• Login
  • Register
Minggu, 1 Juni 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Personal

Putri Kusuma Wardani, Torehan, dan Ruang Setara

Hongkong Coliseum menjadi saksi bahwa hadir sosok perempuan Indonesia berhasil mengharumkan nama bangsanya

M. Baha Uddin M. Baha Uddin
18/09/2024
in Personal
0
Putri Kusuma Wardani

Putri Kusuma Wardani

993
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Baca Juga:

#JusticeForArgo: Melawan Privilese Dalam Menegakkan Keadilan Korban

Melampaui Batasan Tafsir: Membebaskan Narasi Gender dalam Islam Menurut Mernissi dan Wadud

Kontekstualisasi Ajaran Islam terhadap Hari Raya Waisak

Persoalan Gender dalam Fikih Kesaksian

Mubadalah.id – Satu nama di ingatan pebulu tangkis Indonesia berhak mendapat pembicaraan lebih. Ia berhasil memboyong medali perak pada helatan Hongkong Open 2024. Atlet bernama Putri Kusuma Wardani, satu-satunya perempuan wakil Indonesia yang menggondol medali.

Indonesia selain terpandang dunia sebagai surga destinasi wisata, pun terkenal pula lewat torehan-torehan prestasi cabang olahraganya. Selama beberapa dekade, cabor bulu tangkis menjadi tumpuan Indonesia agar terlihat dunia. Namun, Olimpiade Paris 2024 lalu, cabor panjat tebing dan angkat besi membuktikan bahwa mereka pun ingin terlibat dalam upaya mengharumkan bangsanya.

Pada Minggu (13/09) kemarin, babak final Hongkong Open 2024 tergelar. Indonesia berhasil mengantar dua wakil untuk berebut medali emas. Wakil di kelas ganda putra; Sabar K. Gutama/ Moh. Reza P. Isfahani dan Tunggal putri; Putri K. Wardani.

Dua wakil Indonesia belum berhasil memboyong emas untuk Indonesia tetapi kesan afirmatif atas kinerja dan usaha mereka patut mendapat apresiasi. Sorotan utama terfokuskan pada perjuangan Putri K. Wardani. Di final, Putri kalah dari Han Yue asal Cina dua set langsung (18-21 dan 7-21).

Proporsi Harapan

Kalah di final dan gagal mendapat emas senyatanya masih menyisakan sederet harapan. Helatan ini, sedikitnya, membuat kontingen Indonesia masih menyumbang medali. Mencatat kesejarahan ihwal perjalanan fluktuatif bulu tangkis Indonesia; kadang di atas, di bawah, bahkan terseok-seok.

Harapan itu tercipta, salah satunya, lewat usaha Putri. Betapapun mengecewakan, sebab Putri sempat tak diunggulkan kontingan—halnya Gregoria Mariska Tunjung di Olimpiade Paris 2024 silam—tetapi ia menjadi kampiun, satu-satunya perempuan yang berhasil menyumbang medali.

Final Hongkong Open 2024 menjadi debut pebulu tangkis anggota polwan berpangkat Brigadir Dua (Bripda) ini di turnamen BWF Super 500. Sesuai klasemen ranking BWF, Putri menempati posisi ke-31. Sebelumnya, prestasi pebulu tangkis berusia 22 tahun ini, pernah menjuarai Spain Masters 2021 (BWF S-300) dan Orleans Masters 2022 (BWF S-100).

Hongkong Coliseum menjadi saksi bahwa hadir sosok perempuan Indonesia berhasil mengharumkan nama bangsanya. Ia berhak dan pantas mendapat pengalungan medali walau pencapaian tertingginya belum terealisasikan. Perempuan bernama Putri K. Wardani membikin bangga kaum, keluarga, dan negaranya di mata penggemar bulu tangkis dunia.

Meninjau Kinerja

Di usia masih muda, Putri memiliki peluang dan potensi terkembangkan lagi. Latihan demi latihan mesti ia lakoni sebagai usaha membentuk kesiapan mental menghadapi helatan-kejuaran bulu tangkis berikutnya. Mental dan performa terdulang dari pelbagai pertandingan sebelumnya mesti menjadi bekal utama ia ke depannya.

Kala rumor pemihakan penjagoan atlet terangkat menjadi korpus pembocaraan, sorotan bias gender dan kesetaraan di ruang-ruang sosial (baca: olahraga) hari ini ternyata masih terjadi. Masih terpersoalkan. Bagaimana mungkin cita-cita ingin memajukan dunia olahraga tetapi pihak internal masih dan terus menyoalkan perbedaan jenis kelamin, gender, dan falsifikasi konstruksi.

Kita bisa mengingat kebijakan Korea Utara pada Olimpiade Paris 2024 silam bertumpu pada kekuatan atlet perempuan. Hal yang paling menonjol ketika menilik jumlah atlet Korut terlihat dalam perbandingan setiap 16 atlet berlaga, 12 di antaranya adalah perempuan.

Keterpilihan mayoritas perempuan di Korut sebagai atlet terdasarkan pada kemampuan dan kualitasnya. Pengurus dan pelatih tiap cabor melihat kelebihan dan kinerja atlet bukan atas dasar jenis kelamin dan konstruksi gender belaka. Pengunggulan setiap atlet pun mestinya ditimbang dari sejauh mana mereka memiliki rekam jejak dan perjuangan selama latihan dan keikutsertaan dalam pelbagai pertandingan.

Indonesia kiranya perlu menduplikat metode terlakukan oleh Korea Utara. Meninjau potensi atlet dari kualitas dan kinerja, bukan terfokus pada perbedaan jenis kelamin dan corong konstruksi gender yang ada.

Pesan Kemufakatan

Walhasil, akses olahraga sebagai ruang sosial pada dasarnya menjadi ruang bersama; lelaki dan perempuan. Tak ada pembedaan, penyudutan, dan pengklasifikasian olahraga mana yang pantas atau tidak untuk perempuan atau lelaki. Olahraga sebagai ruang ekpresif sepatutnya menjadi tempat pengembangan kreativitas dan bakat seseorang.

Manakala universalitas olahraga terbawa oleh sudut pandangan agama itu beda cerita. Pembenturan cara pandang aturan agama dengan hak asasi memang tak bisa disamakan. Menjadi pembelajar, kiranya kita mesti mampu membedakan kanon-kanon corong perbedaan di atas.

Kemufakatan pesan terambil dari perjuangan Putri Kusuma Wardani bahwa keputusan menjadi juara bukan berasal dari penentuan jenis kelamin dan konjugasi semata, tetapi dari usaha dan kerja keras setiap individu. Tak ada lagi sikap diskriminatif, marginalisasi, dan stereotipe dalam pusaran dunia olahraga kita. Kecuali jika ingin menonton nasib dunia keolahragaan Indonesia semakin mundur secara performa dan merosot ihwal prestasi. []

Tags: Atlet PerempuanGenderkeadilanPebulu Tangkis PerempuanPutri Kusuma WardaniRuang Setara
M. Baha Uddin

M. Baha Uddin

Bergiat di Komunitas Serambi Kata

Terkait Posts

Pandangan Subordinatif

Dekonstruksi Pandangan Subordinatif terhadap Istri dalam Rumah Tangga

31 Mei 2025
Joglo Baca SUPI

Joglo Baca SUPI: Oase di Tengah Krisis Literasi

31 Mei 2025
Disabilitas dan Seni

Kreativitas tanpa Batas: Disabilitas dan Seni

31 Mei 2025
Difabel di Dunia Kerja

Menjemput Rezeki Tanpa Diskriminasi: Cara Islam Memandang Difabel di Dunia Kerja

30 Mei 2025
Memahami AI

Memahami Dasar Logika AI: Bagaimana Cara AI Menjawab Permintaan Kita?

30 Mei 2025
Kehendak Ilahi

Kehendak Ilahi Terdengar Saat Jiwa Menjadi Hening: Merefleksikan Noble Silence dalam Perspektif Katolik

29 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • IUD

    Bagaimana Hukum Dokter Laki-laki Memasangkan Kontrasepsi IUD?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dekonstruksi Pandangan Subordinatif terhadap Istri dalam Rumah Tangga

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tren Mode Rambut Sukainah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pengalaman Kemanusiaan Perempuan dalam Film Cocote Tonggo

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sejarah Para Perempuan Penguasa Kerajaan Wajo, Sulawesi Selatan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Ketuhanan yang Membebaskan: Membangun Perdamaian dengan Dasar Pancasila
  • Luka Ibu Sebelum Suapan Terakhir (Bagian 1)
  • Tren Mode Rambut Sukainah
  • Dekonstruksi Pandangan Subordinatif terhadap Istri dalam Rumah Tangga
  • Bagaimana Hukum Dokter Laki-laki Memasangkan Kontrasepsi IUD?

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID