• Login
  • Register
Jumat, 8 Desember 2023
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Pernak-pernik

Refleksi Doa Bersama Mengenang Kang Jalal

Acara Doa bersama Mengenang Kang Jalal ini dihadiri para tokoh dan intelektual, dan 600-an orang lainnya yang mencintai Kang Jalal.

Hijroatul Maghfiroh Hijroatul Maghfiroh
20/02/2021
in Pernak-pernik
0
Kang Jalal

Kang Jalal

113
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Baru kali ini sangat betah mengikuti acara zoom melalui siaran youtube. Acara Doa bersama Mengenang Kang Jalal ini dihadiri para tokoh dan intelektual, dan 600-an orang lainnya yang mencintai Kang Jalal. Para tokoh menyampaikan testimoninya benar-benar daging semua, makanya bikin betah.

Misal Pak Haidar Bagir menggambarkan begitu apik pengembaraan Kang Jalal. Menurut beliau, pemikiran/aliran lah yang mencari pemeluknya sendiri. Menurut Ibn Arabi, setiap orang memiliki isti’dad/predisposisi/kesiapan. Jadi ketika Gusti Allah itu menebarkan kebenaran di banyak hal, di dalam berbagai agama, budaya, termasuk madzhab, dan aliran pemikiran. Maka, pengembaraan yang luas lah yg memungkinkan seseorang bertemu dengan aliran dan pemikiran yang sedang mencari pemeluknya dengan predisposisi/kesiapan yang dimilikinya.

Jadi, Kang Jalal menjadi syiah itu bukan karena menjadi objek pengaruh pemikiran syiah, atau dibentuk oleh seseorang/wali tokoh syiah. Tetapi karena Kang Jalal memiliki predisposisi sebagai pencinta tasawuf, di saat yg sama beliau juga memiliki predisposisi sbg seorang rasionalis, dan memiliki predisposisi sebagai pembela mustadafin. Predisposi-predisposisi tersebutlah yang kebetulan sejalan dengan pemikiran madzhab syiah, terutama syiah yg revolusioner, yg membela mustadafin.

Masih menurut Pak Haidar, beliau menyebut bahwa oleh banyak ahli, di dalam ajaran syiah, tasawuf mendapat tempat yang sangat luas. Sebagai orang yg memiliki predisposisi rasionalis, Kang Jalal mengambil jalan tasawufnya Ibn Arabi yang walaupun sunni tetapi banyak diterima oleh syiah.

Beliau lebih tertarik dengan aliran teosofi transenden atau al hikmah al mutaaliyah, yang merupakan perpaduan antara hati (dzauq) dan akal dalam mencari kebenaran. Tokoh-tokoh syiah seperti Mulasadra, Ayatullah Khumaeni, dan Imam Ali (imamul mustadafin) yang memertemukan predisposisi Kang Jalal sebagai sufi, sekaligus rasional dan pencinta Mustadafin.

Daftar Isi

  • Baca Juga:
  • Perempuan dalam Pandangan Ibnu Rusyd
  • Mengenal Nyai Umroh Mahfudzoh Sang Pelopor Lahirnya IPPNU
  • Nyai Solichah Wahid, Ibunda Gus Dur Seorang Aktifis Perempuan
  • Apakah Nabi Idris Hermes?

Baca Juga:

Perempuan dalam Pandangan Ibnu Rusyd

Mengenal Nyai Umroh Mahfudzoh Sang Pelopor Lahirnya IPPNU

Nyai Solichah Wahid, Ibunda Gus Dur Seorang Aktifis Perempuan

Apakah Nabi Idris Hermes?

Cerita pengembaraan Kang Jalal yang dirunut dengan rapi oleh Pak Haidar Baqir tersebut sejalan dengan apa yang disampaikan Mas Ulil. Menurut Mas Ulil, sejak orde baru Indonesia dibagi menjadi dua periode, yaitu periode/era Mencari Islam dan Membela Islam. Dan Kang Jalal merupakan tokoh yang lahir dalam periode mencari Islam, termasuk Gus Dur, Cak Nur, dll.

Periode ini merupakan era yang kaya akan pencarian ide-ide, dan penjelajahan kebenaran seperti yang dilakukan oleh Kang Jalal. Dan terakhir adalah era Pembela Islam, yang ditandai dengan orang yang ingin membela Islam dengan mudah mengkafirkan dan menyalahkan kelompok lain.

Dan Prof. Komar mengikatnya dengan menekankan bahwa Kang Jalal merupakan peziarah sejati secara intelektual dan spiritual. Label-label yang disematkan kepada Kang Jalal terlalu sederhana, karena pencarian kepada yang absolut, tidak pernah berhenti kecuali kematian. Kang Jalal beragama sebagai pencarian yang indah, penuh cinta, dan serius.

Rangkaian mengenang Kang Jalal tersebut ditutup dengan indah dan syahdu oleh putra beliau Ustadz Miftah F, Rakhmat. Dengan penuh ketawaduan dan keharuan beliau menyampaikan terima kasih dan kebanggaan atas ungkapan yang sangat dalam mengenai perjalanan intelektual dan spiritualitas Kang Jalal yang dipanggilnya Bapak. Dengan pandangan menerawang dan ucapan bergetar beliau mengatakan, “Bapak pasti bahagia, karena Bapak sangat mencintai forum seperti ini.”

Sebelum menutup dengan membacakan surat alfatihah, beliau menyampaikan bahwa ajaran monumental syiah adalah ketauhidan dan keadilan. Dan menurut ku, kalau ajaran kita memiliki prinsip yang sama, kenapa harus membencinya mati-matian. Lahul fatihah untuk Kang Jalal. []

Tags: Cendekiawan IslamTokoh Inspiratif
Hijroatul Maghfiroh

Hijroatul Maghfiroh

Alumni Leiden University Belanda

Terkait Posts

Sedekah

Aktivitas Seksual Suami Istri Menjadi Bagian dari Sedekah

8 Desember 2023
Aktivitas Seksual

Aktivitas Seksual Suami Istri: Media untuk Menumbuhkan Cinta Kasih

8 Desember 2023
Sedekah

Saling Berbuat kebaikan dan Kenyamanan adalah Sedekah dan Ibadah

8 Desember 2023
Aktivitas Seksual

Benarkah Malam Jumat Menjadi Waktu Terbaik untuk Melakukan Aktivitas Seksual Suami Istri?

8 Desember 2023
Orangtua dan anak

Orangtua dan Anak Harus Saling Memenuhi Hak dan Kewajibannya

7 Desember 2023
Ladang Laki-laki

Perspektif Mubadalah: Laki-laki Bisa Menjadi Ladang Kebaikan Bagi Perempuan

7 Desember 2023
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Peran Ayah

    Aku Punya Ayah, Tapi Aku Kehilangan Perannya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kesuksesan Muhammad Al-Fatih: Bukti Kesetaraan Gender Berhasil Mendidik Generasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Saling Berbuat kebaikan dan Kenyamanan adalah Sedekah dan Ibadah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Membaca Buku Psikologi Feminis Untuk Meretas Partriarki: Menjadi Ibu itu Pilihan, Bukan Kodrat Perempuan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Peran Perempuan dan Adaptasi Mayarakat Pesisir terhadap Pengaruh Perubahan Iklim

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Aktivitas Seksual Suami Istri Menjadi Bagian dari Sedekah
  • Proses Perempuan, dan Titik Berangkat yang Berbeda
  • Aktivitas Seksual Suami Istri: Media untuk Menumbuhkan Cinta Kasih
  • Di Balik Kilau Perhiasan Terdapat Kelam Ketertindasan Perempuan
  • Saling Berbuat kebaikan dan Kenyamanan adalah Sedekah dan Ibadah

Komentar Terbaru

  • Ainulmuafa422 pada Simple Notes: Tak Se-sederhana Kata-kata
  • Muhammad Nasruddin pada Pesan-Tren Damai: Ajarkan Anak Muda Mencintai Keberagaman
  • Profil Gender: Angka tak Bisa Dibiarkan Begitu Saja pada Pesan untuk Ibu dari Chimamanda
  • Perempuan Boleh Berolahraga, Bukan Cuma Laki-laki Kok! pada Laki-laki dan Perempuan Sama-sama Miliki Potensi Sumber Fitnah
  • Mangkuk Minum Nabi, Tumbler dan Alam pada Perspektif Mubadalah Menjadi Bagian Dari Kerja-kerja Kemaslahatan
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist