Mubadalah.id – Pengasuh Pondok Pesantren Mahasina Darul Qur’an wal Hadits, Nyai Hj. Badriyah Fayumi, Lc. MA menjelaskan bahwa dalam bab khusus tentang walimatul ursy terdapat petunjuk apa yang mesti dilakukan dan apa yang mesti ditinggalkan.
Bagi mempelai dan keluarganya, Bu Nyai Badriyah menyampaikan bahwa Nabi Saw memerintahkan menyelenggarakan walimatul ursy meski hanya dengan seekor kambing.
Namun Nabi Saw juga mengingatkan agar walimah bukan menjadi pesta yang hanya dinikmati kalangan orang kaya.
Dalam sebuah hadits riwayat Muslim dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda:
شر الطعام طعام الو ليمة يدعى لها الاْغنياء ويترك المسكين
Artinya : “Makanan yang paling buruk adalah makanan dari walimah yang hanya mengundang orang-orang kaya saja, sedangkan tidak mengundang orang-orang miskin.”
Walimatul ursy juga tidak jangan menggelarnya secara tabdzir dan berlebihan. Dalam hadits riwayat At-Turmudzi dari Ibnu Masud, Rasulullah saw bersabda:
الوليمة اول يوم حق والثاني معروف واليوم الثا لث سمعة وريا ء
Artinya : “Walimah pada hari pertama adalah kebenaran, pada hari kedua adalah kemakrufan, dan pada hari ketiga adalah untuk diri dan pamer.”
Sebagai momen kebahagiaan, kata dia, tidak ada yang melarang untuk mengadakan hiburan. Di masa Nabi Saw, Nyai Badriyah mengungkapkan, hiburan walimatul ursy adalah dengan tabuhan gendang.
Di masa kini tentu jenis hiburan bisa berkembang. Karena yang penting tidak mengandung unsur maksiat dan membuat orang lupa diri dan lupa Allah. (Rul)