• Login
  • Register
Minggu, 18 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Peran Santri sebagai Motor Penggerak Nasionalisme dan Kebangsaan

Para santri berperan aktif untuk menumbuhkan kesadaran mengenai persoalan intoleransi, radikalisme, serta penyebarluasan toleransi dan perdamaian di tengah masyarakat.

Redaksi Redaksi
13/10/2024
in Hikmah, Pernak-pernik
0
Peran

Peran

732
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Di Muhammadiyah, para santri memiliki peran untuk terlibat dalam gerakan Islam berkemajuan, terutama di aspek pendidikan, kesehatan, serta sosial.

Di Jamiat Kheir, Perti dan Al-Irsyad, para santri bergerak dalam bidang pendidikan. Di Syarikat Islam santri bergerak di bidang ekonomi dan politik. Kemudian di Persis, santri bergerak di bidang pembaharuan Islam.

Memasuki era Reformasi, keterlibatan santri dalam politik makin meningkat, dengan masuknya santri ke dalam beragam partai.
Dalam setiap pemilihan umum, masyarakat santri menjadi faktor yang diperhitungkan.

Bahkan, beberapa tokoh dari kalangan masyarakat santri memiliki kesempatan untuk menduduki jabatan publik dan politik.

Abdurrahman Wahid, Ketua Umum Nahdlatul Ulama, berhasil menduduki jabatan presiden pada tahun 1999. Ia dikenal sebagai tokoh pendiri Forum Demokrasi (Fordem) yang kritis terhadap Orde Baru.

Baca Juga:

Menguatkan Peran Suami dalam Menjaga Kesehatan Kehamilan Istri

Media Punya Peran Strategis dalam Mencegah Konflik Akibat Tidak Dipenuhinya Hak Keberagamaan

Kebaya, dari Pakaian Hingga Simbol Perlawanan Perempuan

Peran Pesantren dalam Kehidupan Kartini

Memasuki abad ke-21, santri menjadi motor dalam ragam gerakan di berbagai bidang Aan isu strategis.

Santri menjadi motor dalam pergerakan nasionalisme dan Islam kebangsaan. Islam kebangsaan berarti gerakan berbasis Islam yang mengutamakan kepentingan bangsa dan negara.

Di bidang ekonomi kreatif, santri mulai banyak mengembangkan unit-unit bisnis untuk menguatkan kemandirian. Santri juga berperan dalam gerakan literasi.

Para santri berperan aktif untuk menumbuhkan kesadaran mengenai persoalan intoleransi, radikalisme, serta penyebarluasan toleransi dan perdamaian di tengah masyarakat. Dari program ini, tampak bahwa santri telah berperan sebagai agen yang berhasil mengelola media untuk perdamaian.

Keterlibatan mereka dalam beragam bidang menunjukkan bahwa santri mampu membumikan keilmuan yang ia miliki, sehingga membuat ilmunya menjadi bermanfaat.

Ilmu yang bermanfaat merupakan perwujudan kepedulian santri terhadap nilai-nilai kemanusiaan. Melalui ilmu yang bermanfaat, santri berupaya untuk memberikan solusi terhadap permasalahan keislaman, kemasyarakatan, dan kebangsaan. []

Tags: KebangsaanMotorNasionalismePenggerakperanSantri
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Pemukulan

Menghindari Pemukulan saat Nusyuz

18 Mei 2025
Gizi Ibu Hamil

Memperhatikan Gizi Ibu Hamil

17 Mei 2025
Pola Relasi Suami Istri

Pola Relasi Suami-Istri Ideal Menurut Al-Qur’an

17 Mei 2025
Peluang Ulama Perempuan

Peluang Ulama Perempuan Indonesia dalam Menanamkan Islam Moderat

16 Mei 2025
Nusyuz

Membaca Ulang Ayat Nusyuz dalam Perspektif Mubadalah

16 Mei 2025
Poligami dalam

Menggugat Poligami, Menegakkan Monogami

16 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Inses

    Inses Bukan Aib Keluarga, Tapi Kejahatan yang Harus Diungkap

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Grup Facebook Fantasi Sedarah: Wabah dan Ancaman Inses di Dalam Keluarga

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Menilik Relasi Al-Qur’an dengan Noble Silence pada Ayat-Ayat Shirah Nabawiyah (Part 1)

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Keberhasilan Anak Bukan Ajang Untuk Merendahkan Orang Tua

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Nyai Ratu Junti, Sufi Perempuan dari Indramayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Menghindari Pemukulan saat Nusyuz
  • Nyai A’izzah Amin Sholeh dan Tafsir Perempuan dalam Gerakan Sosial Islami
  • Perempuan, Kehamilan Tak Diinginkan, dan Kekejaman Sosial
  • Memperhatikan Gizi Ibu Hamil
  • Keberhasilan Anak Bukan Ajang Untuk Merendahkan Orang Tua

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version