• Login
  • Register
Selasa, 20 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Tetaplah Shalat Meskipun Saat Jadi Mempelai (2)

Berdasarkan hadits ini, kata Bu Nyai Badriyah, beberapa ulama memperbolehkan shalat jama’ secara mutlak, dalam keadaan apapun

Redaksi Redaksi
15/08/2022
in Hikmah, Pernak-pernik
0
mempelai

mempelai

244
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Salah satu ketua Majelis Musyawarah Kongres Ulama Perempuan Indonesia (MM KUPI), Nyai Hj. Badriyah Fayumi, Lc. MA menjelaskan bahwa kebolehan menjama’ shalat bagi mempelai ini merujuk pada salah satu hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Ibnu Abbas ra.

Isi hadits tersebut sebagai berikut :

“Saya pernah melihat Rasulullah Saw. menjama’ antara Dzuhur dan Ashar, dan antara Maghrib dan Isya’, bukan karena perang dan bukan karena berpergian.”

Ibnu Abbas bertanya, “Apa tujuan Nabi melakukan hal itu?”.

Abbas menjawab, ”Beliau tidak ingin membuat repot umatnya.”

Baca Juga:

KB dalam Pandangan Islam

Menilik Relasi Al-Qur’an dengan Noble Silence pada Ayat-Ayat Shirah Nabawiyah (Part 1)

Membuka Tabir Keadilan Semu: Seruan Islam untuk Menegakkan Keadilan

Waisak: Merayakan Noble Silence untuk Perenungan Dharma bagi Umat Buddha

Berdasarkan hadits ini, kata Bu Nyai Badriyah, beberapa ulama memperbolehkan shalat jama’ secara mutlak, dalam keadaan apapun.

Adapun para sahabat dan ulama yang berpendapat demikian antara lain adalah sahabat Ali bin Abu Thalib dan sahabat Ibnu Abbas, Ibnu Sirin, dan Imam Mundzir (ulama mazhab Syafi’i).

Namun mazhab jumhur (mayoritas) tidak memperbolehkan jama’ tanpa ada udzur. Bagi jumhur maksudnya jama’ disitu adalah jama’ shuuri.

Jama’ shuuri artinya shalat pada waktunya, namun menyerupai jama’ yakni Shalat Dhuhur menjelang Ashar, dan setelah tiba waktu shalat Ashar. Begitupula antara Maghrib dan Isya.

Pendeknya, Bu Nyai Badriyah memaparkan, setiap mempelai tidak perlu meninggalkan shalat karena keadaan sulit itu bisa mendatangkan kemudahan.

Bahkan, menurut Bu Nyai Badriyah, Nabi Saw pun sudah memberikan solusinya.

Namun berbeda dengan jama’ shalat yang diperbolehkan ketika ada hajat yang mendesak, qashar shalat (meringankan shalat Dhuhur, Ashar, dan Isya menjadi 2 rakaat) tidak diperbolehkan selain berpergian atau dalam keadaan perang atau di bawah ancaman.

Jadi, jika tidak bisa melakukan shalat sesuai waktu ketika jadi mempelai, silahkan menjama’nya namun jangan mengqhasarnya. Apalagi meninggalkannya. (Rul)

Tags: islamJadimempelaimenikahNikahpengantinpernikahanshalattetap
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

KB

KB Menurut Pandangan Fazlur Rahman

20 Mei 2025
KB dalam Islam

KB dalam Pandangan Islam

20 Mei 2025
Bersyukur

Memanusiakan Manusia Dengan Bersyukur dalam Pandangan Imam Fakhrur Razi

19 Mei 2025
Pemukulan

Menghindari Pemukulan saat Nusyuz

18 Mei 2025
Gizi Ibu Hamil

Memperhatikan Gizi Ibu Hamil

17 Mei 2025
Pola Relasi Suami Istri

Pola Relasi Suami-Istri Ideal Menurut Al-Qur’an

17 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Kekerasan Seksual Sedarah

    Menolak Sunyi: Kekerasan Seksual Sedarah dan Tanggung Jawab Kita Bersama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rieke Diah Pitaloka: Bulan Mei Tonggak Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rieke Diah Pitaloka Soroti Krisis Bangsa dan Serukan Kebangkitan Ulama Perempuan dari Cirebon

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Nyai Nur Channah: Ulama Wali Ma’rifatullah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KB dalam Pandangan Islam

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Ironi Peluang Kerja bagi Penyandang Disabilitas: Kesenjangan Menjadi Tantangan Bersama
  • KB Menurut Pandangan Fazlur Rahman
  • Saya Bangga Punya Ulama Perempuan!
  • KB dalam Pandangan Islam
  • Mengenal Jejak Aeshnina Azzahra Aqila Seorang Aktivis Lingkungan

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version