Mubadalah.id – Kemampuan orangtua dalam melihat emosi khas anak, dapat membantu mereka untuk mengarahkan perkembangan emosi anak yang belum stabil menjadi emosi yang positif. Sehingga kerentanan anak pada bahaya yang akan dihadapi dapat diminimalisasi sejak dini.
Hal lain yang juga penting setelah mengetahui hak-hak anak. Juga termasuk kerentanan apa saja yang dapat terjadi kepada seorang anak, dan apa saja emosi khas yang anak miliki, adalah pengetahuan tentang bagaimana mengarahkan anak pada pendidikan dan pergaulan sosial yang positif. Sebaiknya orangtua mengetahui karakteristik penyesuaian sosial anak terhadap dunia sosial.
Untuk melakukan penyesuaian sosial yang baik bukanlah hal yang mudah. Akibatnya, banyak anak yang kurang dapat menyesuaikan diri, baik secara sosial maupun secara pribadi.
Sehingga mereka mengalami masa kanak-kanak yang tidak menyenangkan, dan bila seorang anak tidak dapat belajar mengatasi kesulitan sejak usia dini. Bahkan mereka akan tumbuh menjadi orang yang tidak bahagia dan terlihat cenderung muram atau diam.
2 Kondisi
Banyak faktor dan kondisi yang menimbulkan kesulitan bagi anak untuk melakukan penyesuaian diri dengan baik, namun menurut Elizabeth B. Hurlock (pakar anak), ada dua kondisi yang paling penting, di antaranya adalah:
Pertama, bila pola perilaku sosial yang buruk orangtua kembangkan di rumah, anak akan menemui kesulitan untuk melakukan penyesuaian sosial yang baik di luar rumah. Meskipun dia diberi motivasi kuat untuk melakukannya.
Anak yang mendapat pengasuhan dengan pendidikan metode otoriter, misalnya, sering mengembangkan sikap benci terhadap semua figur berwenang. Karena pola asuh yang serba membolehkan di rumah. Maka hal ini akan membuat anak menjadi orang yang tidak mau memperhatikan keinginan orang lain, merasa bahwa ia dapat mengatur hidupnya sendiri.
Kedua, bila rumah kurang memberikan model perilaku untuk ditiru, anak akan mengalami hambatan serius dalam penyesuaian sosialnya di luar rumah.
Anak yang ditolak oleh orangtuanya atau yang meniru perilaku orangtua yang menyimpang akan mengembangkan kepribadian yang tidak stabil, agresif. Bahkan mendorong mereka untuk melakukan tindakan yang penuh dendam atau bahkan kriminalitas ketika mereka beranjak dewasa. []