• Login
  • Register
Sabtu, 10 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Publik

Refleksi Jelang Hari Ibu dan Pembelaan Islam terhadap Perempuan

Nabi bukan hanya melarang perlakuan yang kejam terhadap perempuan, namun juga memerintahkan perlakuan khusus terhadap anak-anak perempuan

Zahra Amin Zahra Amin
16/12/2024
in Publik
0
Hari Ibu

Hari Ibu

1.1k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Pada 22 Desember mendatang, seperti tahun-tahun sebelumnya kita akan memperingati Hari Ibu, atau Hari Pergerakan Perempuan Indonesia. Di sisi lain, kasus kekerasan terhadap perempuan di Indonesia, semakin tahun makin bertambah dengan beragam modus dan alibi. Lantas bagaimana Islam melakukan pembelaan terhadap nasib perempuan?

Kadang yang tak habis pikir, masyarakat pun sepertinya ikutan latah menormalisasi dan mengglorifikasi kasus kekerasan. Yakni dengan mengkultuskan lokasi pemakaman korban, sebagaimana yang terjadi di makam seorang gadis muda Nia Kurnia Sari.

Gadis penjaja gorengan di Padang Pariaman ini, terlaporkan hilang oleh keluarganya pada 6 September 2024. Tidak seorang pun menyangka jika perempuan berusia 18 tahun yang rajin berjualan supaya dapat membantu ekonomi keluarganya ini, ternyata diperkosa dan dibunuh pemuda yang kerap membeli gorengannya.

Mayatnya baru ditemukan dua hari kemudian setelah dilakukan pencarian besar-besaran yang melibatkan polisi dan BPBD setempat.

Upaya Nabi Menghapus Tradisi Kekerasan terhadap Perempuan

Melansir dari Majalah Swara Rahima Edisi No. 61 Agustus tahun 2024 dalam kolom dirasah hadis, KH Imam Nakha’i menjelaskan bahwa Nabi Muhammad Saw sejak awal menyadari adanya tradisi merendahkan, melakukan kekerasan bahkan berujung pembunuhan terhadap perempuan.

Baca Juga:

Sunat Perempuan dalam Perspektif Moral Islam

Doa Rasulullah dan Ulama Salih di Akhir Ramadan

Ummu Mahjan: Representasi Peran Perempuan di Masjid pada Masa Nabi Saw

Gaya Hidup Frugal Living untuk Menahan Hasrat Berbelanja

Dalam salah satu hadis, Nabi bersabda:

إن الله حرم عليكم عقوق الأمهات ووأد البنات ، ومنعا وهات ، وكره لكم قيل وقال : وكثرة السؤال وإضاعة المال

“Sesungguhnya Allah mengharamkan atas kalian berbuat durhaka kepada para ibu kalian, dan mengharamkan mengubur anak perempuan hidup-hidup, menolak kewajiban dan menuntut yang bukan haknya. Allah juga membenci jika kalian menyebarkan kabar burung, banyak bertanya, dan menyia-nyiakan harta.” (HR. Bukhori)

Hadis di atas menekankan larangan durhaka kepada “ummahat/ibu”. Sebab Nabi Muhammad Saw ingin menegaskan bahwa ibu adalah pihak yang kerap dinomerduakan, karena ia adalah seorang perempuan.

Hal itulah yang dalam gerakan hak asasi manusia hari ini kita sebut dengan affirmation atau tindakan afirmatif. Yaitu tindakan khusus yang kita ambil karena situasi khas yang perempuan alami.

Secara spesifik, KH Imam Nakha’i menambahkan, bahwa hadis tersebut mengharamkan mengubur bayi perempuan hidup-hidup karena pada zaman jahiliyah, ada tradisi membunuh bayi perempuan.

Nabi bukan hanya melarang perlakuan yang kejam terhadap perempuan. Namun juga memerintahkan perlakuan khusus terhadap anak-anak perempuan, karena mereka mempunyai kerentanan yang khusus.

Perlakukan khusus bagi Anak-anak Perempuan

Abi Sa’id al-Khudri meriwayatkan bahwasannya Nabi Muhammad Saw bersabda, “Barang siapa yang memiliki tiga anak perempuan, atau tiga saudara perempuan, atau dua anak perempuan, kemudian ia memperlakukan mereka secara baik, dan menjaga mereka dengan baik atas nama Allah, maka pasti ia masuk surga.” (HR. Tirmidzi).

Memperlakukan anak laki-laki maupun perempuan dengan baik adalah kewajiban kita sebagai orang tua. Tetapi menurut KH Imam Nakah’i hadis ini hanya menekankan kepada anak perempuan yang perlu menjadi perhatian khusus.

Orang tua yang memperlakukan anak perempuan dengan baik akan dibalas surga sebagai bentuk perlawanan pada pandangan serta tradisi yang menganggap bayi perempuan adalah aib, pembawa sial, beban dan hina sehingga layak untuk dibunuh.

Jangan Ada lagi Nia Kurnia Sari yang Lain

Selain melarang pembunuhan terhadap perempuan secara tegas, Nabi juga mewasiatkan umatnya untuk berperilaku baik terhadap perempuan dan mengulang-ngulang wasiatnya tersebut dalam berbagai hadis.

Hal tersebut adalah sebagai upaya Nabi untuk membangun relasi yang jauh dari kekerasan antara laki-laki dan perempuan. Dalam hadis ini, Nabi berwasiat kepada seluruh umat manusia agar memperlakukan perempuan secara baik.

Nabi bersabda: “Sesungguhnya Allah berwasiat kepada kalian untuk berbuat baik kepada perempuan. Sesungguhnya Allah berwasiat kepada kalian untuk berbuat baik pada perempuan, sesungguhnya Allah berwasiat kepada kalian untuk berbuat baik kepada perempuan..”

Dalam hadis tersebut, Nabi bahkan mengulang sampai tiga kali wasiatnya agar berbuat baik terhadap perempuan. Bukankah, kata KH Imam Nakha’i ini perintah yang sangat tegas?

Maka jika kita mengaku diri sebagai umat Nabi, ingin mendapat syafaatnya di hari akhir nanti, wajib bagi kita untuk memperlakukan perempuan di sekitar kita dengan baik. Ibu-ibu kita, Anak-anak perempuan kita, saudara perempuan kita, dan teman-teman perempuan kita.

Melalui refleksi di hari Ibu, dan pembelaan Islam serta dukungan Nabi yang sangat jelas di atas, saya berharap semoga tidak akan ada lagi Nia Kurnia Sari yang lain. Meregang nyawa sia-sia, berkalang tanah, tinggal hanya nama, lalu setelah itu orang-orang pun mulai lupa. []

 

Tags: FemisidaHari IbuNia Kurnia SariSunah NabiTafsir Hadis
Zahra Amin

Zahra Amin

Zahra Amin Perempuan penyuka senja, penikmat kopi, pembaca buku, dan menggemari sastra, isu perempuan serta keluarga. Kini, bekerja di Media Mubadalah dan tinggal di Indramayu.

Terkait Posts

Hari Raya Waisak

Kontekstualisasi Ajaran Islam terhadap Hari Raya Waisak

10 Mei 2025
Vasektomi untuk Bansos

Vasektomi untuk Bansos: Syariat, HAM, Gender hingga Relasi Kuasa

9 Mei 2025
Vasektomi

Tafsir Sosial Kemanusiaan: Vasektomi, Kemiskinan, dan Hak Tubuh

8 Mei 2025
Barak Militer

Mengasuh dengan Kekerasan? Menimbang Ulang Ide Barak Militer untuk Anak Nakal

7 Mei 2025
Jukir Difabel

Jukir Difabel Di-bully, Edukasi Inklusi Sekadar Ilusi?

6 Mei 2025
Budaya Seksisme

Budaya Seksisme: Akar Kekerasan Seksual yang Kerap Diabaikan

6 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • PRT

    Mengapa PRT Identik dengan Perempuan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Perempuan di Ruang Domestik: Warisan Budaya dan Tafsir Agama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Perempuan Bukan Fitnah: Membongkar Paradoks Antara Tafsir Keagamaan dan Realitas Sosial

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengirim Anak ke Barak Militer, Efektifkah?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Islam Memuliakan Perempuan Belajar dari Pemikiran Neng Dara Affiah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Kontekstualisasi Ajaran Islam terhadap Hari Raya Waisak
  • Bekerja adalah Ibadah
  • Merebut Tafsir: Membaca Kartini dalam Konteks Politik Etis
  • Perempuan Bekerja, Mengapa Tidak?
  • Islam Memuliakan Perempuan Belajar dari Pemikiran Neng Dara Affiah

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version