• Login
  • Register
Senin, 27 Juni 2022
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Film

Shadow Beauty, KDrama yang Menampilkan Realitas Remaja Masa Kini

Sudah saatnya sekolah bukan hanya mementingkan nama baik tanpa meperdulikan penyimpangan-penyimpangan yang terjadi di dalamnya.

Dyah Palupi Ayu Ningtyas Dyah Palupi Ayu Ningtyas
28/03/2022
in Film
0
Shadow Beauty

Shadow Beauty

37
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Shadow Beauty (Geurimja Minyeo) adalah drama Korea yang diadaptasi dari Webtoon populer karya A-Heum. Drama Shadow Beauty ini menceritakan mengenai Goo Ae Jin yang mendapat bullying (perundungan) di sekolah. Di sisi lain, Ae Jin mengubah penampilan, mengedit fotonya hingga tampak cantik, dan mengganti nama menjadi Genie. Ia memiliki 770.000 pengikut di media sosial. Tidak ada yang menyangka bahwa Genie adalah Ae jin, karena penampilan keduanya sangat beda.

Drama Shadow Beauty ini memiliki 13 episode dengan waktu penayangan 20 menit per episodenya. Durasi waktu yang singkat dan cerita yang relevan dengan kehidupan sehari-hari menjadi daya tarik tersendiri. Berikut beberapa nilai penting yang terdapat dalam drama Shadow Beauty.

Bullying di Lembaga Pendidikan

Goo Ae Jin dirundung oleh teman-temannya karena berpenampilan tidak menarik dan tidak cantik, sehingga ia tidak pernah dihargai oleh orang lain. Tidak semua teman kelasnya merundung Ae Jin. Sebagian kecil dari mereka, tidak memiliki kekuatan untuk membantu dan cenderung hanya menjadi penonton. Pelaku memiliki kuasa yang dapat mengintervensi orang lain untuk tetap diam dan bungkam.

Kasus perundungan merupakan isu yang marak terjadi di Korea Selatan. Pasalnya, bukan hanya di Korea saja, peristiwa tersebut juga nyata di Indonesia. Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mengidentifikasi kasus kekerasan terhadap anak yang jumlahnya mencapai 37.381.

Baca Juga:

Tips Merespon Curhatan Teman tentang Kekerasan yang Dialaminya

Cara Mengendalikan Marah Ala Nabi

Peduli Kesehatan Mental Manusia, Singkirkan Stigma dan Diskriminasi

Pentingnya Menjaga Kesehatan Mental Dengan Self Love

Sedangkan bullying yang terjadi di lembaga pendidikan mencapai 2.473 kasus. Data tersebut diambil dalam kurun waktu 9 tahun, mulai dari tahun 2011 hingga tahun 2019. Seperti halnya kasus kekerasan seksual, fenomena perundungan juga seperti gunung es. Hanya tampak di ujungnya saja, problematika lain seakan-akan tidak muncul dan terlihat.

Perundungan yang kerap terjadi di lingkungan pendidikan juga dapat memengaruhi kepercayaan diri seseorang. Pasalnya, hal tersebut berhubungan erat dengan pembentukan karakter. Perbedaan kepercayaan diri siswa yang mengalami verbal bullying akan cenderung rendah, susah bersosialisasi, mudah khawatir, hingga merasa tidak berguna. Sedangkan, siswa yang tidak mengalami verbal bullying akan cenderung tinggi, ia akan mudah bersosialisasi dan dapat dengan mudah mengekspresikan keinginan.

Namun, perundungan bukan hanya berdampak negatif bagi korban. Pelaku perundungan memiliki intensitas empati yang minim ketika berinteraksi sosial. Ia akan mengalami permasalahan perilaku yang abnormal, pro-sosial, dan hiperaktif. Korban-pelaku yang merupakan pelaku perundungan dan sekaligus mendapat perundungan akan memiliki tingkat gangguan kesehatan mental yang lebih besar daripada pelaku dan korban perundungan. Korban-pelaku juga dialami oleh tokoh Yang Ha Neul dalam drama ini.

Dualisme Kehidupan

Media sosial menjadi wadah yang dapat menciptakan dan menyediakan berbagai bentuk komunikasi maupun informasi. Seseorang cenderung percaya diri apabila mendapat jumlah like yang banyak dan yang respon baik dari konten yang diunggah, seperti di Instagram atau TikTok.

Terkadang, seseorang lebih menyukai dan menikmati kehidupan di media sosial daripada kehidupan nyata. Hal itu seperti yang dialami Genie dialam drama Shadow Beauty . Ia menerima apresiasi dan pujian dari foto-foto yang diunggah di media sosial. Stylenya menjadi panutan dan kecantikannya diakui oleh banyak orang.

Ia senang menggunakan identitas Genie, sebab respon yang diterima berbanding terbalik dengan Ae Jin. Seakan-akan kebahagiaan ditentukan oleh jumlah like dan followers saja. Meskipun Genie merupakan bintang media sosial yang dipuja-puja, sosok aslinya di dunia nyata tetap mendapatkan perundungan. Apa yang terjadi di dunia maya tidak mengubah realitas sosial yang ada.

Keluarga yang Tidak Harmonis

Meskipun menjadi bintang media sosial, kondisi Ae Jin dan keluarganya dalam Shadow Beauty tidak harmonis, hal itu disebabkan oleh komunikasi yang tidak dibangun dengan baik. Kesalapahaman Ae Jin dengan ibunya membuat Ae Jin menjadi seorang anak yang tidak terbuka dan memiliki emosi yang tidak stabil. Kondisi tersebut membuatnya tidak pernah bercerita bahwa ia mendapat perundungan di sekolah. Di akhir cerita Shadow Beauty, orang tuanya berhasil membangun hubungan baik.

Proses menumbuhkan kembali komunikasi tidak akan mudah apabila orang tua maupun anak tidak menyadari bahwa hubungannya tidak baik-baik saja. Harapannya, orang tua juga harus bisa mengetahui dan mendeteksi perilaku keseharian anak yang tidak biasa. Sehingga dapat mengatasi problematika yang terjadi di sekolah maupun dalam berinteraksi di lingkungan.

Di luar sana, masih banyak Ae Jin-Ae Jin lain yang mendapatkan perilaku buruk dan perlu mendapat pertolongan. Sekolah hendaknya dapat menangani kasus dengan metode restorative justice. Pendekatan ini menitikberatkan terwujudnya keadilan serta keseimbangan bagi pelaku dan korban.

Tujuannya tidak lain adalah dapat memberdayakan korban, pelaku, maupun keluarga dengan mengedepankan sosio kultural daripada pendekatan normatif. Sudah saatnya sekolah bukan hanya mementingkan nama baik tanpa memperdulikan penyimpangan-penyimpangan yang terjadi di dalamnya. []

Tags: bullyingKDramaKesehatan MentalremajaShadow Beauty
Dyah Palupi Ayu Ningtyas

Dyah Palupi Ayu Ningtyas

Saat ini menjadi mahasiswi Pascasarjana Fakultas Hukum Universitas Brawijaya. Selain itu, aktif sebagai Pengabdi Bantuan Hukum LBH Surabaya Pos Malang dan Komunitas Puan Menulis. Lupi dapat dihubungi melalui Instagram @dyahpalupiayu atau surel dyahpalupiayuningtyas@gmail.com

Terkait Posts

Dinamika Konflik dalam Keluarga

Ungkap Dinamika Konflik dalam Keluarga di Film Ngeri-ngeri Sedap

20 Juni 2022
Film Hamid

Film Hamid tentang Cinta, Ketulusan dan Kemanusiaan

8 Juni 2022
Perjuangan Perempuan Karier

Kisah Bapak Rumah Tangga dan Perjuangan Perempuan Karier

2 Juni 2022
Film Mimi

Tonton Film Mimi Sebelum Melakukan Praktik Surogasi!

31 Mei 2022
Pesan Parenting Drama Korea

Pesan Parenting Drama Korea: Anak Bukanlah Media Penerus Mimpi Orang Tua yang Terputus

30 Mei 2022
Korban Pelecehan Seksual

Susahnya Mencari Keadilan bagi Korban Pelecehan Seksual

28 Mei 2022

Discussion about this post

No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Perempuan Haid

    Siapa Bilang Perempuan Haid Tidak Lebih Mulia dari yang Suci?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Legenda Malahayati dari Aceh yang Jauh dari Stigma Negatif Janda

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Cerita tentang Perubahan Zaman, Obrolan Ringan Bersama Hairus Salim

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sesama Perempuan kok Merasa Tersaingi? Katanya Kesetaraan Gender!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Impak Islamisasi di Malaysia: Tudung sebagai Identiti Muslimah Sejati dan Isu Pengawalan Moraliti Perempuan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Deklarasi Kemanusiaan Universal Rasulullah Saw saat Wukuf di Arafah
  • Cerita tentang Perubahan Zaman, Obrolan Ringan Bersama Hairus Salim
  • 6 Rukun Haji yang Wajib Dipatuhi oleh Para Jamaah Haji
  • Sesama Perempuan kok Merasa Tersaingi? Katanya Kesetaraan Gender!
  • Ummu al-Hushain Ra : Sahabat Perempuan yang Dekat dengan Nabi Saw saat Haji Wada’

Komentar Terbaru

  • Tradisi Haul Sebagai Sarana Memperkuat Solidaritas Sosial pada Kecerdasan Spiritual Menurut Danah Zohar dan Ian Marshal
  • 7 Prinsip dalam Perkawinan dan Keluarga pada 7 Macam Kondisi Perkawinan yang Wajib Dipahami Suami dan Istri
  • Konsep Tahadduts bin Nikmah yang Baik dalam Postingan di Media Sosial - NUTIZEN pada Bermedia Sosial Secara Mubadalah? Why Not?
  • Tasawuf, dan Praktik Keagamaan yang Ramah Perempuan - NUTIZEN pada Mengenang Sufi Perempuan Rabi’ah Al-Adawiyah
  • Doa agar Dijauhkan dari Perilaku Zalim pada Islam Ajarkan untuk Saling Berbuat Baik Kepada Seluruh Umat Manusia
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2021 MUBADALAH.ID

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Login
  • Sign Up

© 2021 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist