• Login
  • Register
Minggu, 2 April 2023
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Pernak-pernik

Refleksi Doa Bersama Mengenang Kang Jalal

Acara Doa bersama Mengenang Kang Jalal ini dihadiri para tokoh dan intelektual, dan 600-an orang lainnya yang mencintai Kang Jalal.

Hijrotul Maghfiroh Hijrotul Maghfiroh
20/02/2021
in Pernak-pernik
0
Kang Jalal

Kang Jalal

110
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Baru kali ini sangat betah mengikuti acara zoom melalui siaran youtube. Acara Doa bersama Mengenang Kang Jalal ini dihadiri para tokoh dan intelektual, dan 600-an orang lainnya yang mencintai Kang Jalal. Para tokoh menyampaikan testimoninya benar-benar daging semua, makanya bikin betah.

Misal Pak Haidar Bagir menggambarkan begitu apik pengembaraan Kang Jalal. Menurut beliau, pemikiran/aliran lah yang mencari pemeluknya sendiri. Menurut Ibn Arabi, setiap orang memiliki isti’dad/predisposisi/kesiapan. Jadi ketika Gusti Allah itu menebarkan kebenaran di banyak hal, di dalam berbagai agama, budaya, termasuk madzhab, dan aliran pemikiran. Maka, pengembaraan yang luas lah yg memungkinkan seseorang bertemu dengan aliran dan pemikiran yang sedang mencari pemeluknya dengan predisposisi/kesiapan yang dimilikinya.

Jadi, Kang Jalal menjadi syiah itu bukan karena menjadi objek pengaruh pemikiran syiah, atau dibentuk oleh seseorang/wali tokoh syiah. Tetapi karena Kang Jalal memiliki predisposisi sebagai pencinta tasawuf, di saat yg sama beliau juga memiliki predisposisi sbg seorang rasionalis, dan memiliki predisposisi sebagai pembela mustadafin. Predisposi-predisposisi tersebutlah yang kebetulan sejalan dengan pemikiran madzhab syiah, terutama syiah yg revolusioner, yg membela mustadafin.

Masih menurut Pak Haidar, beliau menyebut bahwa oleh banyak ahli, di dalam ajaran syiah, tasawuf mendapat tempat yang sangat luas. Sebagai orang yg memiliki predisposisi rasionalis, Kang Jalal mengambil jalan tasawufnya Ibn Arabi yang walaupun sunni tetapi banyak diterima oleh syiah.

Beliau lebih tertarik dengan aliran teosofi transenden atau al hikmah al mutaaliyah, yang merupakan perpaduan antara hati (dzauq) dan akal dalam mencari kebenaran. Tokoh-tokoh syiah seperti Mulasadra, Ayatullah Khumaeni, dan Imam Ali (imamul mustadafin) yang memertemukan predisposisi Kang Jalal sebagai sufi, sekaligus rasional dan pencinta Mustadafin.

Daftar Isi

  • Baca Juga:
  • Mengenal Nyai Umroh Mahfudzoh Sang Pelopor Lahirnya IPPNU
  • Nyai Solichah Wahid, Ibunda Gus Dur Seorang Aktifis Perempuan
  • Apakah Nabi Idris Hermes?
  • Mengenal Fatimah Al Fihri, Muslimah Pendiri Universitas Pertama di Dunia

Baca Juga:

Mengenal Nyai Umroh Mahfudzoh Sang Pelopor Lahirnya IPPNU

Nyai Solichah Wahid, Ibunda Gus Dur Seorang Aktifis Perempuan

Apakah Nabi Idris Hermes?

Mengenal Fatimah Al Fihri, Muslimah Pendiri Universitas Pertama di Dunia

Cerita pengembaraan Kang Jalal yang dirunut dengan rapi oleh Pak Haidar Baqir tersebut sejalan dengan apa yang disampaikan Mas Ulil. Menurut Mas Ulil, sejak orde baru Indonesia dibagi menjadi dua periode, yaitu periode/era Mencari Islam dan Membela Islam. Dan Kang Jalal merupakan tokoh yang lahir dalam periode mencari Islam, termasuk Gus Dur, Cak Nur, dll.

Periode ini merupakan era yang kaya akan pencarian ide-ide, dan penjelajahan kebenaran seperti yang dilakukan oleh Kang Jalal. Dan terakhir adalah era Pembela Islam, yang ditandai dengan orang yang ingin membela Islam dengan mudah mengkafirkan dan menyalahkan kelompok lain.

Dan Prof. Komar mengikatnya dengan menekankan bahwa Kang Jalal merupakan peziarah sejati secara intelektual dan spiritual. Label-label yang disematkan kepada Kang Jalal terlalu sederhana, karena pencarian kepada yang absolut, tidak pernah berhenti kecuali kematian. Kang Jalal beragama sebagai pencarian yang indah, penuh cinta, dan serius.

Rangkaian mengenang Kang Jalal tersebut ditutup dengan indah dan syahdu oleh putra beliau Ustadz Miftah F, Rakhmat. Dengan penuh ketawaduan dan keharuan beliau menyampaikan terima kasih dan kebanggaan atas ungkapan yang sangat dalam mengenai perjalanan intelektual dan spiritualitas Kang Jalal yang dipanggilnya Bapak. Dengan pandangan menerawang dan ucapan bergetar beliau mengatakan, “Bapak pasti bahagia, karena Bapak sangat mencintai forum seperti ini.”

Sebelum menutup dengan membacakan surat alfatihah, beliau menyampaikan bahwa ajaran monumental syiah adalah ketauhidan dan keadilan. Dan menurut ku, kalau ajaran kita memiliki prinsip yang sama, kenapa harus membencinya mati-matian. Lahul fatihah untuk Kang Jalal. []

Tags: Cendekiawan IslamTokoh Inspiratif
Hijrotul Maghfiroh

Hijrotul Maghfiroh

Terkait Posts

Jumlah mahar

Ini Jumlah Mahar Pada Masa Nabi Muhammad Saw

2 April 2023
Mahar adalah Simbol

Mahar Adalah Simbol Cinta dan Komitmen Suami Kepada Istri

2 April 2023
Tujuan menikah

Menikah Harus Menjadi Tujuan Bersama, Suami Istri

1 April 2023
Momen Ramadan

Momen Ramadan, Mengingat Masa Kecil yang Berkemanusiaan

1 April 2023
Sarana Menikah

Menikah Adalah Sarana untuk Melakukan Kebaikan

1 April 2023
kerja rumah tangga

Nabi Muhammad Saw Biasa Melakukan Kerja-kerja Rumah Tangga

1 April 2023
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Anak Kehilangan Sosok Ayah

    Ketika Anak Kehilangan Sosok Ayah dalam Kehidupannya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Keheningan Laku Spiritualitas Manusia Pilihan Tuhan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mahar Adalah Simbol Cinta dan Komitmen Suami Kepada Istri

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kasus KDRT: Praktik Mikul Dhuwur Mendem Jero yang Salah Tempat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Antara Israel, Gus Dur, dan Sepak Bola Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Ini Jumlah Mahar Pada Masa Nabi Muhammad Saw
  • Mahar Adalah Simbol Cinta dan Komitmen Suami Kepada Istri
  • Ketika Anak Kehilangan Sosok Ayah dalam Kehidupannya
  • Keheningan Laku Spiritualitas Manusia Pilihan Tuhan
  • Menikah Harus Menjadi Tujuan Bersama, Suami Istri

Komentar Terbaru

  • Profil Gender: Angka tak Bisa Dibiarkan Begitu Saja pada Pesan untuk Ibu dari Chimamanda
  • Perempuan Boleh Berolahraga, Bukan Cuma Laki-laki Kok! pada Laki-laki dan Perempuan Sama-sama Miliki Potensi Sumber Fitnah
  • Mangkuk Minum Nabi, Tumbler dan Alam pada Perspektif Mubadalah Menjadi Bagian Dari Kerja-kerja Kemaslahatan
  • Petasan, Kebahagiaan Semu yang Sering Membawa Petaka pada Maqashid Syari’ah Jadi Prinsip Ciptakan Kemaslahatan Manusia
  • Berbagi Pengalaman Ustazah Pondok: Pentingnya Komunikasi pada Belajar dari Peran Kiai dan Pondok Pesantren Yang Adil Gender
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist