• Login
  • Register
Selasa, 20 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Publik

Peristiwa Maulid Nabi: Memperingati dan Merayakan Perdamaian Universal

Peringatan Maulid Nabi atau perayaan kelahiran beliau menjadi ajang bagi kita untuk menegakkan kembali nilai-nilai perdamaian

Layyin Lala Layyin Lala
16/09/2024
in Publik
0
Peristiwa Maulid Nabi

Peristiwa Maulid Nabi

826
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Bulan Rabi’ul Awwal menjadi bulan yang penuh suka cita bagi umat Muslim sedunia. Pada bulan inilah, sang kekasih, sang penyejuk hati, dan junjungan kita baginda Rasulullah Saw lahir sebagai pembawa rahmat untuk umat semesta alam yang kita kenal dengan sebutan Maulid Nabi.

Peristiwa Maulid Nabi penuh dengan kebahagiaan, suka cita, dan kegembiraan baik dari penduduk bumi maupun penduduk langit. Bahkan, dalam syair Qoshidatul Burdah karya Muhammad Sa’id Al-Bushir menyebutkan bahwa Rasulullah Saw menjadi sebab penciptaan alam semesta. Hal tersebut tedapat pada lirik:

وكيف تدعو إلى الدّنيا ضرورة من ** لولاه لم تخرج الدنيا من العدم

Artinya, “Bagaimana orang yang kalau bukan karena dirinya niscaya dunia ini takkan keluar dari ketiadaannya berkepentingan terhadap dunia?”

Tidak hanya umat Muslim, masyarakat non-muslim dari berbagai kalangan juga menyambut kelahiran Rasulullah Saw pada masa itu. Bahkan berita kelahiran/kedatangannya terdapat dalam berbagai kitab-kitab terdahulu sebelum Al-Qur’an. Allahumma Shalli Wa Sallim Alaa Sayyidinaa Muhammad.

Baca Juga:

Menilik Relasi Al-Qur’an dengan Noble Silence pada Ayat-Ayat Shirah Nabawiyah (Part 1)

Membuka Tabir Keadilan Semu: Seruan Islam untuk Menegakkan Keadilan

Ketika Sejarah Membuktikan Kepemimpinan Perempuan

Waisak: Merayakan Noble Silence untuk Perenungan Dharma bagi Umat Buddha

Rasulullah Sebaik-baik Suri Tauladan

Allah berfirman dalam Al-Qur’an Surah Al-Ahzab ayat 21, yang berbunyi:

لّقد كان لكم فى رسول ٱللّه أسوة حسنة لّمن كان يرجوا ٱللّه وٱليوم ٱلءاخر وذكر ٱللّه كثرا

Artinya, “Sungguh, pada (diri) Rasulullah benar-benar ada suri teladan yang baik bagimu, (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat serta yang banyak mengingat Allah.”

Pada ayat tersebut menjelaskan bahwa Rasul Saw hendaknya menjadi panutan bagi manusia karena keteladanan akhlakul karimah yang beliau miliki. Dalam sirah-sirah beliau, banyak sekali orang yang mengagumi akhlaq beliau yang sangat santun, ramah, dan rendah hati.

Pernahkah kita mendengar kisah beliau yang selalu memberi makan pengemis Yahudi meskipun beliau disakiti oleh pengemis itu sendiri? Pernahkah kita mendengar kisah beliau yang menjenguk seorang penduduk Quraisy yang selalu meludahi Rasul Saw ketika melewati jalan menuju Ka’bah?

Rasul Saw tidak hanya berbuat baik kepada umat muslim saja, namun beliau sangat menghormati masyarakat dari umat yang berbeda keagamaan dan kepercayaan. Betapa luhur akhlak Rasulullah, maka tidak salah jika beliau merupakan suri Tauladan yang baik dalam Al-Qur’an. Pada saat-saat inilah menjadi saat yang tepat untuk berefleksi atas Maulid Nabi terhadap teladan akhlak Rasul Saw.

Teladan Rasulullah Saw dengan Umat Muslim Berbeda Agama

Dalam buku “Relasi Mubadalah Muslim dengan Umat Berbeda Agama” karya KH. Faqihuddin Abdul Kodir, terdapat kisah Nabi Muhammad Saw membela non-muslim yang terzhalimi oleh seorang muslim. Kisah tersebut diriwayatkan oleh Imam Ibnu Jarir ath-Thabari (w.130 H) yang merupakan mufasir awal dan mencatat kisah yang langsung diteledankan oleh Rasul Saw.

Dalam tafsir beliau, Jami’ al-Bayan, beliau meriwayatkan kisah seorang muslim sahabat Anshar bernama Thu’mah bin Abiraq Ra yang mencuri baju besi (perisai perang) dari rumah pamannya. Ketika Thu’mah bin Abiraq Ra dicurigai atas kehilangan baju besi tersebut, ia lantas langsung memindahkan baju besi tersebut secara diam-diam ke rumah seorang Yahudi bernama Zaid bin Samin.

Sesaat setelah baju besi itu ditemukan di rumah Zaid bin Samin, keluarga dekat Thu’mah bin Abiraq Ra dan ia sendiri menuduh Zaid bin Samin sebagai pencurinya. Tentu, Zaid bin Samin tidak terima dan mengadukan permasalahan ini kepada Rasulullah.

Setelah Rasul Saw menyelidiki dan menginvestigasi, terbukti bahwa Zain din Samin tidak bersalah. Rasulullah membebaskan seorang Yahudi dan memutuskan bahw Thu’mah bin Abiraq Ra yang bersalah. Mengetahui hal ini, Thu’man bin Abiraq Ra keluar dari Madinah dan tidak kembali lagi.

Dalam kisah ini, Rasul Saw berbuat adil kepada seorang non-muslim yang terzalimi. Beliau membela yang benar, menolong kepada sesama, dan mengadili dengan seadil-adilnya. Bahkan, beliau memberikan hukuman yang tegas agar tidak terjadi kezaliman serupa dan membuat jera pelaku.

Teladan Rasulullah Saw dalam Perdamaian Universal

Kisah Rasul Saw dalam menjamin hak-hak umat baik yang muslim atau yang tidak sangat layak untuk dijadikan teladan. Jika sebelumnya saya mencoba menuliskan sirah  Rasul Saw yang membela seorang Yahudi dari perbuatan zalim seorang muslim, maka banyak sirah-sirah lainnya yang menceritakan Rasul Saw menjamin hak-hak kehidupan dari umat beragama lain.

Rasulullah Saw mencetuskan Konstitusi Madinah yang untuk orang-orang dari kaum Muslim berbagai kabilah dan pemeluk agama lain. Terutama, penganut Yahudi yang juga dari berbagai kabilah. Konstitusi Madinah memiliki poin-poin untuk membangun rasa persaudaraan, persatuan, dan kerjasama dalam membangun kota Madinah serta melindungi dari ancaman dan upaya-upaya buruk yang dapat menghancurkan Madinah.

Dalam konstitusi Madinah, terdapat 51 poin utama konstitusi. Misalnya, dalam bagian muqoddimah dan ayat satu, tertulis “Dengan nama Allah yang Mahapengasih dan Mahapenyayang. Ini adalah perjanjian dari Muhammad, Rasulullah Saw., di kalangan orang-orang beriman dan orang-orang Muslim (yang berasal) dari Quraisy dan Yatsrib (Madinah), dan yang mengikuti mereka, menggabungkan diri dan berjuang Bersama mereka. Satu, sesungguhnya mereka satu umat, lain dari (atau berhadapan dengan komunitas) manusia lain”

Pada sisi yang lain, Rasulullah juga menyampaikan pidato yang berisikan nilai-nilai hak asasi manusia yang universal. Rasulullah menyampaikan khutbah ini saat beliau menunaikan haji yang pertama dan terakhir saat wukuf di Arafah pada tahun ke-10 Hijriah. Dalam khutbah Wada’, Rasulullah Saw juga berwasiat untuk menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.

Misalnya, wasiat Rasulullah Saw untuk memuliakan dan berbuat baik kepada seluruh perempuan dan melarang memperlakukan perempuan sebagai tawanan. Mengangkat derajat hamba sahaya dengan tidak menyiksa dan memperlakukan mereka sebagaimana memperlakukan manusia. Selain itu, Rasulullah Saw berwasiat untuk tidak mengambil hak milik orang lain apalagi hingga menzhalimi satu sama lain.

Kehadiran Rasulullah menjadi angin segar bagi seluruh umat manusia. Teladan beliau dalam membawakan nilai-nilai perdamaian dan menjamin hak-hak manusia menjadi suri tauldan untuk kita berperilaku. Sudah seharusnya, peringatan Maulid Nabi atau perayaan kelahiran beliau menjadi ajang bagi kita untuk menegakkan kembali nilai-nilai perdamaian. []

 

Tags: islamKelahiran NabiMaulid NabiPerayaanPeringatanPeristiwa Maulid Nabisejarah
Layyin Lala

Layyin Lala

Khadimah Eco-Peace Indonesia and Currently Student of Brawijaya University.

Terkait Posts

Inses

Grup Facebook Fantasi Sedarah: Wabah dan Ancaman Inses di Dalam Keluarga

17 Mei 2025
Dialog Antar Agama

Merangkul yang Terasingkan: Memaknai GEDSI dalam terang Dialog Antar Agama

17 Mei 2025
Inses

Inses Bukan Aib Keluarga, Tapi Kejahatan yang Harus Diungkap

17 Mei 2025
Kashmir

Kashmir: Tanah yang Disengketakan, Perempuan yang Dilupakan

16 Mei 2025
Nakba Day

Nakba Day; Kiamat di Palestina

15 Mei 2025
Nenek SA

Dari Kasus Nenek SA: Hukum Tak Lagi Melindungi yang Lemah

15 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Kekerasan Seksual Sedarah

    Menolak Sunyi: Kekerasan Seksual Sedarah dan Tanggung Jawab Kita Bersama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rieke Diah Pitaloka: Bulan Mei Tonggak Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Nyai Nur Channah: Ulama Wali Ma’rifatullah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Memanusiakan Manusia Dengan Bersyukur dalam Pandangan Imam Fakhrur Razi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Alasan KUPI Jadikan Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Rieke Diah Pitaloka Soroti Krisis Bangsa dan Serukan Kebangkitan Ulama Perempuan dari Cirebon
  • Nyai Nur Channah: Ulama Wali Ma’rifatullah
  • Rieke Diah Pitaloka: Bulan Mei Tonggak Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia
  • Menolak Sunyi: Kekerasan Seksual Sedarah dan Tanggung Jawab Kita Bersama
  • KUPI Dorong Masyarakat Dokumentasikan dan Narasikan Peran Ulama Perempuan di Akar Rumput

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version