahwa mereka yang memiliki iman dan ilmu akan selalu bijaksana dan bersikap lapang dada karena mereka memiliki wawasan yang luas dan pengetahuan yang dalam. Mereka akan bersikap empati, peduli dan toleran terhadap sesama manusia, sekali pun berbeda agama dan kepercayaan (QS al-Mujadalah [58] 11).

Mengapa Pendidikan Islam Penting?

Umat Islam secara normatif meyakini bahwa pendidikan sangat penting bagi manusia, tanpa membedakan antara laki-laki dan perempuan. Kita temukan sejumlah ayat dan hadis menjelaskan betapa tingginya posisi orang orang yang menekuni pendidikan dan bidang keilmuan. Salah satunya dapat kita rujuk pada ayat:

Baca Juga:

Di Balik Senyuman Orang Tua Anak Difabel: Melawan Stigma yang Tak Tampak

Begal dan Geng Motor yang Kian Meresahkan

Kiat-kiat Mewujudkan Keluarga Maslahah Menurut DR. Jamal Ma’mur Asmani

Fiqhul Usrah: Menanamkan Akhlak Mulia untuk Membangun Keluarga Samawa

نائها الذين أمنوا إذا قيل لكم نفسحوا في المجلس والمسحوا بمسح الله لك وإما قبل الشروا والشر يرفع الله الذين أمنوا منكر والذين أوتوا العلم درخت والله بما تعملون خبير

“Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu, “Berlapang-lapanglah dalam majelis,” maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan, “Berdirilah kamu,” maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS al-Mujadalah [SS]: 11).

Adapun dalam hadis Nabi, antara lain: “Menuntut ilmu merupakan kewajiban bagi laki-laki dan perempuan” atau seruan Nabi kepada segenap kaum muslim, laki-laki dan perempuan, “Tuntutlah ilmu walau sampai ke negeri China.”

Tujuan Pendidikan Islam

Para ahli pendidikan Islam sepakat bahwa tujuan utama pendidikan Islam adalah membentuk kepribadian Muslim sehingga terwujud manusia bermoral atau berakhlak mulia. Pendidikan harus mampu mewujudkan cita-cita Islam yang mencakup pengembangan potensi ruhani. Lalu jasmani manusia sehingga membentuk manusia beriman dan berilmu secara seimbang.

Perlu ada catatan di sini bahwa keimanan dan ketakwaan manusia, sebagaimana ingin terwujud dalam pendidikan Islam, hendaknya jangan kita ukur atau kita lihat secara sempit. Keimanan dan ketakwaan seseorang, misalnya, tidak dapat kita ukur hanya pada hal-hal yang bersifat legal formal.

Seperti pelaksanaan ibadah salat, puasa dan haji atau rajin menghadiri majelis taklim atau kumpulan zikir dan seterusnya. Lebih fatal lagi kalau keimanan kita ukur dari hal-hal yang bersifat sangat simbolistik, seperti panjangnya janggut bagi laki-laki, panjangnya jilbab buat perempuan. Atau seringnya menggunakan label label syariah dan sebagainya.

Indikator Keimanan dan Ketakwaan

Indikasi utama keimanan dan ketakwaan seseorang tercermin pada seberapa besar empati dan komitmen seseorang pada upaya-upaya transformasi dan humanisasi. Atau dalam term Al Qur’an tersebut sebagai amar makruf nahi munkar.

Upaya-upaya tersebut mencakup semua upaya mentransformasi diri, keluarga, dan masyarakat ke arah yang lebih baik, lebih positif, dan lebih konstruktif. Misalnya, membangun lingkungan yang bersih, baik secara material maupun moral.

Contohnya, antara lain menolong fakir miskin; memban tu anak-anak dan perempuan terlantar serta kelompok rentan lainnya; mengentaskan kemiskinan; menghindari perilaku korupsi; menjauh dari semua tindakan diskriminasi, eksploitasi dan kekerasan dengan dalih apa pun, termasuk kekerasan yang menggunakan alasan agama.

Upaya-upaya humanisasi juga mencakup aspek yang sangat luas seperti upaya edukasi, publikasi dan advokasi yang semua itu kita lakukan untuk mengubah seseorang atau masyarakat menjadi lebih manusiawi.

Demi mewujudkan manusia beriman dan bertakwa dengan sejumlah indikasi tersebut, pendidikan hendaknya menyentuh dan mengaktualkan ketiga aspek penting dalam diri manusia secara bersamaan, yakni aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Inilah problemnya, karena dalam realitas masyarakat pendidikan Islam pada umumnya baru menyentuh aspek kognitif, dan itu pun belum optimal. (zahra)

*)Diringkas dari Buku “Ensiklopedia Muslimah Reformis: Pokok-pokok untuk Reinterpretasi dan Aksi.” Karya Musdah Mulia

 

 

 

Tags: anakkeluargaparentingpendidikanPondok PesantrenSantri
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Anak Difabel

Di Balik Senyuman Orang Tua Anak Difabel: Melawan Stigma yang Tak Tampak

1 Juli 2025
Peran Ibu

Peran Ibu dalam Kehidupan: Menilik Psikologi Sastra Di Balik Kontroversi Penyair Abu Nuwas

1 Juli 2025
Geng Motor

Begal dan Geng Motor yang Kian Meresahkan

29 Juni 2025
Keluarga Maslahah

Kiat-kiat Mewujudkan Keluarga Maslahah Menurut DR. Jamal Ma’mur Asmani

28 Juni 2025
Sakinah

Apa itu Keluarga Sakinah, Mawaddah dan Rahmah?

26 Juni 2025
Cinta Alam

Mengapa Cinta Alam Harus Ditanamkan Kepada Anak Sejak Usia Dini?

21 Juni 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Anak Difabel

    Di Balik Senyuman Orang Tua Anak Difabel: Melawan Stigma yang Tak Tampak

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Meninjau Ulang Amar Ma’ruf, Nahi Munkar: Agar Tidak Jadi Alat Kekerasan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pergeseran Narasi Pernikahan di Kalangan Perempuan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mewujudkan Fikih yang Memanusiakan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gaji Pejabat vs Kesejahteraan Kaum Alit, Mana yang Lebih Penting?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Demianus si ‘Manusia Pembalut’ dan Perlawanan terhadap Tabu Menstruasi
  • Vasektomi, Gender, dan Otonomi Tubuh: Siapa yang Bertanggung Jawab atas Kelahiran?
  • Perceraian dalam Fikih: Sah untuk Laki-Laki, Berat untuk Perempuan
  • Gaji Pejabat vs Kesejahteraan Kaum Alit, Mana yang Lebih Penting?
  • Fikih yang Kerap Merugikan Perempuan

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID