• Login
  • Register
Minggu, 6 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Suami Istri Harus Saling Taat Kepada Pasangannya

Adapun ukuran ketaatan itu, kata Nyai Badriyah, sepanjang apa yang diperintahkan suami dan istri yang sesuai dengan perintah Allah dan tidak bertentangan dengan larangan-Nya

Redaksi Redaksi
30/09/2022
in Hikmah, Pernak-pernik
1
Suami istri taat

Suami istri taat

362
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Salah satu Ketua Majelis Musyawarah Kongres Ulama Perempuan Indonesia (MM KUPI), Nyai Hj. Badriyah Fayumi, Lc. MA menjelaskan bahwa Islam memang mengajarkan agar istri dan suami saling taat kepada pasangannya.

Adapun ukuran ketaatan itu, kata Nyai Badriyah, sepanjang apa yang diperintahkan suami dan istri yang sesuai dengan perintah Allah dan tidak bertentangan dengan larangan-Nya.

Ketaatan yang seperti inilah, yang QS. an-Nisa’ ayat 34 maksudkan. Jika suami menyuruh maksiat, istri sudah semestinya tidak mengikutinya, sebagaimana yang Asiyah lakukan terhadap Fir’aun.

Dengan kebijaksanaannya, ia menolak ajakan Fir’aun untuk menyekutukan Allah. Karena komitmen Asiyah untuk taat kepada Allah inilah Asiyah, Allah jadikan sebagai contoh ideal bagi muslimah yang memiliki suami dzalim sebagaimana tertera dalam QS. at-Tahrim ayat 11.

Lebih lanjut, Nyai Badriyah mengingatkan, dalam kasus ketaatan, masing-masing punya hak dan kewajiban yang melekat.

Baca Juga:

Mengapa Perceraian Begitu Mudah untuk Suami?

Kekerasan dalam Pacaran Makin Marak: Sudah Saatnya Perempuan Selektif Memilih Pasangan!

Tafsir Sakinah

Benarkah Istri Shalihah Itu yang Patuh Melayani Suami?

Anak wajib berbakti dan berbuat baik kepada orang tuanya sepanjang hayat, tak peduli anak laki-laki ataupun anak perempaun, sudah menikah ataupun belum menikah.

Bahkan jika orang tuanya beda agama sekalipun, anak tetap berbuat wajib walaupun tidak boleh mentaati perintahnya untuk durhaka kepada Allah (QS. Luqman ayat 14 sd 15).

Banyak sekali ayat Al-Qur’an dan hadis yang sangat tandas menegaskan kewajiban “birrul walidain” ini.

Bahkan dalam hadis-hadis shahih menyatakan bahwa durhaka kepada orang tua dan memutus tali silaturrahim termasuk dosa besar.

Maka, suami seharusnya menjadi tali penyambung tali silaturrahim istri dan orang tuanya, karena orang tua istri sama dengan orang tua dia juga. Bukan sebaliknya, memutus tali silaturrahim istri dengan keluarganya. (Rul)

Tags: harusistriNyai Badriyah FayumipasangansalingsuamiTaatulama KUPI
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Bekerja adalah bagian dari Ibadah

Bekerja itu Ibadah

5 Juli 2025
Bekerja

Jangan Malu Bekerja

5 Juli 2025
Bekerja dalam islam

Islam Memuliakan Orang yang Bekerja

5 Juli 2025
Kholidin

Kholidin, Disabilitas, dan Emas : Satu Tangan Seribu Panah

5 Juli 2025
Sekolah Tumbuh

Belajar Inklusi dari Sekolah Tumbuh: Semua Anak Berhak Untuk Tumbuh

4 Juli 2025
Oligarki

Islam Melawan Oligarki: Pelajaran dari Dakwah Nabi

4 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Ancaman Intoleransi

    Menemukan Wajah Sejati Islam di Tengah Ancaman Intoleransi dan Diskriminasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bekerja itu Ibadah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Jangan Malu Bekerja

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film Rahasia Rasa Kelindan Sejarah, Politik dan Kuliner Nusantara

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Yang Benar-benar Seram Itu Bukan Hidup Tanpa Nikah, Tapi Hidup Tanpa Diri Sendiri

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Membongkar Narasi Sejarah Maskulin: Marzuki Wahid Angkat Dekolonisasi Ulama Perempuan
  • Menulis Ulang Sejarah Ulama Perempuan: Samia Kotele Usung Penelitian Relasional, Bukan Ekstraktif
  • Samia Kotele: Bongkar Warisan Kolonial dalam Sejarah Ulama Perempuan Indonesia
  • Menelusuri Jejak Ulama Perempuan Lewat Pendekatan Dekolonial
  • Surat yang Kukirim pada Malam

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID