Mubadalah.id – Sayyidah Zainab Ra merupakan sosok perempuan yang memiliki pengetahuan yang luas dan dalam. Pikirannya cemerlang. Berkat kecerdasannya itu, ia dijuluki “Aqilah Bani Hasyim” (perempuan cerdas dari Bani Hasyim).
Disebutkan dalam sejarah:
“Sayyidah Zainab al-Kubra adalah perempuan pintar dan cerdas, berani, rajin ibadah. Kecerdasannya mengungguli saudara-saudaranya. Bahkan ayah dan ibunya sering bertanya kepadanya manakala menghadapi persoalan yang sulit.”
Sayyidah Zainab Ra ikut bersama saudaranya, Sayyid Husein bin Ali, dalam perjalanan ke Irak memenuhi undangan penduduk di sana.
Di sebuah tempat bernama Karbala, rombongannya diadang oleh pasukan tentara Yazid bin Mu’awiyah bin Abi Sufyan, dan terjadilah pertempuran dahsyat yang sama sekali tak berimbang.
Sayyidah Zainab menyaksikan dengan mata kepalanya sendiri serbuan tentara Yazid bin Mu’awiyah ini dan melihat saudara dan kerabatnya. Serta pasukan saudaranya habis oleh mereka dengan sadis dan tak berperikemanusiaan.
Menurut para ahli sejarah, Sayyidah Zainab Ra mewarisi keberanian, kepahlawanan, dan kefasihannya dalam berbicara dari ayahnya, Sayyidina Ali bin Abi Thalib.
Serta kebajikan, kelembutan, dan pengorbanan dari ibunya, Sayyidah Fatimah az-Zahra. Sementara itu, dua kakak lelakinya, Sayyid Hasan dan Husein, mendapat gelar dari Rasulullah Saw. sebagai pemimpin para pemuda ahli surga.
Kemudian, beberapa hari sesudah berlangsungnya tragedi Karbala yang tragis tersebut, Sayyidah Zainab kembali ke Madinah.
Keluarganya menanti dengan seluruh duka cita atas peristiwa itu, dan dari sana, ia meneruskan perjalanan ke Mesir. Ini terjadi pada awal bulan Sya’ban.
Ia bersama anak-anak Sayyid Husein: Fatimah, Sukainah, dan Ali Zainal Abidin (As-Sajjad). Mereka menuyambutnya dengan hangat oleh penduduk Mesir.
Kemudian, di antarkan oleh gubernur Mesir saat itu, Maslamah bin Mukhallad al-Anshari, ke rumahnya yang sekarang menjadi masjid Zainab.
Sayyidah Zainab wafat pada tahun 62 H/682 M, dalam usia 56 tahun. Makam Sayyidah Zainab berada di kamarnya yang sekarang, yaitu di dalam masjid yang terkenal dengan namanya. []